IUD Adalah Alat yang Digunakan Pada Sistem Reproduksi Wanita

Ilustrasi Sederhana IUD dalam Rahim Representasi visual alat kontrasepsi dalam rahim wanita.
Ilustrasi Sederhana Bentuk IUD

IUD adalah singkatan dari Intrauterine Device atau dalam Bahasa Indonesia dikenal sebagai Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR). Ini adalah alat kontrasepsi yang sangat efektif dan populer di kalangan wanita yang mencari metode keluarga berencana jangka panjang. IUD berbentuk T kecil yang terbuat dari plastik fleksibel dan seringkali dilapisi tembaga atau mengandung hormon progestin. Ukurannya yang ringkas memungkinkan alat ini untuk dimasukkan ke dalam rahim oleh tenaga medis profesional.

Bagaimana Cara Kerja IUD?

Cara kerja IUD bervariasi tergantung pada jenisnya:

Baik IUD tembaga maupun IUD hormonal sangat efektif dalam mencegah kehamilan, dengan tingkat kegagalan yang sangat rendah, yaitu kurang dari 1% per tahun. Keefektifannya menjadikannya pilihan kontrasepsi yang diandalkan bagi banyak wanita.

Proses Pemasangan dan Pencabutan IUD

Pemasangan IUD biasanya dilakukan oleh dokter kandungan atau bidan terlatih. Prosesnya relatif cepat dan biasanya tidak menimbulkan rasa sakit yang parah, meskipun beberapa wanita mungkin merasakan kram ringan atau nyeri saat alat dimasukkan. Sebelum pemasangan, dokter akan melakukan pemeriksaan panggul dan mungkin tes kehamilan untuk memastikan wanita tersebut tidak hamil. IUD dimasukkan melalui leher rahim ke dalam rongga rahim menggunakan alat khusus.

Setelah terpasang, IUD dapat bertahan di dalam rahim selama bertahun-tahun, tergantung pada jenisnya. IUD tembaga biasanya efektif hingga 10 tahun, sementara IUD hormonal memiliki masa pakai antara 3 hingga 7 tahun, tergantung merek dan dosis hormonnya. Pencabutan IUD juga merupakan prosedur yang cepat dan dilakukan oleh tenaga medis. Biasanya, ada benang tipis yang menggantung dari leher rahim yang dapat ditarik oleh dokter untuk mengeluarkan IUD.

Keunggulan dan Potensi Efek Samping

IUD menawarkan berbagai keunggulan. Selain efektivitasnya yang tinggi, ia juga merupakan metode kontrasepsi yang reversibel, artinya kesuburan akan kembali normal segera setelah IUD dicabut. IUD tidak memerlukan aktivitas harian untuk digunakan, seperti pil KB, sehingga mengurangi risiko lupa. Bagi wanita yang tidak dapat atau tidak ingin menggunakan kontrasepsi berbasis estrogen, IUD hormonal atau tembaga bisa menjadi alternatif yang baik.

Namun, seperti metode kontrasepsi lainnya, IUD juga memiliki potensi efek samping. Beberapa efek samping yang umum terjadi, terutama pada beberapa bulan pertama setelah pemasangan, meliputi:

Risiko komplikasi serius seperti perforasi rahim (lubang pada dinding rahim) atau infeksi panggul sangat jarang terjadi, tetapi penting untuk segera memeriksakan diri ke dokter jika mengalami gejala yang tidak biasa seperti nyeri hebat, demam, atau keputihan yang berbau.

Siapa yang Cocok Menggunakan IUD?

IUD adalah pilihan kontrasepsi yang cocok untuk sebagian besar wanita, termasuk wanita yang belum pernah hamil (nullipara) dan wanita yang sudah memiliki anak. Namun, keputusan untuk menggunakan IUD sebaiknya didiskusikan dengan tenaga medis untuk memastikan kesesuaian dengan riwayat kesehatan dan kebutuhan individu. IUD dapat menjadi solusi efektif dan nyaman bagi wanita yang mencari perlindungan kehamilan jangka panjang tanpa perlu intervensi harian.

🏠 Homepage