Al-'Allamah Al-Habib Ali Zaenal Abidin Al Haddad adalah salah satu ulama besar yang namanya harum mewangi di kalangan umat Islam, khususnya di Asia Tenggara. Beliau dikenal luas karena keilmuan beliau yang mendalam, akhlak yang mulia, serta kontribusi besar beliau dalam penyebaran ajaran Islam yang moderat dan penuh kasih sayang. Nama beliau seringkali disebut dalam sanad keilmuan tarekat dan fiqih.
Habib Ali Zaenal Abidin Al Haddad tergolong dalam garis keturunan mulia (Ba'alawi) yang bersambung langsung kepada Rasulullah ﷺ melalui jalur Alawiyyin. Keturunan ini membawa tanggung jawab besar untuk meneruskan warisan keilmuan para leluhur. Beliau menimba ilmu dari berbagai ulama terkemuka di masanya, baik di Nusantara maupun di tanah suci Makkah dan Hadramaut. Pendidikan beliau membentuk karakter intelektual yang tajam namun dibalut dengan kerendahan hati seorang hamba.
Keahlian beliau tidak hanya terbatas pada satu bidang. Dalam bidang Tafsir, Hadits, Fiqih, dan terutama Tasawwuf, pandangan beliau sangat dihormati. Beliau mampu mengintegrasikan antara pemahaman teks-teks klasik dengan konteks realitas kehidupan umat kontemporer, menjadikannya rujukan yang relevan bagi berbagai kalangan.
Aktivitas dakwah Al-Habib Ali Zaenal Abidin Al Haddad ditandai dengan penekanan kuat pada pemurnian jiwa (Tazkiyatun Nufus). Beliau mengajarkan bahwa pondasi keislaman yang kokoh harus dimulai dari pembersihan hati dari sifat-sifat tercela dan pengisiannya dengan nilai-nilai spiritual yang tinggi. Metodologi dakwahnya sangat persuasif, menggunakan pendekatan hikmah dan keteladanan.
Ribuan murid dan jamaah datang dari berbagai penjuru untuk menimba ilmu darinya. Majelis ilmunya selalu dipenuhi oleh pencari kebenaran yang mendambakan bimbingan spiritual otentik. Beliau senantiasa mengingatkan pentingnya menjaga tradisi keilmuan Ahlussunnah wal Jama'ah serta menjauhi ekstremisme dalam beragama. Semangat beliau adalah menyatukan umat di atas landasan cinta dan toleransi.
Pengaruh Habib Ali Zaenal Abidin Al Haddad meluas melampaui batas geografis. Ajaran dan nasihat beliau terus hidup melalui murid-murid yang tersebar dan karya-karya tulis yang beliau tinggalkan. Warisan terbesar beliau adalah semangat untuk selalu merujuk kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah dengan pemahaman para ulama salafus shalih.
Dalam konteks sosial, beliau dikenal sebagai figur yang sangat peduli terhadap kesejahteraan masyarakat. Beliau tidak memisahkan antara urusan spiritualitas pribadi dengan tanggung jawab sosial. Sikapnya yang inklusif menjadikannya sosok yang dicintai oleh semua lapisan masyarakat, tanpa memandang latar belakang sosial atau mazhab. Kehidupan beliau adalah cerminan sempurna dari pengamalan ilmu, yaitu menjadi rahmat bagi semesta alam.
Mengingat kembali profil Al-'Allamah Al-Habib Ali Zaenal Abidin Al Haddad adalah upaya untuk mengenang cahaya ilmu yang pernah menerangi umat. Sosok beliau mengingatkan kita bahwa kedalaman ilmu harus selalu dibarengi dengan ketinggian akhlak. Beliau adalah teladan nyata seorang pewaris Nabi yang teguh dalam prinsip namun lembut dalam pendekatan. Warisan beliau terus menjadi kompas bagi mereka yang mencari jalan kebenaran dan keridhaan Allah SWT.