Flamingo, atau yang sering disebut bangau merah muda, adalah salah satu spesies burung air paling mencolok di dunia. Keunikan mereka tidak hanya terletak pada postur tubuhnya yang anggun, tinggi ramping, dan kemampuan unik untuk berdiri dengan satu kaki, tetapi juga pada warna merah muda (pink) cerah yang mendominasi bulunya. Warna ini bukanlah warna bawaan lahir; sebaliknya, warna tersebut merupakan hasil dari diet mereka yang kaya akan pigmen karotenoid.
Burung ini mendapatkan karotenoid dari alga biru-hijau, krustasea kecil, dan invertebrata air lainnya yang mereka konsumsi. Semakin kaya diet mereka, semakin intens warna pink atau bahkan oranye kemerahan yang ditampilkan. Fenomena ini menjadikan flamingo sebagai indikator penting kesehatan ekosistem perairan tempat mereka tinggal. Jika populasi flamingo kehilangan warna cerahnya, ini sering kali menjadi sinyal bahwa sumber makanan mereka terganggu.
Flamingo adalah burung yang sangat sosial. Mereka hidup dalam koloni besar yang bisa mencapai ribuan, bahkan ratusan ribu individu. Hidup berkelompok memberikan mereka keuntungan dalam hal pertahanan diri dari predator dan efisiensi dalam mencari makan. Gerakan serentak kawanan flamingo saat terbang menciptakan pemandangan spektakuler yang sulit dilupakan.
Secara geografis, flamingo tersebar di berbagai belahan dunia, mulai dari Afrika, Asia Selatan, Karibia, hingga Amerika Selatan dan Eropa Selatan. Meskipun mereka menyukai perairan dangkal, habitat spesifik mereka sangat bervariasi, termasuk laguna asin, danau alkali, dan dataran lumpur pasang surut. Kemampuan mereka untuk mentolerir lingkungan dengan kadar garam atau alkali yang ekstrem membedakan mereka dari banyak jenis burung air lainnya.
Salah satu perilaku paling menarik dari flamingo adalah cara mereka makan. Mereka membalikkan kepalanya ke dalam air, menggunakan paruh mereka yang besar dan unik sebagai alat penyaring. Paruh ini memiliki struktur seperti sisir (lamellae) yang berfungsi menyaring makanan kecil dari lumpur dan air. Proses menyaring inilah yang membuat mereka harus memegang kepala terbalik saat makan.
Flamingo memiliki beberapa adaptasi fisik yang luar biasa untuk mendukung gaya hidup mereka sebagai penghuni perairan dangkal:
Reproduksi flamingo juga sangat terkoordinasi dengan musim migrasi dan ketersediaan sumber daya. Mereka membangun sarang berbentuk gundukan lumpur, dan biasanya hanya bertelur satu butir setiap musim. Induk flamingo, baik jantan maupun betina, secara bergantian mengerami telur dan memberi makan anak burung mereka dengan "susu pengeramin" (crop milk) yang kaya nutrisi, mirip dengan burung merpati.