Gitar adalah salah satu instrumen musik paling populer di dunia, dikenal karena versatilitasnya yang luar biasa. Dari balada akustik yang lembut hingga solo rock yang menggelegar, gitar dapat membawakan berbagai macam emosi dan gaya musik. Namun, ketika berbicara tentang cara memainkan gitar, dua teknik utama sering kali menjadi topik perdebatan yang menarik: memetik dan menggesek. Meskipun keduanya menghasilkan suara dari senar gitar, pengalaman dan hasil yang ditawarkan sangatlah berbeda. Artikel ini akan mengupas tuntas perbedaan, kelebihan, dan karakteristik dari kedua teknik ini untuk membantu Anda memahami mana yang mungkin lebih cocok untuk preferensi Anda.
Teknik memetik adalah cara paling umum yang diasosiasikan dengan permainan gitar. Ini melibatkan penggunaan jari, kuku, atau plektrum (pick) untuk menarik atau menghentakkan senar. Ada dua sub-teknik utama dalam memetik:
Kelebihan Memetik:
Meskipun tidak umum pada gitar yang kita kenal (gitar akustik dan elektrik), teknik menggesek adalah cara utama memainkan instrumen gesek seperti biola, cello, viola, dan double bass. Namun, ada juga gitar yang dirancang khusus untuk dimainkan dengan cara digesek, yang dikenal sebagai gitar gesek (bowed guitar). Dalam teknik ini, sebuah busur yang dilapisi damar (rosin) digesekkan pada senar gitar, mirip dengan cara kerjanya pada biola.
Suara yang dihasilkan oleh gitar gesek sangat berbeda dari gitar yang dipetik. Alih-alih suara yang tajam dan diskret dari memetik, gesekan menghasilkan nada yang berkelanjutan dan "padat" yang mirip dengan suara biola atau cello. Teknik ini memungkinkan adanya vibrato yang halus, crescendo (memperkeras volume), dan decrescendo (memperlambat volume) secara bertahap, memberikan ekspresi musikal yang sangat kaya.
Kelebihan Menggesek (pada gitar gesek):
Perbedaan mendasar antara gitar dipetik dan digesek terletak pada cara energi ditransfer ke senar dan jenis suara yang dihasilkan. Memetik menciptakan gelombang suara yang dimulai dan berhenti secara diskret, memungkinkan kontrol ritmis yang presisi dan artikulasi yang jelas. Gitaris yang memetik dapat dengan mudah beralih antar not dan akord, menciptakan pola-pola yang kompleks dan dinamis.
Sebaliknya, menggesek memungkinkan senar bergetar secara terus-menerus, menciptakan suara yang lebih halus, lembut, dan memiliki "nafsu makan" yang lebih panjang. Ini memungkinkan pemain untuk "menyanyikan" melodi dengan ekspresi yang mendalam, mendekati kualitas vokal manusia. Gitaris gesek dapat menciptakan harmoni yang mengalir dan suara yang sangat atmosferik.
Dari segi kesulitan, memetik gitar konvensional sering dianggap lebih mudah diakses oleh pemula. Mempelajari dasar-dasar strumming dan beberapa bentuk akord dapat memungkinkan seseorang untuk memainkan lagu sederhana dalam waktu relatif singkat. Fingerpicking membutuhkan lebih banyak latihan dan koordinasi. Di sisi lain, memainkan gitar gesek membutuhkan penguasaan teknik gesekan busur yang sama seperti yang diperlukan untuk instrumen gesek lainnya, yang umumnya dianggap memiliki kurva belajar yang lebih curam dan membutuhkan latihan yang konsisten.
Baik memetik maupun menggesek menawarkan dunia kemungkinan musikal yang unik. Gitar yang dipetik adalah raja dalam hal ritme, fleksibilitas akord, dan kemampuan untuk memainkan berbagai genre. Ini adalah instrumen yang populer untuk pengiring vokal, musik solo, dan penampilan band.
Sementara itu, gitar gesek, meskipun lebih niche, menawarkan jalan unik untuk eksplorasi suara. Ia memberikan kualitas emosional yang mendalam dan kemampuan ekspresif yang sulit ditandingi oleh instrumen lain. Pilihan antara keduanya sangat bergantung pada jenis musik yang ingin Anda ciptakan, estetika suara yang Anda sukai, dan sejauh mana Anda bersedia untuk belajar dan berlatih. Jika Anda mencari suara yang dapat Anda kenali dari banyak lagu populer, gitar dipetik adalah jawabannya. Jika Anda ingin bereksperimen dengan lanskap suara yang baru dan lebih ekspresif, gitar gesek bisa menjadi petualangan yang menarik.