Ilustrasi proses administrasi perubahan yayasan.
Yayasan, sebagai badan hukum nirlaba yang didirikan untuk tujuan sosial, keagamaan, atau kemanusiaan, seringkali menghadapi kebutuhan untuk melakukan perubahan pada akta pendiriannya. Perubahan ini bisa terjadi karena penyesuaian anggaran dasar, pergantian pengurus, penambahan atau pengurangan kekayaan yayasan, atau perubahan alamat domisili. Setiap proses perubahan tersebut harus diresmikan melalui akta notaris dan disahkan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham). Salah satu aspek krusial yang perlu diperhatikan oleh pengurus yayasan adalah biaya perubahan akta yayasan.
Mengetahui struktur biaya secara rinci sangat penting untuk perencanaan anggaran dan kepatuhan hukum. Biaya ini umumnya tidak tunggal, melainkan terdiri dari beberapa komponen utama yang harus dibayarkan secara terpisah kepada pihak-pihak terkait. Kegagalan dalam menganggarkan biaya ini dapat menunda atau bahkan menggagalkan proses legalisasi perubahan yang diperlukan.
Secara umum, biaya yang timbul dalam proses revisi akta yayasan dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori utama: biaya notaris, biaya administrasi negara (Kemenkumham), dan biaya terkait lainnya.
Notaris adalah pejabat umum yang memiliki wewenang sah untuk membuat akta perubahan. Biaya jasa notaris biasanya didasarkan pada kompleksitas perubahan yang diajukan dan tarif jasa notaris di wilayah yurisdiksi tersebut.
Kisaran biaya notaris sangat bervariasi, mulai dari beberapa juta rupiah hingga belasan juta, tergantung pada kota lokasi notaris dan cakupan perubahan. Sangat disarankan untuk meminta penawaran harga (quotation) terlebih dahulu.
Setelah akta ditandatangani oleh notaris, langkah selanjutnya adalah pendaftaran dan pengesahan badan hukum di Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum (AHU) Kemenkumham. Biaya ini sifatnya adalah Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Untuk mendapatkan angka pasti mengenai PNBP, yayasan dapat merujuk pada portal resmi AHU Kemenkumham atau menanyakan langsung kepada notaris yang menangani proses tersebut.
Selain dua komponen utama di atas, ada beberapa biaya lain yang mungkin muncul selama proses berlangsung:
Total biaya perubahan akta yayasan sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor dinamis. Memahami faktor-faktor ini membantu yayasan membuat estimasi yang lebih akurat.
Meskipun proses legalisasi memiliki komponen biaya yang tidak bisa dihindari, yayasan tetap dapat mengambil langkah-langkah strategis untuk mengendalikan pengeluaran:
Kesimpulannya, biaya perubahan akta yayasan adalah investasi wajib demi kelangsungan operasional dan kepatuhan hukum yayasan Anda. Dengan pemahaman yang jelas mengenai komponen biaya—notaris, PNBP Kemenkumham, dan biaya tambahan—yayasan dapat menjalankan proses perubahan secara lancar tanpa hambatan finansial yang berarti.