Kredit dengan agunan mobil, sering juga dikenal sebagai KTA Multiguna dengan Jaminan Kendaraan, adalah salah satu solusi pembiayaan paling populer di Indonesia. Skema ini memungkinkan pemilik kendaraan (mobil atau motor) untuk mendapatkan dana tunai dalam jumlah besar dengan proses yang relatif cepat, menggunakan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) sebagai jaminan utama.
Keputusan untuk menggunakan aset berharga seperti mobil sebagai jaminan tentu membutuhkan pertimbangan matang. Namun, produk ini menawarkan beberapa keunggulan signifikan dibandingkan pinjaman tanpa agunan (KTA) konvensional:
Perlu dibedakan antara layanan kredit agunan mobil (di mana BPKB dijaminkan namun mobil tetap bisa digunakan) dan layanan gadai mobil (di mana mobil biasanya harus diserahkan dan disimpan oleh lembaga gadai). Mayoritas layanan pembiayaan saat ini menawarkan skema di mana Anda tetap bisa menggunakan mobil Anda sehari-hari.
Meskipun prosesnya lebih mudah, ada beberapa kriteria dasar yang wajib dipenuhi oleh pemohon. Kriteria ini bisa sedikit berbeda antar bank atau perusahaan pembiayaan, namun umumnya mencakup:
Setiap pinjaman berjaminan memiliki risiko yang melekat. Risiko terbesar dalam kredit agunan mobil adalah jika terjadi gagal bayar cicilan dalam jangka waktu yang ditentukan. Jika peminjam wanprestasi, lembaga keuangan berhak melakukan eksekusi atas agunan tersebut, yaitu mengambil alih kepemilikan mobil untuk melunasi sisa hutang.
Oleh karena itu, sangat krusial bagi calon peminjam untuk melakukan perhitungan kemampuan finansial secara cermat. Pastikan cicilan bulanan tidak melebihi sepertiga dari total penghasilan bulanan Anda untuk menjaga kestabilan arus kas. Pahami juga tenor (jangka waktu) pinjaman, denda keterlambatan, dan biaya provisi yang dibebankan di awal.
Untuk memastikan keamanan dana dan kejelasan kontrak, selalu prioritaskan lembaga keuangan yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Bandingkan penawaran dari beberapa sumber, perhatikan besaran DP (jika ada), tenor maksimal, dan pastikan prosedur pengambilan BPKB kembali setelah lunas dijelaskan secara transparan. Jangan tergiur hanya dengan bunga terendah; perhatikan total biaya yang harus dibayar hingga pinjaman lunas.