Ilustrasi Keamanan & Perlindungan

Memahami Nama Alat Kontrasepsi Darurat dan Penggunaannya

Dalam situasi yang tidak terduga, penting untuk mengetahui opsi yang tersedia untuk mencegah kehamilan yang tidak direncanakan. Alat kontrasepsi darurat (AKD), yang sering juga dikenal sebagai "pil pagi setelah" atau "morning-after pill," adalah salah satu metode yang dapat diandalkan jika metode kontrasepsi rutin gagal atau jika hubungan seksual terjadi tanpa perlindungan.

Apa Saja Nama Alat Kontrasepsi Darurat yang Umum Dikenal?

Di Indonesia, dan secara umum di dunia medis, alat kontrasepsi darurat yang paling umum adalah dalam bentuk pil yang mengandung hormon. Hormon utama yang digunakan adalah levonorgestrel. Beberapa nama merek yang mungkin Anda temui di apotek atau layanan kesehatan antara lain:

Penting untuk diingat bahwa meskipun disebut "pil pagi setelah," efektivitasnya tidak terbatas hanya pada waktu setelah berhubungan seksual. Semakin cepat pil ini dikonsumsi setelah hubungan seksual tanpa pengaman, semakin tinggi tingkat efektivitasnya.

Bagaimana Cara Kerja Alat Kontrasepsi Darurat?

Alat kontrasepsi darurat, terutama yang berbasis levonorgestrel, bekerja dengan cara:

AKD bukanlah aborsi. Pil ini tidak akan bekerja jika kehamilan sudah terjadi (yaitu, jika pembuahan telah terjadi dan implantasi pada dinding rahim telah dimulai). Oleh karena itu, sangat penting untuk meminumnya sesegera mungkin setelah kejadian.

Kapan Harus Menggunakan Kontrasepsi Darurat?

Beberapa situasi di mana kontrasepsi darurat mungkin diperlukan meliputi:

Penting untuk Diketahui

Kontrasepsi darurat bukan metode kontrasepsi rutin. Penggunaan yang sering dapat mengganggu siklus menstruasi Anda. Jika Anda aktif secara seksual, pertimbangkan untuk mendiskusikan metode kontrasepsi jangka panjang yang aman dan efektif dengan profesional kesehatan.

Cara Menggunakan Alat Kontrasepsi Darurat (Levonorgestrel)

Cara penggunaan umum untuk pil kontrasepsi darurat yang mengandung levonorgestrel adalah sebagai berikut:

  1. Minum pil sesegera mungkin: Sebagian besar pil ini efektif hingga 72 jam (3 hari) setelah hubungan seksual tanpa pengaman. Namun, efektivitasnya menurun seiring berjalannya waktu. Beberapa studi menunjukkan efektivitas hingga 5 hari, tetapi sangat disarankan untuk meminumnya dalam 72 jam pertama.
  2. Dosis: Umumnya, pil levonorgestrel dikonsumsi dalam satu dosis tunggal (biasanya 1.5 mg levonorgestrel). Beberapa produk mungkin memerlukan dua dosis yang diminum terpisah dengan jeda 12 jam. Bacalah petunjuk pada kemasan atau tanyakan pada apoteker/dokter.
  3. Jika muntah: Jika Anda muntah dalam waktu 2 jam setelah meminum pil, Anda mungkin perlu meminum dosis ulang. Konsultasikan dengan profesional kesehatan.

Untuk pil yang mengandung ulipristal asetat (seperti Ella), cara penggunaannya sedikit berbeda, yaitu satu dosis tunggal yang dapat diminum hingga 120 jam (5 hari) setelah hubungan seksual tanpa pengaman. Namun, ketersediaannya mungkin berbeda di setiap daerah.

Konsultasi Medis Sangat Dianjurkan

Meskipun alat kontrasepsi darurat dapat diakses tanpa resep di banyak apotek, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau tenaga kesehatan profesional. Mereka dapat:

Cari Tahu Lebih Lanjut & Konsultasi
🏠 Homepage