Ilustrasi Dokumen Hukum dan Koin SAH

Memahami Biaya Notaris Pendirian Yayasan di Indonesia

Pendirian yayasan merupakan langkah krusial bagi entitas yang bertujuan nirlaba, baik itu di bidang sosial, keagamaan, maupun kemanusiaan. Proses legalitas ini wajib dilakukan di hadapan Notaris untuk mendapatkan pengesahan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham). Salah satu aspek penting yang sering menjadi pertanyaan utama calon pendiri adalah mengenai biaya notaris pendirian yayasan.

Biaya ini tidak bersifat tunggal dan tetap. Terdapat beberapa komponen yang mempengaruhinya, mulai dari honorarium notaris itu sendiri hingga biaya-biaya administratif lainnya yang melekat pada proses legalisasi.

Komponen Utama Biaya Notaris Pendirian Yayasan

Secara umum, biaya yang akan Anda keluarkan untuk mendirikan yayasan dapat dipecah menjadi beberapa pos utama. Memahami komponen ini akan membantu Anda membuat perencanaan anggaran yang lebih matang.

1. Honorarium Jasa Notaris

Ini adalah biaya utama yang dibayarkan langsung kepada Notaris atas jasa pembuatan Akta Pendirian Yayasan. Honorarium ini diatur berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) yang berlaku mengenai imbalan jasa Notaris. Meskipun demikian, besaran tarif bisa bervariasi tergantung pada beberapa faktor:

2. Biaya Pengesahan Kemenkumham (SK Kemenkumham)

Setelah akta dibuat, Notaris akan mengajukan permohonan pengesahan badan hukum ke Kemenkumham. Biaya ini adalah Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Biaya ini umumnya sudah terstandar dan wajib dibayarkan. Keberhasilan pengesahan akan menghasilkan Surat Keputusan (SK) yang menjadi bukti legalitas resmi yayasan Anda.

3. Biaya Administrasi dan Legalisasi

Biaya ini mencakup komponen-komponen kecil namun penting, seperti:

Catatan Penting: Dalam praktiknya, banyak penyedia jasa menawarkan paket all-in. Pastikan paket tersebut sudah mencakup honoraris Notaris, PNBP Kemenkumham, dan biaya administrasi lainnya agar tidak ada biaya tersembunyi di kemudian hari.

Kisaran Biaya Notaris Pendirian Yayasan Saat Ini

Untuk memberikan gambaran realistis, perkiraan biaya total untuk proses pendirian yayasan hingga mendapatkan SK Kemenkumham biasanya berkisar antara **Rp3.000.000 hingga Rp7.000.000** atau lebih, tergantung paket dan lokasi. Angka ini sangat fluktuatif.

Bagian terbesar dari biaya ini adalah honorarium notaris. Karena yayasan adalah badan hukum nirlaba, beberapa notaris mungkin menawarkan diskon khusus untuk yayasan yang bergerak di bidang sosial kemanusiaan yang jelas dan kredibel.

Langkah-langkah yang Mempengaruhi Biaya

Prosesnya dimulai ketika Anda membawa draf Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) kepada Notaris. Semakin lengkap persiapan Anda, prosesnya akan semakin cepat dan potensi biaya tak terduga akan semakin kecil.

  1. Penentuan Nama Yayasan: Pastikan nama yang dipilih unik dan belum digunakan oleh yayasan lain.
  2. Penentuan Kekayaan Awal: Yayasan wajib memiliki kekayaan awal (aset) yang diserahkan saat pendirian. Ini dicantumkan dalam akta.
  3. Pembuatan Akta: Notaris membuat Akta Pendirian beserta SK Pengesahan.
  4. Pengurusan NPWP dan Domisili: Meskipun terkadang dilakukan setelah SK, banyak Notaris yang mengintegrasikan pengurusan NPWP Badan Hukum Yayasan dan Surat Keterangan Domisili sebagai bagian dari paket biaya awal.

Mengapa Biaya Ini Penting?

Meskipun biaya notaris pendirian yayasan terkesan sebagai investasi awal, legalitas yang sah menjamin keberlanjutan kegiatan yayasan Anda. Tanpa akta notaris yang sah, yayasan Anda dianggap tidak berbadan hukum, yang berarti:

Oleh karena itu, anggarkanlah biaya notaris pendirian yayasan sebagai bagian esensial dari komitmen jangka panjang Anda untuk menjalankan misi sosial yayasan secara profesional dan diakui oleh negara.

Pastikan untuk selalu meminta rincian biaya yang transparan dari Notaris sebelum penandatanganan akta. Transparansi biaya adalah kunci kemitraan hukum yang baik dalam pendirian yayasan Anda.

🏠 Homepage