Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR), yang lebih dikenal sebagai KB spiral atau IUD (Intrauterine Device), merupakan salah satu metode kontrasepsi jangka panjang yang sangat efektif. Keunggulannya terletak pada kemudahan penggunaan setelah pemasangan, efektivitas yang tinggi, dan sifatnya yang reversibel (dapat dilepas). Bagi Anda yang mempertimbangkan atau sudah menggunakan KB spiral, memahami cara pemakaian dan segala aspek terkaitnya adalah kunci untuk mendapatkan manfaat maksimal dan meminimalkan risiko.
Simbol representasi keamanan dan pilihan kontrasepsi
KB spiral bekerja dengan dua mekanisme utama, tergantung pada jenisnya:
Pemasangan KB spiral dilakukan oleh tenaga medis profesional, seperti dokter kandungan atau bidan. Proses ini biasanya relatif cepat, namun dapat menimbulkan rasa tidak nyaman atau kram ringan bagi sebagian wanita. Berikut adalah tahapan umumnya:
Setelah pemasangan, dokter biasanya akan menjadwalkan kunjungan kontrol untuk memastikan IUD berada pada posisi yang tepat dan tidak ada komplikasi.
Setelah KB spiral terpasang, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan:
Kram ringan dan sedikit perdarahan atau flek selama beberapa hari pertama setelah pemasangan adalah hal yang normal. Namun, jika kram terasa sangat hebat atau perdarahan sangat banyak, segera konsultasikan ke dokter.
Anda mungkin bisa merasakan benang IUD di leher rahim saat melakukan pemeriksaan kebersihan vagina. Benang ini terasa seperti benang jahit yang kaku. Sangat penting untuk memeriksakan keberadaan benang ini secara rutin (misalnya, sebulan sekali setelah menstruasi selesai) untuk memastikan IUD masih terpasang dengan baik.
Cara memeriksa benang IUD:
Jika Anda tidak dapat merasakan benang, atau jika benang terasa lebih panjang atau lebih pendek dari biasanya, segera hubungi dokter Anda.
Meskipun jarang terjadi, ada beberapa tanda komplikasi yang harus diwaspadai, seperti:
Jika mengalami gejala-gejala tersebut, jangan ragu untuk segera mencari pertolongan medis.
Penting untuk diingat bahwa KB spiral tidak melindungi dari Infeksi Menular Seksual (IMS). Jika Anda berisiko terkena IMS, penggunaan kondom tetap disarankan. Konsultasikan dengan dokter Anda mengenai pilihan kontrasepsi yang paling sesuai dengan kondisi kesehatan dan gaya hidup Anda.
Dengan pemahaman yang baik mengenai cara pemakaian dan perawatan KB spiral, Anda dapat menjadikannya pilihan kontrasepsi yang aman, efektif, dan nyaman.