Memilih metode kontrasepsi yang tepat adalah langkah penting bagi kesehatan reproduksi. Salah satu pilihan yang populer karena efektivitasnya yang tinggi dan jangka panjang adalah alat kontrasepsi dalam rahim atau Intrauterine Device (IUD). Bagi banyak wanita, pertanyaan pertama yang muncul adalah, "KB IUD ada berapa jenis?" Memahami perbedaan antar jenis IUD akan membantu Anda membuat keputusan yang paling sesuai dengan kebutuhan tubuh dan gaya hidup Anda.
Secara umum, KB IUD dapat dikategorikan berdasarkan cara kerjanya dan bahan pembuatnya. Terdapat dua kategori utama IUD yang umum digunakan, yaitu IUD hormonal dan IUD non-hormonal (tembaga).
IUD hormonal bekerja dengan melepaskan hormon progestin, biasanya levonorgestrel, secara perlahan ke dalam rahim. Hormon ini memiliki beberapa mekanisme kerja dalam mencegah kehamilan:
IUD hormonal umumnya memiliki masa pakai yang lebih lama, bervariasi antara 3 hingga 8 tahun, tergantung pada merek dan jenisnya. Kelebihan lain dari IUD hormonal adalah kemampuannya untuk mengurangi nyeri saat menstruasi dan volume perdarahan. Beberapa jenis IUD hormonal yang populer antara lain:
Penggunaan IUD hormonal mungkin juga membawa efek samping seperti flek antar menstruasi, perubahan pola menstruasi (menjadi lebih ringan atau bahkan berhenti), sakit kepala, jerawat, atau perubahan suasana hati pada beberapa individu. Namun, efek samping ini biasanya ringan dan bersifat sementara.
Berbeda dengan IUD hormonal, IUD non-hormonal atau yang lebih dikenal sebagai IUD tembaga, tidak melepaskan hormon apa pun. Alat ini terbuat dari plastik berbentuk 'T' dan dililit dengan kawat tembaga. Cara kerja utama IUD tembaga adalah:
IUD tembaga adalah metode kontrasepsi yang sangat efektif dengan masa pakai yang sangat lama, bisa mencapai 10 hingga 12 tahun. Ini menjadikannya pilihan yang sangat menarik bagi wanita yang mencari kontrasepsi jangka panjang tanpa paparan hormon. Salah satu merek IUD tembaga yang paling umum dikenal adalah Paragard.
Meskipun tidak memiliki efek samping hormonal, IUD tembaga dapat menyebabkan beberapa perubahan pada siklus menstruasi, seperti perdarahan yang lebih banyak, lebih lama, atau kram menstruasi yang lebih intens, terutama pada beberapa bulan pertama penggunaannya. Bagi sebagian wanita, perubahan ini bisa sangat mengganggu.
Keputusan untuk menggunakan IUD harus dibuat setelah berkonsultasi dengan profesional kesehatan, seperti dokter kandungan atau bidan. Mereka akan mengevaluasi riwayat kesehatan Anda, gaya hidup, dan preferensi pribadi untuk merekomendasikan jenis IUD yang paling cocok. Pertimbangkan faktor-faktor berikut:
Memahami bahwa KB IUD ada berbagai jenis adalah langkah awal yang baik dalam merencanakan keluarga dan menjaga kesehatan reproduksi Anda. Jangan ragu untuk bertanya dan mencari informasi lengkap dari tenaga medis profesional agar Anda dapat membuat pilihan terbaik.
Temukan informasi lebih lanjut tentang KB dan kesehatan reproduksi.