Panduan Infrastruktur dan Perangkat untuk Asesmen Nasional
Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) merupakan sebuah tonggak penting dalam evaluasi sistem pendidikan. Program ini tidak lagi berfokus pada penilaian individu siswa semata, melainkan pada pemetaan mutu pendidikan di setiap satuan pendidikan. Keberhasilan pelaksanaan ANBK sangat bergantung pada kesiapan infrastruktur teknologi yang solid, andal, dan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Persiapan yang matang dari sisi perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), dan jaringan (network) menjadi kunci utama untuk menjamin kelancaran, validitas, dan integritas data asesmen.
Artikel ini dirancang sebagai panduan komprehensif bagi para proktor, teknisi, dan kepala sekolah dalam mempersiapkan segala kebutuhan perangkat yang diperlukan. Pembahasan akan mencakup spesifikasi detail untuk komputer proktor dan komputer klien, arsitektur jaringan yang ideal, serta langkah-langkah penting dalam persiapan sistem dan penanganan masalah umum. Dengan pemahaman yang mendalam, setiap satuan pendidikan diharapkan dapat menyelenggarakan ANBK secara mandiri, efisien, dan bebas dari kendala teknis yang berarti.
Bab 1: Ekosistem Perangkat dan Peran Kunci
Sebelum menyelami spesifikasi teknis, penting untuk memahami ekosistem perangkat ANBK secara keseluruhan. Terdapat tiga komponen utama yang saling berinteraksi: Komputer Proktor, Komputer Klien, dan Infrastruktur Jaringan. Keberhasilan sistem ini juga sangat bergantung pada dua peran manusia yang vital: Proktor dan Teknisi.
1.1. Proktor: Dirigen Pelaksanaan Asesmen
Proktor adalah penanggung jawab utama di ruang asesmen. Peran mereka tidak hanya sebatas mengawasi, tetapi juga mengoperasikan aplikasi utama di Komputer Proktor. Tugas-tugas krusial seorang proktor meliputi:
- Manajemen Sesi: Memulai dan mengakhiri sesi asesmen sesuai jadwal.
- Otorisasi Peserta: Melakukan login peserta dan memastikan data peserta sesuai.
- Distribusi Token: Merilis token ujian yang bersifat dinamis kepada peserta agar mereka dapat memulai pengerjaan soal.
- Pemantauan Status Klien: Memonitor status setiap komputer klien melalui dasbor aplikasi proktor, seperti status aktif, selesai, atau mengalami kendala.
- Penanganan Masalah Tingkat Pertama: Melakukan tindakan awal jika terjadi masalah, seperti mereset login peserta yang keluar tiba-tiba.
Seorang proktor harus memiliki pemahaman dasar tentang operasional komputer dan aplikasi ANBK, serta mampu berkomunikasi secara efektif dengan teknisi jika terjadi masalah yang lebih kompleks.
1.2. Teknisi: Penjaga Benteng Infrastruktur
Teknisi adalah tulang punggung teknis dari pelaksanaan ANBK. Mereka bertanggung jawab untuk memastikan seluruh infrastruktur, mulai dari perangkat keras hingga jaringan, berfungsi secara optimal. Tanggung jawab teknisi mencakup:
- Persiapan Awal: Melakukan instalasi sistem operasi, perangkat lunak ANBK (ExamBrowser, aplikasi Proktor), dan konfigurasi Virtual Machine (untuk mode semi-online).
- Konfigurasi Jaringan: Menyiapkan jaringan Local Area Network (LAN), memastikan semua komputer terhubung dengan baik, dan melakukan pengaturan alamat IP.
- Pemeriksaan Perangkat: Memastikan semua komputer proktor dan klien memenuhi spesifikasi minimum dan dalam kondisi prima.
- Troubleshooting Lanjutan: Menangani masalah teknis yang berada di luar jangkauan proktor, seperti kegagalan perangkat keras, masalah konektivitas jaringan yang kompleks, atau error pada sistem operasi.
- Koordinasi: Bekerja sama dengan proktor untuk memastikan transisi yang mulus dari persiapan teknis ke pelaksanaan asesmen.
Bab 2: Spesifikasi Detail Komputer Proktor
Komputer Proktor adalah jantung dari operasional ANBK di tingkat sekolah, terutama dalam mode semi-online. Perangkat ini tidak hanya berfungsi sebagai stasiun kerja bagi proktor, tetapi juga sebagai server lokal yang melayani semua komputer klien di dalam satu ruangan. Oleh karena itu, spesifikasinya harus lebih tinggi dan lebih andal dibandingkan komputer klien.
2.1. Fungsi Krusial Komputer Proktor
- Sebagai Server Lokal (Mode Semi-Online): Menjalankan Virtual Hard Disk (VHD) yang berisi seluruh data soal dan aplikasi server asesmen.
- Manajemen Lalu Lintas Data: Menerima dan mengirimkan data jawaban dari seluruh komputer klien secara real-time.
- Sinkronisasi Data: Melakukan proses sinkronisasi data dengan server pusat sebelum asesmen dimulai dan mengunggah hasil jawaban setelah sesi berakhir.
- Pusat Kontrol: Menjalankan aplikasi ProktorBrowser untuk memantau dan mengendalikan jalannya asesmen.
2.2. Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)
Spesifikasi berikut adalah panduan umum. Selalu lebih baik menggunakan perangkat dengan spesifikasi yang direkomendasikan daripada sekadar memenuhi standar minimum untuk menjamin kelancaran.
- Tipe Perangkat: Desktop PC atau All-in-One (AIO) sangat direkomendasikan untuk stabilitas. Laptop dapat digunakan, namun pastikan dalam kondisi terhubung dengan daya listrik dan port LAN.
- Prosesor (CPU): Minimal memiliki 2 core (Dual Core) dengan kecepatan 1.6 GHz. Direkomendasikan menggunakan prosesor dengan 4 core (Quad Core) untuk performa yang lebih responsif saat melayani banyak klien. Arsitektur CPU harus 64-bit.
- RAM (Random Access Memory): Kapasitas minimal adalah 4 GB. Namun, sangat disarankan menggunakan 8 GB atau lebih, terutama untuk mode semi-online. RAM yang lebih besar akan sangat membantu kelancaran Virtual Machine dan aplikasi proktor.
- Penyimpanan (Storage):
- Kapasitas: Wajib memiliki ruang kosong minimal 25 GB. Namun, siapkan setidaknya 50-100 GB ruang kosong untuk VHD, file sistem, dan aplikasi lainnya.
- Jenis: Penggunaan Solid State Drive (SSD) jauh lebih direkomendasikan daripada Hard Disk Drive (HDD). SSD akan mempercepat waktu booting sistem operasi, proses pemuatan VHD, dan responsivitas sistem secara keseluruhan.
- Layar (Display): Resolusi layar minimal 1024x768 piksel. Resolusi yang lebih tinggi (misalnya, 1366x768 atau 1920x1080) akan memberikan kenyamanan lebih bagi proktor dalam memantau dasbor.
- Port Konektivitas: Wajib memiliki port LAN (RJ-45) yang berfungsi dengan baik. Jumlah port USB yang cukup juga diperlukan untuk keyboard, mouse, dan perangkat lainnya.
- Perangkat Pendukung: Webcam diperlukan untuk keperluan komunikasi atau verifikasi pada beberapa tahapan koordinasi dengan pusat.
2.3. Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)
- Sistem Operasi (OS): Wajib menggunakan sistem operasi Windows versi 64-bit. Umumnya yang didukung adalah Windows 8.1, Windows 10, atau Windows 11. Penggunaan sistem operasi non-Windows (seperti Linux atau macOS) tidak didukung untuk Komputer Proktor.
- Aplikasi Pendukung:
- ProktorBrowser: Aplikasi khusus yang digunakan proktor untuk mengakses halaman manajemen asesmen.
- Aplikasi Virtual Machine (untuk Semi-Online): Perangkat lunak seperti Oracle VirtualBox atau VMware diperlukan untuk menjalankan VHD yang disediakan oleh pusat.
- Browser Web: Google Chrome atau Mozilla Firefox versi terbaru untuk keperluan unduh dan unggah data.
Bab 3: Spesifikasi Detail Komputer Klien Peserta
Komputer Klien adalah perangkat yang digunakan langsung oleh peserta untuk mengerjakan soal asesmen. Fungsinya lebih sederhana dibandingkan Komputer Proktor, yaitu hanya untuk menjalankan aplikasi ujian yang aman (ExamBrowser). Meskipun demikian, kestabilan dan kesesuaian spesifikasinya tetap krusial untuk pengalaman ujian yang lancar bagi peserta.
3.1. Fungsi Utama Komputer Klien
- Menjalankan ExamBrowser: Aplikasi ini mengunci komputer sehingga peserta tidak dapat membuka aplikasi lain, menjelajahi internet, atau melakukan tangkapan layar (screenshot) selama ujian berlangsung.
- Menampilkan Soal: Menerima dan menampilkan soal dari Komputer Proktor (semi-online) atau Server Pusat (online).
- Merekam Jawaban: Mengirimkan jawaban yang dipilih oleh peserta kembali ke server.
3.2. Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)
- Tipe Perangkat: Desktop PC, AIO, Laptop, atau bahkan Chromebook dapat digunakan sebagai komputer klien.
- Prosesor (CPU): Minimal memiliki 1 core (Single Core) dengan kecepatan 1 GHz. Namun, prosesor Dual Core akan memberikan pengalaman yang jauh lebih baik dan bebas lag.
- RAM (Random Access Memory): Kapasitas minimal adalah 2 GB. Ini sudah cukup untuk menjalankan sistem operasi dan ExamBrowser.
- Penyimpanan (Storage): Ruang kosong minimal 10 GB sudah memadai untuk sistem operasi dan instalasi ExamBrowser. Jenis penyimpanan tidak sekritis Komputer Proktor; HDD masih dapat digunakan dengan baik.
- Layar (Display): Resolusi layar minimal 1024x768 piksel untuk memastikan semua konten soal, termasuk gambar dan tabel, dapat ditampilkan dengan jelas tanpa perlu banyak menggulir.
- Port Konektivitas: Sangat direkomendasikan menggunakan koneksi melalui port LAN (RJ-45) untuk stabilitas maksimal. Koneksi Wi-Fi dapat digunakan, namun lebih rentan terhadap interferensi dan ketidakstabilan sinyal.
- Perangkat Input: Keyboard dan Mouse wajib berfungsi 100%. Lakukan pengujian pada setiap tombol keyboard dan klik mouse sebelum hari pelaksanaan.
- Audio: Wajib memiliki Headphone atau Earphone yang berfungsi dengan baik untuk sesi Listening Comprehension. Pastikan port audio tidak rusak dan driver suara terinstal dengan benar.
3.3. Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)
- Sistem Operasi (OS): Pilihan sistem operasi untuk klien lebih fleksibel. Beberapa yang umumnya didukung meliputi:
- Windows (versi 7, 8.1, 10, 11)
- ChromeOS (untuk perangkat Chromebook)
- macOS
- Beberapa distribusi Linux (tergantung rilis ExamBrowser)
- Aplikasi Utama:
- ExamBrowser: Ini adalah satu-satunya aplikasi yang perlu diinstal di komputer klien. Pastikan untuk mengunduh versi yang sesuai dengan sistem operasi yang digunakan.
Bab 4: Jaringan - Tulang Punggung Konektivitas ANBK
Infrastruktur jaringan adalah komponen vital yang seringkali menjadi sumber utama kendala jika tidak dipersiapkan dengan baik. Jaringan yang stabil, baik lokal (LAN) maupun internet, menentukan apakah data dapat mengalir lancar dari server ke klien dan sebaliknya.
4.1. Mode Pelaksanaan dan Kebutuhan Jaringan
Terdapat dua mode utama pelaksanaan ANBK, masing-masing dengan arsitektur dan kebutuhan jaringan yang berbeda.
Mode Semi-Online
Ini adalah mode yang paling umum digunakan. Dalam mode ini, Komputer Proktor berfungsi sebagai server lokal. Soal diunduh terlebih dahulu ke Komputer Proktor melalui proses sinkronisasi. Komputer Klien terhubung ke Komputer Proktor melalui jaringan lokal (LAN) dan tidak memerlukan koneksi internet selama ujian berlangsung.
- Kebutuhan Internet: Hanya dibutuhkan oleh Komputer Proktor pada saat sebelum ujian (untuk sinkronisasi) dan sesudah ujian (untuk unggah hasil). Bandwidth yang direkomendasikan minimal 1 Mbps dedicated dan stabil.
- Kebutuhan Jaringan Lokal (LAN): Sangat krusial. Semua komputer (proktor dan klien) harus berada dalam satu segmen jaringan yang sama. Kecepatan LAN minimal 100 Mbps.
- Keunggulan: Lebih tahan terhadap gangguan internet selama ujian berlangsung. Beban pada koneksi internet sekolah lebih ringan.
- Tantangan: Persiapan VHD dan konfigurasi Komputer Proktor lebih kompleks. Memerlukan spesifikasi Komputer Proktor yang lebih tinggi.
Mode Online Penuh
Dalam mode ini, semua komputer, baik proktor maupun klien, harus terhubung langsung ke internet selama ujian berlangsung. Tidak ada server lokal; semua data soal diambil langsung dari server pusat.
- Kebutuhan Internet: Sangat tinggi dan stabil. Bandwidth minimal yang dibutuhkan adalah 12 Mbps dedicated untuk 15 klien, dan berlaku kelipatannya. Stabilitas (latency/ping rendah) lebih penting daripada kecepatan unduh yang besar.
- Kebutuhan Jaringan Lokal (LAN): Tetap diperlukan untuk menghubungkan semua komputer ke router internet.
- Keunggulan: Persiapan di sisi Komputer Proktor lebih sederhana karena tidak perlu mengelola VHD.
- Tantangan: Sangat rentan terhadap gangguan koneksi internet. Jika internet putus, seluruh sesi ujian akan terhenti.
4.2. Komponen Fisik Jaringan Lokal
- Kabel UTP (LAN): Gunakan kabel UTP jenis Cat 5e atau Cat 6 yang berkualitas baik. Pastikan panjang kabel mencukupi dan tidak ada kerusakan fisik. Lakukan pengujian konektivitas pada setiap kabel sebelum digunakan.
- Switch/Hub: Gunakan Switch (bukan Hub) untuk performa yang lebih baik. Pastikan jumlah port pada switch mencukupi untuk semua komputer proktor, klien, dan satu port untuk koneksi ke router internet. Sediakan beberapa port cadangan. Letakkan switch di lokasi yang aman dan memiliki sirkulasi udara yang baik.
- Router: Perangkat yang menghubungkan jaringan lokal Anda ke internet. Pastikan router dalam kondisi baik dan konfigurasinya benar.
4.3. Konfigurasi Jaringan
Pastikan semua komputer dalam satu ruang ujian berada dalam satu segmen IP Address yang sama. Misalnya, jika Komputer Proktor memiliki IP 192.168.0.100, maka komputer klien harus memiliki IP seperti 192.168.0.101, 192.168.0.102, dan seterusnya, dengan Subnet Mask yang sama (misalnya, 255.255.255.0). Penggunaan DHCP Server pada router adalah cara termudah untuk memastikan semua perangkat mendapatkan IP secara otomatis dan berada di segmen yang benar.
Bab 5: Persiapan Sistem dan Perangkat Lunak
Memiliki perangkat keras yang sesuai hanyalah separuh dari pekerjaan. Persiapan sistem operasi dan perangkat lunak sama pentingnya untuk mencegah gangguan yang tidak diinginkan selama asesmen.
5.1. "Sterilisasi" Sistem Operasi
Baik pada Komputer Proktor maupun Klien, lakukan langkah-langkah berikut untuk memastikan sistem operasi siap:
- Nonaktifkan Antivirus: Program antivirus, termasuk Windows Defender, seringkali mendeteksi aplikasi ANBK sebagai ancaman palsu (false positive) dan dapat memblokir atau menghapus file penting. Nonaktifkan proteksi real-time dari antivirus sementara selama periode ANBK.
- Nonaktifkan Windows Firewall: Firewall dapat memblokir komunikasi antara Komputer Proktor dan Klien di jaringan lokal. Matikan Windows Firewall untuk profil jaringan Private/Domain.
- Matikan Automatic Updates: Pembaruan otomatis Windows yang berjalan di tengah-tengah asesmen dapat menyebabkan komputer melambat, restart tiba-tiba, dan menghabiskan bandwidth internet. Atur Windows Update ke mode manual atau tunda pembaruan.
- Atur Power Options: Pada semua komputer (terutama laptop), atur Power Plan ke "High Performance". Nonaktifkan mode sleep, hibernate, dan screen saver untuk mencegah komputer mati atau terkunci secara otomatis.
- Tutup Aplikasi Latar Belakang: Pastikan tidak ada aplikasi lain yang tidak perlu berjalan di latar belakang yang dapat mengonsumsi sumber daya CPU dan RAM.
5.2. Instalasi dan Konfigurasi Aplikasi ANBK
- Unduh dari Sumber Resmi: Selalu unduh file installer ProktorBrowser, ExamBrowser, dan VHD dari laman web resmi ANBK untuk memastikan Anda mendapatkan versi terbaru dan terbebas dari virus.
- Ekstrak dengan Benar: Untuk file yang dikompresi (seperti VHD), gunakan aplikasi seperti WinRAR atau 7-Zip untuk mengekstraknya. Pastikan proses ekstraksi selesai 100% tanpa eror.
- Jalankan sebagai Administrator: Saat menjalankan installer atau aplikasi ANBK, klik kanan pada file dan pilih "Run as administrator" untuk memberikan hak akses penuh yang diperlukan oleh aplikasi.
- Konfigurasi VirtualBox (Semi-Online): Buat mesin virtual baru, atur alokasi RAM (setengah dari RAM fisik Komputer Proktor, misal 4 GB dari 8 GB), dan arahkan hard disk virtual ke file VHD yang telah diekstrak. Pada pengaturan jaringan, pastikan Adapter 1 diatur ke "Bridged Adapter" dan menunjuk ke kartu LAN fisik Anda.
5.3. Gladi Bersih dan Simulasi
Tahap paling krusial dari persiapan adalah melakukan simulasi atau gladi bersih. Ini adalah kesempatan emas untuk menguji keseluruhan sistem dalam kondisi yang semirip mungkin dengan hari-H. Catat setiap masalah yang muncul, sekecil apapun, dan temukan solusinya. Gladi bersih adalah cara terbaik untuk memastikan bahwa perangkat keras, perangkat lunak, jaringan, serta proktor dan teknisi benar-benar siap.
Bab 6: Troubleshooting Masalah Umum
Meskipun persiapan sudah matang, kendala teknis terkadang tidak bisa dihindari. Berikut adalah beberapa masalah umum dan langkah-langkah pemecahannya.
6.1. Masalah Jaringan
- Gejala: Komputer Klien tidak muncul di dasbor ProktorBrowser.
- Solusi 1: Periksa koneksi fisik. Pastikan kabel LAN terpasang dengan benar di komputer klien dan switch. Lihat lampu indikator pada port LAN.
- Solusi 2: Periksa Alamat IP. Pastikan klien dan proktor berada di segmen IP yang sama. Buka Command Prompt dan ketik
ipconfiguntuk melihat IP. - Solusi 3: Lakukan PING. Dari komputer klien, coba PING ke IP Komputer Proktor (misal:
ping 192.168.0.100). Jika gagal (Request timed out), berarti ada masalah konektivitas atau firewall yang masih aktif. - Solusi 4: Restart Switch dan Router. Terkadang, me-restart perangkat jaringan dapat menyelesaikan masalah konektivitas yang aneh.
- Gejala: Sinkronisasi VHD gagal atau sangat lambat.
- Solusi: Periksa koneksi internet pada Komputer Proktor. Pastikan stabil dan tidak digunakan untuk aktivitas berat lainnya. Coba gunakan koneksi internet cadangan (misalnya tethering dari ponsel) untuk melihat apakah ada perbedaan.
6.2. Masalah Perangkat Keras dan Lunak
- Gejala: ExamBrowser tidak mau berjalan atau muncul pesan eror.
- Solusi 1: Jalankan sebagai Administrator.
- Solusi 2: Pastikan antivirus dan firewall sudah nonaktif.
- Solusi 3: Pastikan spesifikasi komputer klien memenuhi syarat minimum.
- Solusi 4: Instal ulang ExamBrowser menggunakan installer yang baru diunduh.
- Gejala: Komputer (klien atau proktor) tiba-tiba lambat atau hang.
- Solusi: Restart komputer. Pastikan tidak ada aplikasi lain yang berjalan. Periksa suhu CPU; jika terlalu panas, mungkin ada masalah dengan pendinginan.
6.3. Mitigasi Risiko Listrik
Pemadaman listrik adalah risiko eksternal yang dapat menggagalkan seluruh sesi asesmen.
- Gunakan UPS (Uninterruptible Power Supply): Wajib hukumnya untuk memasang UPS pada Komputer Proktor dan Switch Jaringan. UPS akan memberikan waktu beberapa menit untuk menyelesaikan proses dengan benar atau menyalakan genset jika listrik padam.
- Siapkan Genset (Generator Set): Bagi sekolah yang memiliki sumber daya, menyiapkan genset yang siap pakai adalah lapisan pertahanan terbaik terhadap pemadaman listrik yang berlangsung lama.
Kesiapan infrastruktur adalah fondasi dari pelaksanaan Asesmen Nasional yang sukses, adil, dan kredibel. Dengan persiapan yang cermat, teliti, dan proaktif, setiap satuan pendidikan dapat berkontribusi pada pemetaan mutu pendidikan nasional yang akurat dan bermanfaat.