Ketika seseorang atau bisnis membutuhkan dana segar untuk berbagai keperluan—mulai dari renovasi rumah, biaya pendidikan, hingga modal usaha mendadak—salah satu solusi finansial yang paling populer adalah kredit tanpa agunan KTA adalah produk pinjaman yang mengandalkan kepercayaan dan riwayat kredit peminjam, bukan jaminan aset fisik.
Secara harfiah, KTA berarti pinjaman uang tunai yang diberikan oleh lembaga keuangan (seperti bank atau perusahaan pembiayaan) tanpa mensyaratkan nasabah menjaminkan aset berharga, seperti sertifikat rumah, BPKB kendaraan, atau deposito. Ini berbeda signifikan dengan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) atau Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) yang mewajibkan adanya jaminan (agunan).
Karena tidak adanya agunan, risiko yang ditanggung oleh pemberi pinjaman menjadi lebih tinggi. Oleh karena itu, KTA cenderung memiliki persyaratan yang lebih ketat terkait dengan profil kreditur, seperti harus memiliki riwayat pembayaran yang baik (skor BI Checking atau SLIK OJK yang bersih) dan memiliki penghasilan tetap yang memadai.
Proses pengajuan KTA relatif lebih sederhana dan cepat dibandingkan pinjaman dengan jaminan. Kecepatan ini menjadi daya tarik utama bagi mereka yang membutuhkan dana dalam waktu singkat. Calon debitur hanya perlu melengkapi dokumen identitas diri, bukti penghasilan (slip gaji atau rekening koran), dan data pendukung lainnya.
Perbedaan mendasar terletak pada keamanan bagi pemberi pinjaman. Karena KTA tidak didukung jaminan, suku bunga yang ditawarkan oleh bank untuk KTA seringkali lebih tinggi dibandingkan pinjaman yang menggunakan agunan. Suku bunga yang tinggi ini berfungsi sebagai kompensasi atas risiko kredit macet yang lebih besar.
Di sisi lain, kredit dengan agunan (seperti KPR) menawarkan suku bunga yang lebih rendah dan plafon pinjaman yang bisa jauh lebih besar, sebab aset yang dijaminkan memberikan rasa aman bagi bank. Namun, prosesnya memakan waktu lebih lama karena melibatkan verifikasi dan penentuan nilai agunan.
Kredit tanpa agunan KTA adalah pilihan ideal bagi profesional atau karyawan yang memiliki rekam jejak keuangan yang solid dan membutuhkan dana cepat untuk kebutuhan konsumtif mendesak atau keperluan modal kerja jangka pendek yang tidak terlalu besar. Syarat umum yang sering diminta meliputi usia minimum 21 tahun, memiliki penghasilan bulanan tetap di atas ambang batas tertentu (misalnya Rp3 juta hingga Rp5 juta), dan telah bekerja minimal satu tahun di perusahaan saat ini.
Penting untuk diingat bahwa meskipun KTA menawarkan kemudahan, peminjam harus sangat bijak dalam mengelola cicilan. Pastikan bahwa kemampuan membayar angsuran bulanan tidak akan mengganggu arus kas harian. Selalu bandingkan penawaran dari beberapa institusi keuangan sebelum memutuskan, perhatikan tenor (jangka waktu), biaya provisi, serta denda keterlambatan pembayaran. KTA adalah alat keuangan yang kuat, asalkan digunakan dengan penuh perhitungan dan tanggung jawab.