Semarang, kota metropolitan di pesisir utara Jawa Tengah, tidak hanya terkenal dengan Lawang Sewu atau kuliner lumpianya. Salah satu harta karun kuliner yang wajib dicicipi oleh setiap pelancong adalah Pandanaran Bandeng Juwana. Jalan Pandanaran sendiri merupakan salah satu arteri utama di kota Semarang yang identik dengan pusat oleh-oleh legendaris, dan di sinilah banyak produsen otentik memajang dagangan mereka.
Apa yang membuat Pandanaran Bandeng Juwana begitu istimewa? Perbedaannya terletak pada proses pengolahannya yang unik. Bandeng, ikan yang secara alami dikenal memiliki banyak duri, diolah sedemikian rupa sehingga tulang-tulangnya menjadi lunak dan dapat dikonsumsi. Proses ini membutuhkan kesabaran tinggi serta penggunaan bahan-bahan alami yang tepat.
Proses pembuatan bandeng juwana melibatkan perebusan dalam waktu lama menggunakan rempah-rempah tradisional. Tidak seperti bandeng presto yang menggunakan tekanan tinggi, bandeng juwana mengandalkan teknik penggodogan perlahan. Bumbu seperti jahe, serai, daun salam, dan tentunya garam dan air kelapa, digunakan untuk meresap hingga ke serat daging dan, yang paling penting, melembutkan duri ikan.
Hasilnya adalah tekstur ikan yang sangat empuk, kaya rasa gurih dari daging ikan segar yang berpadu harmonis dengan aroma rempah. Ketika disajikan, Pandanaran Bandeng Juwana sering kali digoreng sebentar hingga permukaannya sedikit renyah (walaupun ada juga varian yang disajikan langsung setelah direbus), namun bagian dalamnya tetap lembut dan durinya hampir tidak terasa saat dikunyah. Ini menjadikannya pilihan sempurna bagi mereka yang sering ragu memakan bandeng karena takut tertusuk duri.
Meskipun sangat populer sebagai oleh-oleh khas Semarang, Pandanaran Bandeng Juwana juga menjadi hidangan utama di banyak rumah makan lokal. Keunggulan lainnya adalah daya tahannya yang relatif baik (terutama varian yang dikemas vakum), menjadikannya paket lengkap antara cita rasa otentik dan kepraktisan logistik perjalanan.
Saat Anda berkunjung ke Jalan Pandanaran, Anda akan menemukan deretan toko dengan papan nama yang bersaing menawarkan produk terbaik mereka. Masing-masing produsen seringkali memiliki sedikit rahasia ramuan bumbu warisan keluarga. Untuk mendapatkan pengalaman terbaik, sangat disarankan untuk mencoba beberapa merek berbeda. Cobalah memakannya bersama nasi hangat dan sambal terasi, atau sebagai pelengkap bubur ayam khas Semarang. Kelezatan yang ditawarkan oleh Pandanaran Bandeng Juwana adalah representasi sejati dari kekayaan kuliner pesisir Jawa.
Mengunjungi sentra bandeng juwana di Pandanaran adalah sebuah perjalanan kuliner yang tidak boleh dilewatkan. Mulai dari aroma rempah yang tercium dari kejauhan hingga sensasi lembut ikan di mulut, pengalaman ini membuktikan mengapa ikan bandeng yang diolah dengan cinta ini bisa menjadi ikon kuliner kota Semarang.