Menyelami Detik-Detik ANBK Kelas 5
Ada sebuah atmosfer unik yang menyelimuti ruang-ruang kelas 5 di seluruh penjuru negeri. Campuran antara rasa penasaran, sedikit gugup, dan semangat untuk mencoba sesuatu yang baru. Inilah suasana yang terasa menjelang pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer, atau yang lebih akrab kita sapa ANBK. Bagi siswa-siswi yang baru menginjak usia sepuluh atau sebelas tahun, detik-detik ANBK kelas 5 menjadi sebuah pengalaman monumental, sebuah gerbang menuju pemahaman baru tentang cara belajar dan evaluasi di era digital.
Artikel ini hadir sebagai sahabat seperjalanan bagi siswa, orang tua, dan guru dalam menavigasi setiap momen ANBK. Bukan untuk menciptakan tekanan, melainkan untuk membekali dengan pemahaman yang jernih, strategi yang cerdas, dan mental yang tangguh. Mari kita urai bersama apa sebenarnya ANBK itu, mengapa ia penting, dan bagaimana kita bisa melaluinya dengan tenang, percaya diri, dan bahkan menyenangkan.
Bab 1: Membongkar Misteri ANBK, Apa Sebenarnya Ini?
Sebelum melangkah lebih jauh, penting untuk meluruskan persepsi. Banyak yang masih menyamakan ANBK dengan Ujian Nasional (UN) di masa lalu. Padahal, keduanya memiliki filosofi dan tujuan yang sangat berbeda. Memahami perbedaan ini adalah kunci pertama untuk menghilangkan kecemasan yang tidak perlu.
Definisi ANBK: Potret, Bukan Vonis
Asesmen Nasional adalah program evaluasi yang diselenggarakan untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan memotret input, proses, dan output pembelajaran di seluruh satuan pendidikan. Kata kuncinya adalah "memotret". ANBK tidak dirancang untuk menghakimi atau memberi label "lulus" atau "tidak lulus" pada seorang siswa. Sebaliknya, ia berfungsi seperti cermin besar yang merefleksikan kondisi nyata pendidikan di sebuah sekolah.
Hasil ANBK digunakan oleh sekolah dan pemerintah untuk melakukan perbaikan. Ini adalah alat diagnosis, bukan palu hakim. Jadi, anggaplah dirimu sebagai responden penting yang membantu sekolah menjadi lebih baik.
Mengapa Kelas 5? Titik Strategis Pemetaan
Pemilihan siswa kelas 5 (serta kelas 8 dan 11 di jenjang selanjutnya) bukanlah tanpa alasan. Di tingkat ini, siswa dianggap telah mengalami proses pembelajaran yang cukup untuk mengukur kompetensi dasar. Hasil asesmen di kelas 5 memberikan waktu yang cukup bagi sekolah (sekitar satu setengah tahun sebelum siswa lulus SD) untuk melakukan perbaikan dan intervensi yang diperlukan. Ini adalah tindakan preventif untuk memastikan kualitas pembelajaran terus meningkat.
Tiga Instrumen Utama dalam ANBK
ANBK tidak hanya sekadar tes soal. Ia terdiri dari tiga komponen utama yang saling melengkapi untuk memberikan gambaran yang holistik.
1. Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)
Inilah bagian yang paling sering dibicarakan. AKM mengukur dua kompetensi mendasar yang menjadi fondasi bagi semua mata pelajaran lain. Bukan menguji penguasaan konten pelajaran, melainkan kemampuan bernalar.
- Literasi Membaca: Ini bukan sekadar bisa membaca. Literasi mengukur kemampuan untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi, dan merefleksikan berbagai jenis teks. Siswa akan dihadapkan pada teks fiksi (cerpen, dongeng) dan teks informasi (artikel sains, infografis, berita). Tujuannya adalah melihat apakah siswa bisa menemukan informasi tersurat, menyimpulkan informasi tersirat, dan memberikan penilaian kritis terhadap isi bacaan.
- Numerasi: Ini juga bukan sekadar bisa berhitung. Numerasi adalah kemampuan untuk menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah sehari-hari. Soal-soal numerasi seringkali disajikan dalam konteks kehidupan nyata, seperti membaca tabel harga, menghitung diskon, atau memahami denah. Fokusnya adalah pada penalaran matematis, bukan hafalan rumus.
2. Survei Karakter
Bagian ini sangat unik dan penting. Survei Karakter dirancang untuk mengukur sikap, nilai, keyakinan, dan kebiasaan yang mencerminkan karakter pelajar yang sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila. Tidak ada jawaban benar atau salah di sini. Siswa hanya perlu menjawab dengan jujur sesuai dengan apa yang mereka rasakan dan yakini. Enam dimensi yang diukur adalah:
- Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia.
- Berkebinekaan global.
- Bergotong royong.
- Mandiri.
- Bernalar kritis.
- Kreatif.
Kejujuran dalam menjawab survei ini akan memberikan data berharga bagi sekolah untuk mengembangkan program-program pembentukan karakter yang lebih efektif.
3. Survei Lingkungan Belajar
Instrumen ketiga ini memotret kualitas berbagai aspek input dan proses belajar-mengajar di sekolah. Survei ini diisi oleh siswa, guru, dan kepala sekolah. Pertanyaan untuk siswa akan berkisar pada pengalaman mereka di lingkungan sekolah, seperti: Apakah mereka merasa aman di sekolah? Bagaimana hubungan mereka dengan guru dan teman? Apakah mereka mendapatkan dukungan yang dibutuhkan? Sama seperti Survei Karakter, tidak ada jawaban benar atau salah. Jawaban jujur dari siswa adalah masukan vital untuk menciptakan ekosistem sekolah yang lebih baik, aman, dan nyaman untuk semua.
Bab 2: Persiapan Jitu Menjelang Hari-H
Meski ANBK bukan penentu kelulusan, persiapan yang baik tetaplah penting. Persiapan ini bukan tentang "drilling" soal tanpa henti, melainkan membangun fondasi kompetensi dan mental yang kuat. Persiapan ini melibatkan tiga pilar utama: siswa, orang tua, dan guru.
Strategi Persiapan untuk Siswa
1. Persiapan Mental: Ubah Cemas Jadi Semangat
Rasa gugup itu wajar. Namun, jangan biarkan ia menguasai. Ingatlah kembali tujuan ANBK: untuk membantu sekolahmu menjadi lebih baik. Kamu adalah pahlawan data! Pikiran ini bisa mengubah tekanan menjadi rasa tanggung jawab yang positif. Lakukan beberapa hal ini:
- Afirmasi Positif: Ucapkan pada diri sendiri, "Aku bisa melakukan ini," atau "Aku siap memberikan yang terbaik."
- Teknik Relaksasi: Jika cemas datang, coba tarik napas dalam-dalam. Tarik napas melalui hidung selama 4 hitungan, tahan selama 4 hitungan, lalu hembuskan perlahan melalui mulut selama 6 hitungan. Ulangi beberapa kali.
- Bicara: Jangan pendam rasa gugupmu. Ceritakan pada orang tua, guru, atau teman yang kamu percaya. Berbagi beban akan membuatnya terasa lebih ringan.
2. Persiapan Akademik: Asah Nalar, Bukan Hafalan
Lupakan cara belajar menghafal untuk ANBK. Fokuslah pada mengasah kemampuan berpikir dan bernalar. Inilah cara praktisnya:
- Untuk Literasi:
- Perbanyak Membaca: Jangan hanya membaca buku pelajaran. Bacalah komik, artikel majalah anak, cerita pendek, atau bahkan label informasi pada kemasan makanan. Semakin beragam bacaanmu, semakin terasah kemampuanmu memahami berbagai jenis teks.
- Bertanya Setelah Membaca: Setelah selesai membaca sesuatu, tanyakan pada dirimu sendiri: "Apa ide utama cerita ini?", "Siapa tokoh utamanya dan apa sifatnya?", "Apa informasi baru yang aku dapatkan?", "Apakah aku setuju dengan pendapat penulis?".
- Latih Menemukan Informasi: Ambil sebuah artikel, lalu coba temukan informasi spesifik di dalamnya secepat mungkin. Ini melatih kemampuan scanning dan skimming.
- Untuk Numerasi:
- Cari Matematika di Sekitar Kita: Saat di warung, coba hitung total belanjaan atau kembalian. Saat melihat diskon di toko, coba hitung harga setelah diskon. Saat membantu ibu memasak, perhatikan takaran resep. Matematika ada di mana-mana!
- Kerjakan Teka-Teki Logika: Sudoku, teka-teki silang angka, atau permainan asah otak lainnya adalah cara yang menyenangkan untuk melatih penalaran numerasi tanpa terasa seperti belajar.
- Fokus pada "Mengapa": Saat belajar matematika di sekolah, jangan hanya menghafal rumus. Tanyakan pada guru, "Mengapa rumusnya seperti ini?" atau "Kapan rumus ini digunakan?". Memahami konsep jauh lebih penting daripada menghafal.
3. Persiapan Teknis: Kenali Medan Pertempuran
ANBK dilaksanakan berbasis komputer. Bagi sebagian siswa, ini mungkin pengalaman pertama. Oleh karena itu, familiarisasi dengan perangkat sangat penting.
- Latihan Menggunakan Mouse dan Keyboard: Biasakan diri menggerakkan kursor dengan lancar, melakukan klik kiri dan kanan, serta mengetik. Semakin lancar, semakin hemat waktu saat asesmen.
- Ikuti Simulasi: Sekolah biasanya akan mengadakan simulasi atau gladi bersih ANBK. Manfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya! Kenali tampilan antarmuka, jenis-jenis tombol navigasi (seperti "Soal Berikutnya", "Soal Sebelumnya", "Ragu-ragu"), dan cara menjawab berbagai bentuk soal (pilihan ganda, menjodohkan, isian singkat).
4. Persiapan Fisik: Jaga Stamina Tubuh
Otak yang prima membutuhkan tubuh yang sehat. Jangan sepelekan persiapan fisik dalam detik-detik ANBK kelas 5.
- Tidur Cukup: Hindari begadang, terutama seminggu sebelum pelaksanaan. Tidur 8-10 jam setiap malam akan membuat otakmu segar dan siap berkonsentrasi.
- Makan Bergizi: Konsumsi makanan seimbang. Perbanyak sayur, buah, dan protein. Hindari makanan cepat saji dan minuman manis berlebihan yang bisa membuatmu lesu.
- Tetap Aktif: Jangan hanya duduk belajar. Luangkan waktu untuk bermain di luar, berolahraga, atau sekadar berjalan-jalan. Aktivitas fisik membantu mengurangi stres dan meningkatkan aliran darah ke otak.
Peran Penting Orang Tua: Pendukung Utama
Orang tua memiliki peran krusial dalam menciptakan ekosistem yang mendukung anak menghadapi ANBK dengan tenang.
- Jadilah Sumber Ketenangan, Bukan Tekanan: Hindari mengatakan hal-hal seperti, "Kamu harus dapat nilai bagus!" atau "Jangan sampai salah!". Sebaliknya, katakan, "Lakukan saja yang terbaik, Ayah/Ibu bangga dengan usahamu," atau "Ini bukan ujian kelulusan, jadi santai saja."
- Ciptakan Lingkungan Belajar yang Nyaman: Sediakan tempat yang tenang untuk anak belajar atau membaca, jauh dari gangguan televisi atau keributan.
- Fasilitasi Kebutuhan Fisik: Pastikan anak mendapatkan makanan bergizi dan istirahat yang cukup. Siapkan sarapan sehat di hari pelaksanaan.
- Komunikasi Terbuka: Ajak anak berdiskusi tentang ANBK. Tanyakan apa yang mereka rasakan, apa yang mereka khawatirkan. Dengarkan dengan empati dan berikan pemahaman yang benar tentang tujuan ANBK.
Peran Strategis Guru: Nahkoda di Ruang Kelas
Guru adalah garda terdepan dalam mempersiapkan siswa. Peran guru telah bergeser dari "pengajar" menjadi "fasilitator nalar".
- Integrasikan Latihan AKM dalam Pembelajaran Harian: Selipkan soal-soal tipe AKM dalam semua mata pelajaran. Misalnya, saat belajar IPA, sajikan sebuah infografis tentang siklus air dan minta siswa menyimpulkan informasinya.
- Fokus pada Proses Berpikir: Saat siswa menjawab salah, jangan langsung menyalahkan. Ajak mereka menelusuri alur berpikirnya. "Coba ceritakan bagaimana kamu bisa sampai ke jawaban ini?" Ini lebih efektif daripada sekadar memberi jawaban yang benar.
- Ciptakan Atmosfer Kelas yang Positif: Bangun suasana kelas yang aman dan mendukung, di mana siswa tidak takut untuk bertanya, mencoba, dan bahkan membuat kesalahan. Yakinkan mereka bahwa ANBK adalah pengalaman belajar bersama.
- Laksanakan Simulasi dengan Efektif: Gunakan sesi simulasi tidak hanya untuk teknis, tetapi juga untuk melatih manajemen waktu dan strategi mengerjakan soal.
Bab 3: Detik-Detik Pelaksanaan, Panduan Saat Hari-H
Hari yang dinanti pun tiba. Ketenangan dan fokus adalah kunci utama untuk melewati hari ini dengan lancar. Berikut adalah panduan langkah demi langkah untuk menavigasi hari pelaksanaan ANBK.
Pagi Hari Sebelum Berangkat
Bagaimana kamu memulai hari akan sangat memengaruhi sisa harimu. Lakukan rutinitas pagi yang menenangkan.
- Bangun Lebih Awal: Jangan terburu-buru. Beri dirimu cukup waktu untuk bersiap-siap tanpa panik.
- Sarapan Juara: Konsumsi sarapan yang mengandung karbohidrat kompleks (roti gandum, nasi merah, oatmeal), protein (telur, susu), dan sedikit buah. Ini akan memberimu energi yang stabil dan tahan lama. Hindari sarapan yang terlalu manis.
- Periksa Perlengkapan: Pastikan semua yang perlu dibawa (jika ada, seperti kartu peserta) sudah siap. Kenakan seragam yang rapi dan nyaman.
- Minta Doa Restu: Pamit kepada orang tua dan minta doa restu. Dukungan moral dari keluarga adalah suntikan semangat yang luar biasa.
Saat Tiba di Sekolah
Datanglah ke sekolah tepat waktu, tidak terlalu cepat dan jangan sampai terlambat. Suasana di sekolah mungkin akan sedikit berbeda. Tetap tenang dan ikuti arahan dari guru atau pengawas.
- Cari Ruanganmu: Pastikan kamu tahu di ruang mana kamu akan mengerjakan asesmen.
- Pergi ke Toilet: Gunakan waktu sebelum masuk ruangan untuk pergi ke toilet agar tidak terganggu saat asesmen berlangsung.
- Hindari Diskusi Berat: Hindari membahas soal atau materi pelajaran dengan teman. Obrolan ringan dan saling menyemangati jauh lebih baik untuk menjaga mood positif.
Di Dalam Ruang Asesmen: Momen Krusial
Saat memasuki ruangan, kamu akan dipandu oleh proktor (pengawas). Dengarkan setiap instruksi dengan saksama. Inilah momen-momen penting di dalam ruangan.
1. Proses Login
Proktor akan membagikan username dan password untuk login ke sistem. Perhatikan baik-baik dan masukkan data dengan teliti. Jika ada masalah, segera angkat tangan dan tanyakan pada proktor. Jangan panik, masalah teknis adalah hal biasa dan proktor ada di sana untuk membantu.
2. Membaca Petunjuk
Setelah berhasil login, akan muncul halaman petunjuk. JANGAN TERBURU-BURU MELEWATKANNYA. Bacalah setiap poin dengan cermat. Halaman ini menjelaskan cara kerja sistem, jenis tombol, dan alokasi waktu. Memahaminya akan membuatmu lebih percaya diri.
3. Strategi Mengerjakan Soal AKM
Saat soal pertama muncul, tarik napas dalam-dalam. Inilah saatnya menerapkan semua persiapanmu.
- Baca Soal dan Teks dengan Teliti: Kesalahan paling umum adalah salah memahami pertanyaan. Baca pertanyaannya terlebih dahulu, baru kemudian cari jawabannya di teks atau data yang disajikan. Ini membantumu membaca dengan lebih fokus.
- Manajemen Waktu: Perhatikan sisa waktu yang tertera di layar. Jangan habiskan terlalu banyak waktu pada satu soal yang sangat sulit. Jika kamu merasa buntu, gunakan tombol "Ragu-ragu" (jika tersedia) dan lanjutkan ke soal berikutnya. Kamu bisa kembali lagi nanti jika masih ada waktu.
- Hadapi Berbagai Bentuk Soal:
- Pilihan Ganda: Eliminasi jawaban yang sudah pasti salah terlebih dahulu. Ini meningkatkan peluangmu memilih jawaban yang benar.
- Pilihan Ganda Kompleks (Bisa lebih dari 1 jawaban): Bacalah setiap opsi satu per satu dan tentukan apakah opsi tersebut benar atau salah berdasarkan teks. Centang semua yang menurutmu benar.
- Menjodohkan: Kerjakan pasangan yang paling kamu yakini terlebih dahulu. Ini akan mengurangi pilihan untuk pasangan lainnya.
- Isian Singkat: Biasanya meminta jawaban berupa kata, angka, atau frasa pendek. Pastikan kamu mengetik jawaban dengan benar.
- Uraian/Esai: Jangan takut dengan soal ini! Tuliskan jawabanmu dengan jelas dan logis. Mulailah dengan kalimat utama, lalu dukung dengan bukti dari teks atau data yang ada. Gunakan bahasamu sendiri, yang penting idenya tersampaikan.
- Sifat Adaptif (Penting untuk diketahui): Soal AKM bersifat adaptif. Artinya, tingkat kesulitan soal berikutnya bisa dipengaruhi oleh jawabanmu pada soal sebelumnya. Jika kamu menjawab benar, kamu mungkin akan diberi soal yang sedikit lebih sulit. Jika menjawab salah, kamu mungkin akan diberi soal yang lebih mudah. Jadi, jangan kaget jika tingkat kesulitannya terasa naik-turun. Fokus saja mengerjakan setiap soal di hadapanmu sebaik mungkin.
4. Mengisi Survei Karakter dan Lingkungan Belajar
Setelah sesi AKM selesai, kamu akan melanjutkan ke pengisian survei. Ingat, ini bukan tes. Tidak ada jawaban benar atau salah.
- Jawab dengan Jujur: Pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan dirimu, perasaanmu, dan pengalamanmu. Kejujuranmu sangat berharga.
- Baca Setiap Pernyataan dengan Cermat: Pahami maksud dari setiap pertanyaan atau pernyataan sebelum memilih jawaban.
- Jangan Terpengaruh Teman: Jawabanmu adalah cerminan dirimu, bukan temanmu. Fokus pada layarmu sendiri.
Setelah Sesi Selesai
Ketika waktu habis atau kamu sudah menekan tombol "Selesai", rasakan kelegaan. Kamu telah berhasil melewatinya! Lakukan logout sesuai instruksi proktor dan tinggalkan ruangan dengan tenang.
- Hargai Prosesnya: Apapun yang terjadi di dalam, hargai usahamu. Kamu sudah berani mencoba dan memberikan yang terbaik.
- Hindari Membandingkan Jawaban: Membahas jawaban dengan teman setelah selesai hanya akan menimbulkan kekhawatiran yang tidak perlu. Apa yang sudah selesai, biarlah selesai.
- Lakukan Relaksasi: Pulanglah ke rumah, istirahat, dan lakukan kegiatan yang kamu sukai. Kamu berhak bersantai!
Bab 4: Setelah ANBK Berlalu, Apa Selanjutnya?
Gema detik-detik ANBK kelas 5 mungkin masih terasa, namun asesmen telah usai. Lalu, apa yang terjadi selanjutnya? Memahami fase pasca-ANBK sama pentingnya dengan persiapan itu sendiri. Ini adalah babak di mana data diolah menjadi aksi nyata untuk perbaikan.
Memahami Laporan Hasil: Rapor Pendidikan
Hasil ANBK tidak akan keluar dalam bentuk nilai individu seperti rapor biasa. Kamu tidak akan menerima angka 80 untuk literasi atau 75 untuk numerasi. Sebaliknya, hasil dari semua peserta di sekolahmu akan diolah secara kolektif dan disajikan dalam sebuah laporan yang disebut Rapor Pendidikan.
Rapor Pendidikan ini adalah milik sekolah. Isinya sangat komprehensif, menampilkan peta kekuatan dan kelemahan sekolah dalam berbagai indikator, mulai dari kemampuan literasi dan numerasi siswa, kualitas iklim keamanan sekolah, hingga karakter siswa secara umum. Rapor ini akan diberi level penilaian seperti "Baik", "Cukup", atau "Kurang" untuk setiap indikatornya, bukan untuk individu siswa.
Pikirkan seperti ini: Jika kamu adalah pemain tim sepak bola, ANBK bukanlah tes untuk melihat siapa pencetak gol terbanyak. ANBK adalah analisis statistik seluruh tim untuk melihat di area mana tim perlu berlatih lebih keras, apakah itu pertahanan, penyerangan, atau stamina.
Bagaimana Sekolah Menggunakan Data Ini?
Rapor Pendidikan adalah alat yang sangat kuat bagi kepala sekolah dan guru. Inilah yang akan mereka lakukan dengan data yang kamu berikan:
- Identifikasi Masalah: Jika Rapor Pendidikan menunjukkan bahwa kemampuan numerasi siswa di sekolahmu masih perlu ditingkatkan, maka sekolah akan mencari tahu penyebabnya. Apakah metode mengajarnya kurang menarik? Apakah media belajarnya kurang?
- Perencanaan Program Perbaikan: Berdasarkan identifikasi masalah, sekolah akan merancang program-program baru. Contohnya, mengadakan "Pojok Baca" yang lebih menarik untuk meningkatkan literasi, atau mengadakan "Hari Matematika Menyenangkan" dengan permainan untuk meningkatkan numerasi.
- Pengembangan Guru: Data ANBK juga bisa menunjukkan area di mana guru perlu mendapatkan pelatihan tambahan. Mungkin guru perlu dilatih tentang metode pembelajaran digital yang lebih interaktif.
- Menciptakan Lingkungan yang Lebih Baik: Jika hasil Survei Lingkungan Belajar menunjukkan adanya kasus perundungan, sekolah akan lebih waspada dan membuat program anti-perundungan yang lebih kuat untuk memastikan semua siswa merasa aman.
Jadi, setiap jawaban jujur yang kamu berikan, baik di AKM maupun survei, adalah sebuah kontribusi nyata untuk membuat sekolahmu menjadi tempat belajar yang lebih baik bagi dirimu dan adik-adik kelasmu nanti.
Perjalanan Belajar yang Tak Berujung
Pesan terpenting setelah ANBK adalah: ini bukanlah akhir. ANBK hanyalah sebuah "check-point" dalam perjalanan panjang pendidikanmu. Kompetensi yang diukur di dalamnya—literasi, numerasi, dan karakter—bukanlah sesuatu yang dipelajari hanya untuk asesmen. Itu adalah keterampilan seumur hidup.
Teruslah membaca, teruslah bernalar dengan angka, dan yang terpenting, teruslah menjadi pribadi yang baik, mandiri, dan kreatif. Keterampilan inilah yang akan membantumu sukses di jenjang pendidikan selanjutnya dan dalam kehidupan di masa depan, jauh setelah kamu melupakan soal-soal ANBK yang pernah kamu kerjakan.
Kesimpulan: Sebuah Langkah Awal, Bukan Garis Finis
Detik-detik ANBK kelas 5 adalah sebuah episode penting dalam perjalanan pendidikan. Ini adalah momen di mana siswa tidak hanya diuji kemampuannya, tetapi juga diberi kesempatan untuk berpartisipasi aktif dalam perbaikan mutu sekolahnya sendiri. Dengan memahami tujuannya, mempersiapkan diri dengan cara yang benar, dan melaksanakannya dengan tenang, ANBK bisa berubah dari momen yang menegangkan menjadi pengalaman belajar yang memberdayakan.
Ingatlah selalu, nilai sejati seorang pelajar tidak ditentukan oleh skor dalam sebuah asesmen, melainkan oleh rasa ingin tahu yang tak pernah padam, keberanian untuk mencoba hal baru, dan karakter yang kuat. ANBK adalah cermin untuk melihat sudah sejauh mana kita melangkah, dan peta untuk menunjukkan ke arah mana kita harus berjalan selanjutnya, bersama-sama, menuju pendidikan yang lebih baik.