Panduan Menyeluruh Pelaksanaan ANBK Semi Online

Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) merupakan program evaluasi yang dirancang untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan memotret input, proses, dan output pembelajaran di seluruh satuan pendidikan. Salah satu mode pelaksanaan yang menjadi pilihan banyak sekolah, terutama di daerah dengan konektivitas internet yang kurang stabil, adalah mode Semi Online. Mode ini menawarkan keseimbangan antara keandalan sistem lokal dan kebutuhan sinkronisasi data terpusat. Panduan ini dirancang secara komprehensif untuk menjadi rujukan utama bagi Proktor dan Teknisi dalam mempersiapkan, melaksanakan, dan menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan ANBK Semi Online dengan sukses.

Keberhasilan pelaksanaan ANBK Semi Online sangat bergantung pada pemahaman mendalam tentang arsitektur, persiapan infrastruktur yang cermat, serta kemampuan untuk mengatasi berbagai kendala teknis yang mungkin muncul. Dari konfigurasi server hingga penanganan masalah pada komputer klien, setiap langkah memiliki peran krusial. Artikel ini akan mengupas tuntas setiap aspek, mulai dari konsep dasar, persiapan perangkat keras dan lunak, langkah-langkah pelaksanaan hari-H, hingga panduan troubleshooting yang praktis dan aplikatif. Dengan mengikuti panduan ini, diharapkan tim teknis sekolah dapat menjalankan tugasnya dengan lebih percaya diri dan efisien, sehingga asesmen dapat berjalan lancar dan valid.

Bagian 1: Memahami Konsep dan Arsitektur ANBK Semi Online

Sebelum melangkah ke aspek teknis yang lebih dalam, sangat penting untuk memiliki pemahaman yang kokoh mengenai konsep dasar yang membedakan mode Semi Online dengan mode Full Online. Pemahaman ini akan menjadi fondasi bagi pengambilan keputusan teknis yang tepat selama proses persiapan dan pelaksanaan.

Perbedaan Mendasar: Mode Semi Online vs. Full Online

Kedua mode ini memiliki tujuan yang sama, yaitu melaksanakan asesmen secara digital. Namun, arsitektur dan alur kerjanya sangat berbeda. Perbedaan ini memengaruhi kebutuhan infrastruktur, manajemen risiko, dan peran tim teknis di sekolah.

Poin Kunci: Dalam mode Semi Online, internet hanya dibutuhkan sebelum (untuk sinkronisasi) dan sesudah (untuk upload) asesmen per sesi. Selama peserta mengerjakan soal, koneksi internet tidak diperlukan oleh komputer klien.

Arsitektur Jaringan Khas ANBK Semi Online

Memvisualisasikan arsitektur jaringan adalah langkah pertama untuk membangun sistem yang andal. Berikut adalah komponen-komponen utama dan bagaimana mereka saling terhubung dalam sebuah topologi jaringan yang ideal.

Arsitektur Jaringan ANBK Semi Online Server Pusat Server Proktor (Lokal) Switch/Hub Klien 1 Klien 2 Klien ... Klien N Sinkronisasi Jaringan Lokal (LAN)

Arsitektur Jaringan ANBK Semi Online

Komponen Utama Arsitektur:

  1. Komputer Server Proktor: Ini adalah jantung dari sistem ANBK Semi Online di sekolah. Komputer ini menjalankan Virtual Hard Disk (VHD) yang berisi sistem operasi dan aplikasi asesmen. Ia bertugas melayani permintaan soal dari klien, menerima jawaban, dan berkomunikasi dengan server pusat untuk sinkronisasi dan upload.
  2. Komputer Klien: Ini adalah komputer yang digunakan oleh peserta untuk mengerjakan asesmen. Komputer ini hanya perlu terhubung ke server proktor melalui LAN dan tidak memerlukan spesifikasi yang terlalu tinggi. Perangkat lunak utama yang berjalan di sini adalah Exambrowser Client.
  3. Jaringan Lokal (LAN): Infrastruktur fisik yang menghubungkan server proktor dengan semua komputer klien. Biasanya terdiri dari perangkat Switch/Hub dan kabel UTP (Unshielded Twisted Pair). Kualitas dan kestabilan LAN sangat krusial.
  4. Koneksi Internet: Hanya dibutuhkan oleh Server Proktor pada saat-saat tertentu. Kecepatan tidak perlu sangat tinggi, tetapi stabilitas saat proses sinkronisasi dan upload adalah kunci.

Bagian 2: Persiapan Infrastruktur Teknis Secara Detail

Tahap persiapan adalah fase paling kritis yang menentukan kelancaran pelaksanaan. Kesalahan kecil dalam konfigurasi dapat menyebabkan masalah besar pada hari-H. Ikuti langkah-langkah berikut dengan sangat teliti.

Ikon Persiapan dan Checklist

Fase Kritis: Persiapan Infrastruktur

Spesifikasi Minimum Perangkat Keras

Memenuhi spesifikasi minimum adalah syarat mutlak. Menggunakan perangkat di bawah standar akan sangat berisiko menyebabkan kegagalan sistem.

1. Komputer Server Proktor

2. Komputer Klien

3. Perangkat Jaringan

Instalasi dan Konfigurasi Perangkat Lunak

Setelah perangkat keras siap, langkah selanjutnya adalah instalasi dan konfigurasi perangkat lunak yang dibutuhkan.

1. Penyiapan Sistem Operasi

Pada semua komputer (server dan klien), lakukan langkah-langkah berikut:

  1. Nonaktifkan Windows Update: Selama periode ANBK, nonaktifkan sementara fitur update otomatis untuk mencegah restart yang tidak diinginkan.
  2. Nonaktifkan Antivirus dan Windows Firewall: Antivirus dan firewall sering kali memblokir komunikasi antara Exambrowser Klien dengan Server Proktor. Nonaktifkan keduanya, baik di server maupun di semua klien. Pastikan untuk mengaktifkannya kembali setelah ANBK selesai.
  3. Atur Power Options: Ubah pengaturan daya ke "High Performance" dan pastikan komputer tidak akan pernah masuk ke mode "Sleep" atau "Hibernate" secara otomatis.

2. Instalasi Aplikasi Virtualisasi (di Server Proktor)

VHD ANBK memerlukan aplikasi mesin virtual untuk berjalan. Aplikasi yang umum digunakan adalah Oracle VM VirtualBox atau VMware.

  1. Unduh versi terbaru VirtualBox dari situs resminya.
  2. Lakukan instalasi dengan mengikuti petunjuk pada layar (opsi default biasanya sudah cukup).
  3. Setelah terinstal, pastikan fitur virtualisasi (VT-x/AMD-V) sudah diaktifkan di BIOS/UEFI komputer server. Tanpa ini, VM 64-bit tidak akan bisa berjalan.

3. Mengunduh dan Mengonfigurasi VHD

VHD adalah file utama yang disediakan oleh panitia pusat.

  1. Unduh file VHD terbaru dari laman web resmi ANBK. Ukuran file ini biasanya sangat besar, jadi pastikan koneksi internet stabil.
  2. Setelah terunduh, ekstrak file tersebut menggunakan aplikasi seperti 7-Zip atau WinRAR. Pastikan proses ekstraksi selesai 100% tanpa eror.
  3. Buat Mesin Virtual Baru di VirtualBox.
  4. Pada bagian Hard Disk, pilih opsi "Use an existing virtual hard disk file" dan arahkan ke file VHD yang sudah diekstrak.
  5. Konfigurasi pengaturan VM:
    • Memory size: Alokasikan minimal 4 GB RAM untuk VM. Jika server memiliki RAM 16 GB, alokasikan 8 GB.
    • Processors: Alokasikan minimal 2 core CPU untuk VM.
    • Network: Ini adalah bagian terpenting. Masuk ke menu Settings > Network. Untuk Adapter 1, set "Attached to" menjadi Bridged Adapter dan pada "Name", pilih nama LAN Card fisik yang terhubung ke jaringan lokal (switch). Ini akan membuat VM seolah-olah memiliki IP address sendiri di jaringan lokal Anda.

4. Instalasi Exambrowser (Proktor & Klien)

Exambrowser adalah aplikasi khusus yang mengunci komputer agar peserta hanya bisa mengakses laman asesmen.

Penataan dan Pengujian Jaringan Lokal (LAN)

Jaringan lokal yang stabil adalah tulang punggung dari kelancaran ANBK Semi Online.

1. Konfigurasi Alamat IP Statis

Untuk menghindari masalah konektivitas, sangat disarankan untuk menggunakan IP statis pada semua perangkat (server dan klien) daripada DHCP.

  1. Tentukan Segmen IP: Pilih segmen IP yang akan digunakan, misalnya 192.168.0.x.
  2. Atur IP Server Proktor (Fisik): Buka pengaturan Network Adapter di Windows. Atur IP address, misalnya:
    • IP Address: 192.168.0.199
    • Subnet Mask: 255.255.255.0
    • Default Gateway & DNS: Kosongkan saja jika komputer ini tidak perlu koneksi internet langsung (internet akan didapat dari router).
  3. Atur IP Komputer Klien: Lakukan hal yang sama pada setiap klien, berikan IP yang unik.
    • Klien 1: 192.168.0.1
    • Klien 2: 192.168.0.2
    • ... dan seterusnya.
    • Subnet Mask untuk semua klien: 255.255.255.0
  4. Dokumentasikan: Buat denah atau tabel yang mencatat nomor komputer klien beserta alamat IP-nya. Ini akan sangat membantu saat troubleshooting.

2. Pengujian Konektivitas

Setelah semua IP diatur, lakukan pengujian konektivitas menggunakan perintah ping.

  1. Jalankan VM di server. Setelah masuk ke desktop VHD, buka Command Prompt (CMD) dan ketik ipconfig untuk melihat IP yang didapat oleh VM. Seharusnya IP ini berada di segmen yang sama (misalnya 192.168.0.200). IP inilah yang akan menjadi alamat server tujuan bagi klien.
  2. Dari setiap komputer klien, buka Command Prompt dan ketik ping 192.168.0.200 (ganti dengan IP VM Anda). Jika hasilnya adalah "Reply from...", berarti koneksi berhasil.
  3. Jika hasilnya "Request timed out" atau "Destination host unreachable", periksa kembali kabel, konfigurasi IP, dan pastikan firewall sudah nonaktif.
  4. Lakukan juga ping dari komputer server ke beberapa komputer klien untuk memastikan komunikasi dua arah berjalan lancar.

Bagian 3: Panduan Pelaksanaan Langkah-demi-Langkah

Setelah semua persiapan teknis matang, tibalah saatnya eksekusi. Tahapan ini memerlukan ketenangan, ketelitian, dan koordinasi yang baik antara Proktor dan Teknisi.

H-1: Gladi Bersih dan Proses Sinkronisasi

Sinkronisasi adalah proses mengunduh data penting dari server pusat ke server proktor lokal. Proses ini wajib dilakukan sebelum hari pelaksanaan.

  1. Hubungkan Server ke Internet: Pastikan komputer server proktor terhubung ke internet yang stabil.
  2. Jalankan VM dan CBT Sync: Nyalakan mesin virtual. Di dalam desktop VHD, akan ada aplikasi bernama "CBT Sync" atau sejenisnya. Jalankan aplikasi ini.
  3. Masukkan ID Server dan Password: Informasi ini didapatkan dari web ANBK.
  4. Mulai Proses Sinkronisasi: Klik tombol "Start Sync". Proses ini akan mengunduh data seperti daftar peserta, alokasi sesi, dan yang terpenting, bank soal. Waktu yang dibutuhkan bervariasi tergantung kecepatan internet dan ukuran data.
  5. Pastikan Status Sinkronisasi Berhasil: Tunggu hingga proses selesai 100% dan muncul notifikasi bahwa data sudah "Up to date" atau "Sinkron". Jangan pernah memulai asesmen jika status sinkronisasi belum selesai atau terdapat eror.
  6. Backup VHD (Opsional tapi Direkomendasikan): Setelah sinkronisasi berhasil, matikan VM. Salin file VHD yang sudah berisi data ke lokasi penyimpanan lain sebagai cadangan darurat.

Hari-H: Alur Kerja Proktor dan Teknisi

Pada hari pelaksanaan, ikuti alur kerja berikut secara berurutan untuk setiap sesi.

Sebelum Sesi Dimulai (60-90 Menit Sebelumnya)

  1. Nyalakan Semua Perangkat: Hidupkan server proktor, semua komputer klien, dan perangkat jaringan (switch).
  2. Jalankan VM di Server: Start mesin virtual di VirtualBox dan tunggu hingga masuk ke desktop VHD.
  3. Jalankan Exambrowser Proktor: Di komputer server fisik (di luar VM), jalankan aplikasi Exambrowser Proktor. Aplikasi ini akan membuka antarmuka CBT Admin.
  4. Login Proktor: Masuk menggunakan username dan password yang tertera di kartu proktor.
  5. Periksa Status Peserta: Masuk ke menu "Status Peserta". Pastikan daftar peserta sesuai dengan sesi yang akan berjalan. Semua peserta seharusnya masih dalam status "Offline".
  6. Nyalakan Exambrowser Klien: Di semua komputer klien, jalankan aplikasi Exambrowser. Jika konfigurasi jaringan benar, klien akan secara otomatis mendeteksi server dan menampilkan halaman login. Jika tidak, mungkin perlu memasukkan IP server secara manual.

Saat Sesi Akan Dimulai (15 Menit Sebelumnya)

  1. Aktivasi Login Peserta: Di dasbor proktor, pilih kelompok tes/sesi yang sesuai, lalu aktifkan login untuk semua peserta di sesi tersebut.
  2. Umumkan Token: Dasbor proktor akan menampilkan sebuah "TOKEN" yang dinamis. Umumkan atau tulis token ini di papan tulis agar bisa dilihat oleh semua peserta. Token ini bersifat sensitif waktu dan akan berubah secara berkala.
  3. Peserta Melakukan Login: Peserta memasukkan username dan password dari kartu login mereka, beserta token yang baru saja diumumkan.
  4. Konfirmasi Data Peserta: Setelah login, peserta akan diminta untuk melakukan konfirmasi data diri. Pastikan semua peserta memeriksa namanya dengan teliti.

Saat Asesmen Berlangsung

Setelah Sesi Selesai

  1. Pastikan Semua Peserta Selesai: Tunggu hingga semua peserta menekan tombol "Selesai" dan status mereka di dasbor berubah menjadi "Selesai".
  2. Tutup Sesi (Kelompok Tes): Setelah semua selesai, proktor dapat menutup kelompok tes tersebut dari dasbor.
  3. Proses Upload Hasil: Ini adalah langkah krusial. Di dasbor proktor, navigasi ke menu "Transfer Response" atau "Upload Hasil".
    • Pastikan server terhubung kembali ke internet.
    • Klik tombol untuk memulai proses upload. Sistem akan mengirimkan semua data jawaban peserta dari server lokal ke server pusat.
    • Tunggu hingga proses mencapai 100% dan ada konfirmasi keberhasilan.
  4. Verifikasi di Web ANBK: Login ke laman web ANBK untuk memastikan bahwa data hasil untuk sesi tersebut sudah berhasil diterima oleh server pusat. Biasanya akan ada checklist atau status yang menunjukkan data sudah masuk.
  5. Shutdown Secara Benar: Setelah upload berhasil diverifikasi, logout dari dasbor proktor, matikan VM melalui prosedur shutdown yang benar (jangan di-force quit), lalu matikan komputer server dan klien.

Ulangi alur kerja di atas untuk setiap sesi yang dijadwalkan pada hari tersebut.

Bagian 4: Troubleshooting Masalah Umum dan Mitigasi Risiko

Meskipun persiapan sudah dilakukan dengan matang, kendala tak terduga bisa saja terjadi. Kunci untuk mengatasinya adalah tetap tenang dan mengikuti prosedur pemecahan masalah secara sistematis.

Ikon Troubleshooting

Panduan Mengatasi Masalah Teknis

Masalah Terkait Jaringan

Kasus: Exambrowser Klien tidak bisa terhubung ke Server.

Kasus: Sinkronisasi Gagal atau Sangat Lambat.

Masalah Terkait Perangkat Lunak

Kasus: VM (VHD) Gagal Berjalan atau Error.

Kasus: Peserta Tiba-tiba "Logout" atau Komputer Klien Restart.

Strategi Mitigasi Risiko Proaktif

Tindakan pencegahan selalu lebih baik daripada penanganan masalah di saat genting.

Kesimpulan: Keberhasilan ANBK Semi Online adalah hasil dari persiapan yang teliti, eksekusi yang disiplin, dan kemampuan penyelesaian masalah yang responsif. Peran Proktor dan Teknisi adalah sebagai garda terdepan yang memastikan integritas teknis dari asesmen. Dengan pemahaman yang mendalam dan persiapan yang matang, setiap tantangan teknis dapat diatasi, memungkinkan peserta untuk fokus sepenuhnya pada pengerjaan soal dan berkontribusi pada pemetaan mutu pendidikan nasional.
🏠 Homepage