Serial web "Layangan Putus" telah berhasil mencuri perhatian banyak penonton di Indonesia, bahkan hingga ke kancah internasional. Kesuksesan ini tidak terlepas dari para aktor dan aktris berbakat yang menghidupkan karakter-karakter kompleks dalam cerita ini. Mereka berhasil menyampaikan emosi, kepedihan, kemarahan, dan segala nuansa perasaan yang terkandung dalam kisah adaptasi dari novel viral tersebut. Mari kita kenali lebih dekat para aktor utama di balik layar "Layangan Putus".
Simbol Layangan Putus.
Reza Rahadian adalah salah satu aktor paling dihormati di Indonesia, dan perannya sebagai Aris dalam "Layangan Putus" semakin mempertegas statusnya tersebut. Aris digambarkan sebagai seorang pengusaha sukses yang memiliki kehidupan ganda yang rumit. Reza berhasil memerankan Aris dengan segala dilema moral, keraguan, dan sisi gelapnya. Ia mampu menampilkan karisma seorang suami dan ayah yang dicintai banyak orang, namun di balik itu ia menyimpan rahasia yang menghancurkan keluarganya. Akting Reza yang natural dan mendalam membuat penonton ikut merasakan gejolak batin Aris, meskipun banyak yang geram dengan karakternya. Kemampuannya berakting dengan minim dialog namun penuh ekspresi menjadi kekuatan utamanya.
Putri Marino memerankan karakter Kinan, istri Aris yang menjadi pusat cerita. Kinan adalah sosok perempuan yang berjuang keras mempertahankan rumah tangganya dari perselingkuhan suaminya. Peran Kinan menuntut emosi yang sangat kuat, mulai dari kebahagiaan, kecurigaan, kekecewaan mendalam, hingga kemarahan yang meledak. Putri Marino berhasil membawakan karakter ini dengan sangat apik. Ia mampu menampilkan kerapuhan seorang istri yang dikhianati, sekaligus kekuatan seorang ibu yang berjuang demi anak-anaknya. Adegan-adegan emosional yang ia mainkan menjadi sorotan utama, di mana ia sering kali membuat penonton ikut menangis dan merasakan sakit hati yang dialami Kinan. Ekspresi wajahnya yang detail mampu menceritakan banyak hal tanpa perlu banyak kata.
Anya Geraldine mengambil peran sebagai Lydia Danira, sosok 'pelakor' yang menjadi duri dalam pernikahan Aris dan Kinan. Karakternya menjadi antagonis utama yang memancing emosi penonton. Anya mampu memerankan Lydia dengan sisi dingin, manipulatif, dan penuh percaya diri, yang kontras dengan sosok Kinan yang rapuh namun kuat. Penampilannya dalam "Layangan Putus" menuai banyak pujian karena berhasil membawakan karakter yang kompleks dan memancing kebencian penonton, yang merupakan indikator keberhasilan seorang aktor memerankan peran antagonis. Ia berhasil menampilkan sisi licik dan ambisius Lydia yang membuat penonton geram dan penasaran dengan kelanjutannya.
Selain tiga pemeran utama, "Layangan Putus" juga didukung oleh jajaran aktor dan aktris berkualitas lainnya yang memberikan warna pada cerita. Ada Widi Mulia sebagai dokter yang menjadi sahabat Kinan, Frederika Cull sebagai Brenda, dan Izabel Tahir sebagai Dokter W. Masing-masing memberikan kontribusi penting dalam membangun narasi dan kedalaman emosional serial ini. Kehadiran mereka melengkapi potret kehidupan sehari-hari yang dijalani oleh karakter utama, serta memberikan perspektif lain terhadap konflik yang terjadi. Peran mereka, meski tidak selalu sentral, sangat krusial dalam menggerakkan plot dan memperkaya pengalaman menonton.
Kolaborasi apik antara para aktor dan aktris inilah yang menjadikan "Layangan Putus" sebagai fenomena. Mereka tidak hanya menghafal dialog, tetapi benar-benar 'menjadi' karakter mereka, menghadirkan kisah perselingkuhan yang pilu dan kompleks dengan cara yang sangat memikat. Dari Reza Rahadian yang brilian, Putri Marino yang menyentuh hati, hingga Anya Geraldine yang memukau dengan peran antagonisnya, setiap aktor memberikan yang terbaik untuk serial ini. Kesuksesan mereka dalam memerankan tokoh-tokoh ini membuktikan bahwa kualitas akting adalah salah satu pilar terpenting dalam sebuah produksi sinema atau serial web yang baik.