Pesan-pesan inspiratif dari seorang ulama besar.
Habib Ali Zaenal Abidin Al-Jufri, salah satu figur ulama yang dihormati karena keluasan ilmunya dan kehalusan budi pekertinya, meninggalkan banyak warisan intelektual melalui nasihat dan kata-katanya. Kata-kata beliau seringkali menyentuh aspek spiritualitas, akhlak, dan pentingnya menjalin hubungan baik dengan sesama. Dalam era modern ini, pesan-pesan beliau tetap relevan sebagai kompas moral bagi umat.
Inti dari ajaran yang sering disampaikan oleh Habib Ali Zaenal Abidin berpusat pada perbaikan hati (tazkiyatun nufus). Beliau menekankan bahwa penampilan luar semata tidaklah cukup jika hati masih dipenuhi oleh penyakit seperti iri, dengki, atau kesombongan. Salah satu fokus utama adalah kerendahan hati.
Kata-kata Habib Ali Zaenal Abidin juga sering menyoroti pentingnya hubungan vertikal (kepada Allah SWT) dan hubungan horizontal (kepada sesama manusia). Menurut beliau, ibadah ritual tidak akan sempurna tanpa dibarengi dengan etika sosial yang baik. Kasih sayang dan empati adalah cerminan nyata dari iman yang hidup.
Beliau mengajarkan bahwa ilmu tanpa amal bagaikan pohon tanpa buah. Pengetahuan agama harus terwujud dalam tindakan nyata. Jika seseorang mengetahui mana yang benar dan salah, namun tetap memilih jalan yang salah karena hawa nafsu, maka ilmunya menjadi bumerang baginya di akhirat kelak. Sebaliknya, amal tanpa ilmu seringkali menyesatkan, karena tanpa landasan yang benar, niat baik bisa saja terjerumus pada bid'ah atau kekeliruan pemahaman.
Pesan ini mengajak kita untuk terus belajar, namun lebih serius lagi dalam menerapkan apa yang telah dipelajari. Habib Ali Zaenal Abidin selalu mendorong umat untuk menjadi pribadi yang bermanfaat bagi lingkungannya. Menjadi orang yang membawa ketenangan, bukan kegaduhan, adalah ciri khas dari pemilik ilmu yang sejati.
Dalam banyak kesempatan, beliau mengingatkan bahwa dunia ini hanyalah persinggahan sementara. Kesibukan mengejar kesenangan duniawi seringkali melalaikan persiapan untuk kehidupan abadi. Namun, beliau juga menekankan bahwa mencari rezeki yang halal adalah bagian dari ibadah. Islam mengajarkan keseimbangan, bukan penolakan total terhadap dunia, melainkan penggunaan dunia sebagai sarana menuju akhirat.
Pengingat ini sangat penting agar umat tidak terjebak dalam sikap ekstrem, baik menjadi terlalu zuhud hingga meninggalkan tanggung jawab duniawi, maupun terlalu larut dalam kemewahan hingga melupakan panggilan Ilahi. Keseimbangan inilah yang dicontohkan oleh para ulama terdahulu.
Kata-kata bijak ini merangkum esensi kehidupan seorang muslim: produktif dan bertanggung jawab di dunia, namun selalu siap sedia menghadap Sang Pencipta. Filosofi ini membantu kita mengatur prioritas hidup sehari-hari.
Lebih dari sekadar kumpulan kata-kata mutiara, warisan Habib Ali Zaenal Abidin adalah teladan akhlakul karimah. Pesannya selalu kembali pada satu titik: jadilah pribadi yang dicintai Allah dengan memperbaiki hubungan dengan-Nya, dan dicintai sesama manusia dengan menebar kebaikan. Kata-katanya adalah cerminan dari kedalaman spiritual dan pemahaman mendalam beliau terhadap ajaran Islam yang rahmatan lil 'alamin. Dengan merenungkan dan mengamalkan nasihat-nasihat beliau, kita berharap dapat meraih ketenangan batin dan ridha Ilahi.
— Refleksi dari Kearifan Ulama —