Tanaman cabe merupakan salah satu komoditas pertanian yang sangat penting bagi masyarakat Indonesia, baik untuk konsumsi rumah tangga maupun sebagai sumber pendapatan bagi petani. Namun, budidaya cabe kerap kali dibayangi oleh serangan berbagai hama, salah satunya adalah tungau atau kutu daun (dalam bahasa umum sering disebut tungau merah atau akarisida organik diperlukan untuk mengatasinya). Hama ini, meski berukuran kecil, dapat menyebabkan kerusakan serius pada tanaman, menurunkan kualitas, dan bahkan memusnahkan hasil panen jika tidak dikendalikan secara efektif.
Tungau, terutama tungau merah (Tetranychus urticae), adalah hama yang sangat merusak pada tanaman cabe. Mereka menghisap cairan tanaman dari bagian bawah daun, menyebabkan bercak-bercak kekuningan atau keputihan. Serangan parah dapat mengakibatkan daun mengering, keriting, menggugurkan bunga dan buah, serta pertumbuhan tanaman menjadi terhambat. Siklus hidup tungau yang singkat dan kemampuan berkembang biak yang cepat membuatnya sulit dikendalikan dengan metode konvensional, terlebih lagi jika paparan terhadap pestisida kimia dilakukan secara terus-menerus.
Seiring dengan meningkatnya kesadaran akan kesehatan dan lingkungan, banyak petani kini beralih ke metode pengendalian hama yang lebih ramah lingkungan, termasuk penggunaan akarisida organik untuk cabe. Akarisida organik menawarkan berbagai keuntungan signifikan:
Ada berbagai jenis akarisida organik yang dapat dibuat sendiri atau dibeli dalam bentuk siap pakai. Beberapa bahan alami yang efektif melawan tungau antara lain:
Minyak nabati bekerja dengan cara melapisi tubuh tungau, mengganggu pernapasan mereka, dan menghilangkan lapisan pelindung kutikula. Minyak neem (dari biji pohon mimba) memiliki efek insektisida dan akarisida yang kuat karena mengandung azadirachtin. Campuran air dan sabun dengan sedikit minyak nabati ini efektif untuk aplikasi penyemprotan.
Kandungan senyawa sulfur dalam bawang putih dan kapsaisin dalam cabai memiliki efek mengusir dan bahkan mematikan tungau. Campuran kedua bahan ini yang dihaluskan, direbus, lalu disaring dapat menjadi semprotan hama yang ampuh.
Sabun cuci piring organik (yang tidak mengandung deterjen sintetik) dapat merusak membran sel tungau, menyebabkan dehidrasi dan kematian. Campurkan beberapa tetes sabun organik dengan air, lalu semprotkan langsung pada area yang terserang.
Nikotin yang terkandung dalam tembakau memiliki sifat insektisida. Rendam daun tembakau dalam air selama beberapa hari, kemudian saring dan campurkan dengan sedikit sabun untuk digunakan sebagai semprotan.
Saat mengaplikasikan akarisida organik untuk cabe, perhatikan beberapa hal berikut:
Dengan memilih dan mengaplikasikan akarisida organik secara tepat, petani cabe dapat melindungi tanamannya dari ancaman tungau, menghasilkan panen yang berkualitas, sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.