Memahami Keputihan Saat Menggunakan KB IUD

Ilustrasi Tanda Tanya dan Alat Kontrasepsi

Visualisasi kesehatan reproduksi dan pertanyaan seputar KB IUD.

Perubahan Keputihan Setelah Pemasangan IUD

Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (IUD) adalah metode kontrasepsi jangka panjang yang sangat efektif. Namun, seperti halnya metode kontrasepsi hormonal atau non-hormonal lainnya, pemasangan IUD seringkali membawa perubahan pada siklus menstruasi dan cairan vagina (keputihan). Bagi banyak pengguna, terutama pada bulan-bulan awal setelah pemasangan, mengalami peningkatan volume keputihan adalah hal yang umum dan seringkali menimbulkan kekhawatiran.

Keputihan adalah mekanisme alami tubuh untuk menjaga kebersihan dan kelembaban saluran reproduksi. Perubahan pada komposisi atau jumlahnya bisa disebabkan oleh banyak faktor, termasuk respons tubuh terhadap benda asing seperti IUD yang terpasang di rahim. Penting untuk membedakan antara perubahan normal dan tanda-tanda infeksi atau komplikasi.

Mengapa KB IUD Menyebabkan Keputihan Lebih Banyak?

Ada beberapa mekanisme mengapa IUD, baik yang mengandung tembaga (non-hormonal) maupun yang mengandung hormon (misalnya Mirena atau Liletta), dapat memicu peningkatan produksi lendir atau keputihan:

Pada sebagian besar kasus, peningkatan keputihan ini bersifat sementara. Biasanya, tubuh akan beradaptasi dalam waktu tiga hingga enam bulan pasca pemasangan. Keputihan yang normal cenderung bening hingga putih susu dan tidak berbau menyengat.

Kapan Keputihan Menjadi Tanda Bahaya?

Meskipun keputihan yang banyak bisa jadi normal, ada beberapa tanda peringatan yang memerlukan konsultasi segera dengan dokter atau bidan, karena mungkin mengindikasikan infeksi panggul (Pelvic Inflammatory Disease/PID) atau masalah lain yang terkait dengan IUD:

  1. Perubahan Warna dan Konsistensi: Keputihan yang berubah warna menjadi kuning kehijauan, abu-abu, atau terlihat seperti keju cottage.
  2. Bau Tak Sedap: Adanya bau amis atau bau tidak sedap yang kuat dari cairan vagina.
  3. Gejala Lain: Keputihan disertai rasa gatal, perih saat buang air kecil, nyeri panggul yang menetap, atau demam.
  4. Perdarahan Abnormal: Bercak darah di luar siklus menstruasi normal atau perdarahan yang sangat berat.

Infeksi panggul, meskipun jarang terjadi, merupakan risiko serius yang perlu diwaspadai, terutama jika terjadi dalam 20 hari pertama setelah pemasangan IUD. Jika Anda mencurigai adanya infeksi, jangan menunda pemeriksaan medis.

Tips Mengelola Keputihan Saat Menggunakan IUD

Untuk membantu menjaga kebersihan dan kenyamanan saat mengalami peningkatan keputihan karena IUD, beberapa langkah sederhana dapat dilakukan:

Kesimpulan

Peningkatan volume keputihan setelah pemasangan KB IUD merupakan efek samping yang sering dilaporkan, baik pada IUD tembaga maupun hormonal. Dalam mayoritas kasus, hal ini merupakan respons adaptif tubuh dan akan membaik seiring waktu. Namun, kewaspadaan tetap penting. Jika Anda mengalami keputihan yang disertai perubahan warna, bau, atau nyeri, segera cari pertolongan medis untuk memastikan kesehatan reproduksi Anda tetap terjaga optimal saat menggunakan metode kontrasepsi IUD.

🏠 Homepage