Aktiva lancar (current assets) adalah komponen krusial dalam analisis kesehatan keuangan suatu perusahaan. Secara definisi, aktiva lancar adalah aset yang diharapkan dapat dicairkan menjadi uang tunai dalam waktu satu tahun atau dalam siklus operasi normal perusahaan, mana yang lebih lama. Memahami cara mencari aktiva lancar adalah kunci bagi investor, analis kredit, dan manajemen untuk menilai likuiditas dan kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendeknya.
Fokus utama dari perhitungan aktiva lancar adalah untuk mengukur likuiditas. Rasio seperti Current Ratio (Aktiva Lancar dibagi Liabilitas Lancar) memberikan gambaran cepat apakah perusahaan memiliki cukup aset cair untuk menutupi hutang yang jatuh tempo dalam waktu dekat. Jika aktiva lancar tidak terkelola dengan baik, risiko gagal bayar (default) akan meningkat tajam.
Untuk mencari dan menghitung total aktiva lancar, Anda perlu merujuk pada Laporan Posisi Keuangan (Neraca) perusahaan. Daftar komponen aktiva lancar umumnya disusun secara berurutan berdasarkan tingkat kemudahannya untuk diubah menjadi kas.
Langkah pertama dan paling mendasar adalah mendapatkan Laporan Keuangan terbaru perusahaan, khususnya bagian Neraca. Data ini biasanya tersedia di situs web perusahaan (bagian Investor Relations) atau melalui portal resmi bursa efek jika perusahaan tersebut adalah perusahaan terbuka.
Setelah Neraca terbuka, cari bagian "Aktiva Lancar". Komponen yang paling umum ditemukan meliputi:
Setelah semua komponen diidentifikasi, cara mencari aktiva lancar adalah dengan menjumlahkan semua nilai moneter dari komponen-komponen tersebut.
Total Aktiva Lancar = Kas + Piutang Usaha + Persediaan + Beban Dibayar di Muka + Investasi Jangka Pendek (dan komponen lain yang relevan).
Verifikasi sangat penting. Pastikan Anda tidak secara tidak sengaja memasukkan aset yang seharusnya diklasifikasikan sebagai Aktiva Tidak Lancar, seperti aset tetap (gedung, mesin) atau investasi jangka panjang (saham yang ditahan lebih dari satu tahun).
Mengetahui total angka saja belum cukup. Analis keuangan profesional akan melakukan penyesuaian lebih lanjut untuk mendapatkan pandangan yang lebih akurat mengenai likuiditas riil.
Dalam beberapa kasus, terutama di industri yang persediaan sulit dijual (misalnya, barang musiman atau barang yang cepat usang), persediaan dianggap kurang likuid. Untuk analisis yang lebih ketat, sering digunakan konsep Quick Assets (Aset Cepat), yang dihitung dengan:
Aset Cepat = Total Aktiva Lancar – Persediaan.
Rasio Quick Ratio (Acid-Test Ratio) yang menggunakan Aset Cepat ini memberikan gambaran likuiditas tanpa bergantung pada kecepatan penjualan inventaris.
Dengan mengikuti langkah-langkah identifikasi komponen dan melakukan penjumlahan yang cermat dari Laporan Keuangan, Anda akan berhasil menemukan dan memahami nilai total aktiva lancar perusahaan. Angka ini adalah tolok ukur fundamental untuk menilai stabilitas operasional jangka pendek bisnis tersebut.