Cara Menggunakan KB IUD: Panduan Lengkap dan Efektif

Ilustrasi alat kontrasepsi KB IUD

Alat Kontrasepsi Dalam Rahim atau Intrauterine Device (IUD) adalah salah satu metode kontrasepsi jangka panjang yang sangat efektif untuk mencegah kehamilan. IUD bekerja dengan cara menghambat sperma mencapai sel telur dan/atau mengganggu implantasi sel telur yang telah dibuahi ke dinding rahim. Berbeda dengan pil KB atau suntik KB yang perlu diingat secara rutin, IUD hanya perlu dipasang sekali dan dapat bertahan selama beberapa tahun, menjadikannya pilihan praktis bagi banyak wanita.

Memahami Cara Kerja KB IUD

Terdapat dua jenis utama IUD yang umum digunakan:

IUD Tembaga (Copper IUD): IUD jenis ini melepaskan ion tembaga yang bersifat toksik bagi sperma, sehingga mengurangi mobilitas dan kemampuan sperma untuk membuahi sel telur. IUD tembaga juga dapat mencegah implantasi. Efektivitasnya bisa mencapai lebih dari 99%, dan dapat bertahan hingga 10 tahun.
IUD Hormonal (Hormone-releasing IUD): IUD jenis ini melepaskan hormon progestin (sejenis progesteron) secara perlahan ke dalam rahim. Hormon ini bekerja dengan mengentalkan lendir serviks sehingga menyulitkan sperma masuk ke rahim, menipiskan lapisan dinding rahim (endometrium) sehingga implantasi sulit terjadi, dan pada beberapa kasus, dapat menekan ovulasi. IUD hormonal biasanya bertahan antara 3 hingga 8 tahun, tergantung jenisnya.

Proses Pemasangan KB IUD

Pemasangan IUD dilakukan oleh tenaga medis profesional yang terlatih, seperti dokter kandungan atau bidan. Prosesnya biasanya relatif cepat dan tidak memerlukan anestesi umum, meskipun terkadang dapat menimbulkan rasa tidak nyaman atau nyeri ringan.

Langkah-langkah umum pemasangan IUD:

Pemeriksaan Awal: Dokter akan melakukan pemeriksaan panggul untuk memastikan rahim dalam kondisi sehat dan tidak sedang hamil.
Membersihkan Leher Rahim: Area leher rahim akan dibersihkan dengan larutan antiseptik.
Pemasangan Spekulum: Spekulum akan dimasukkan ke dalam vagina untuk membuka dinding vagina agar leher rahim terlihat jelas.
Posisi Rahim: Alat khusus mungkin digunakan untuk memegang leher rahim dan menentukan arah serta kedalaman rahim.
Pemasangan IUD: IUD yang sudah dilipat dimasukkan ke dalam tabung aplikator. Aplikator kemudian dimasukkan melalui leher rahim hingga ke dalam rongga rahim. Dengan menarik pendorong pada aplikator, IUD akan terlepas di dalam rahim.
Penarikan Aplikator: Aplikator ditarik keluar dari vagina, meninggalkan benang IUD yang menjuntai keluar dari leher rahim. Benang ini nantinya akan digunakan untuk mengecek keberadaan IUD dan untuk pelepasan IUD saat waktunya tiba.

Setelah pemasangan, Anda mungkin akan merasakan kram ringan atau nyeri. Dokter biasanya akan menyarankan untuk beristirahat sejenak sebelum pulang. Penting untuk kembali kontrol sesuai jadwal yang ditentukan dokter.

Cara Menggunakan dan Merawat KB IUD

Setelah IUD terpasang, Anda tidak perlu melakukan "cara menggunakan" dalam arti meminum atau menyuntikkan. Namun, ada beberapa hal penting yang perlu Anda ketahui:

Mengecek Posisi Benang IUD

Setiap kali Anda menstruasi, setelah selesai haid, Anda disarankan untuk meraba benang IUD yang keluar dari leher rahim. Caranya adalah dengan memasukkan jari bersih ke dalam vagina dan merasakan apakah benang tersebut masih terasa. Benang IUD seharusnya terasa lembut dan pendek. Jika Anda tidak bisa merasakan benang, atau malah merasakan bagian keras dari IUD, segera hubungi dokter. Ini bisa menjadi tanda IUD bergeser posisinya.

Mengenali Tanda-tanda Bahaya

Meskipun IUD sangat aman, ada beberapa kondisi yang memerlukan perhatian medis segera:

Nyeri perut bagian bawah yang parah dan tidak kunjung reda.
Perdarahan vagina yang tidak biasa atau lebih banyak dari biasanya.
Demam atau menggigil.
Nyeri saat berhubungan seksual.
Jika Anda merasa hamil.

Pelepasan KB IUD

Pelepasan IUD dilakukan oleh tenaga medis profesional dengan cara menarik benang IUD. Proses ini biasanya cepat dan tidak menyakitkan, meskipun mungkin terasa sedikit tidak nyaman. Pelepasan IUD biasanya dilakukan ketika masa pakai IUD telah habis, jika Anda ingin hamil, atau jika ada masalah kesehatan yang mengharuskan IUD dilepas.

Apakah KB IUD sakit saat dipasang?

Sebagian wanita merasakan kram ringan hingga sedang saat pemasangan IUD. Namun, rasa sakit ini biasanya bersifat sementara dan dapat diatasi dengan obat pereda nyeri. Dokter Anda dapat mendiskusikan pilihan untuk mengurangi ketidaknyamanan.

Seberapa efektif KB IUD?

IUD adalah salah satu metode kontrasepsi paling efektif yang tersedia, dengan tingkat kegagalan kurang dari 1% per tahun. IUD tembaga dan hormonal keduanya memiliki efektivitas yang sangat tinggi.

Bisakah IUD menyebabkan infeksi?

Risiko infeksi, terutama Penyakit Radang Panggul (PID), sedikit meningkat dalam beberapa minggu pertama setelah pemasangan IUD. Namun, jika dipasang oleh profesional terlatih pada wanita yang tidak memiliki infeksi menular seksual, risiko ini sangat rendah. Penting untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.

Apakah KB IUD bisa menyebabkan kenaikan berat badan?

Untuk IUD tembaga, tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa IUD tembaga menyebabkan kenaikan berat badan. IUD hormonal jenis tertentu juga sangat kecil kemungkinannya menyebabkan kenaikan berat badan yang signifikan.

Kapan waktu terbaik untuk memasang KB IUD?

IUD dapat dipasang kapan saja selama siklus menstruasi Anda, selama Anda yakin tidak sedang hamil. Banyak wanita memilih untuk memasangnya pada beberapa hari terakhir menstruasi atau segera setelah melahirkan.

Memilih metode kontrasepsi adalah keputusan pribadi yang penting. Berkonsultasi dengan dokter atau penyedia layanan kesehatan adalah langkah terbaik untuk menentukan apakah KB IUD adalah pilihan yang tepat untuk Anda, serta untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai cara penggunaannya yang benar dan aman.