Panduan Infrastruktur dan Perangkat untuk Asesmen Nasional

Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) merupakan sebuah tonggak penting dalam evaluasi sistem pendidikan. Program ini tidak lagi berfokus pada penilaian individu siswa semata, melainkan pada pemetaan mutu pendidikan di setiap satuan pendidikan. Keberhasilan pelaksanaan ANBK sangat bergantung pada kesiapan infrastruktur teknologi yang solid, andal, dan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Persiapan yang matang dari sisi perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), dan jaringan (network) menjadi kunci utama untuk menjamin kelancaran, validitas, dan integritas data asesmen.

Artikel ini dirancang sebagai panduan komprehensif bagi para proktor, teknisi, dan kepala sekolah dalam mempersiapkan segala kebutuhan perangkat yang diperlukan. Pembahasan akan mencakup spesifikasi detail untuk komputer proktor dan komputer klien, arsitektur jaringan yang ideal, serta langkah-langkah penting dalam persiapan sistem dan penanganan masalah umum. Dengan pemahaman yang mendalam, setiap satuan pendidikan diharapkan dapat menyelenggarakan ANBK secara mandiri, efisien, dan bebas dari kendala teknis yang berarti.

Komputer Proktor (Server Lokal) Server Pusat (Internet) Switch LAN Klien 1 Klien 2 Klien 3 Klien 4

Bab 1: Ekosistem Perangkat dan Peran Kunci

Sebelum menyelami spesifikasi teknis, penting untuk memahami ekosistem perangkat ANBK secara keseluruhan. Terdapat tiga komponen utama yang saling berinteraksi: Komputer Proktor, Komputer Klien, dan Infrastruktur Jaringan. Keberhasilan sistem ini juga sangat bergantung pada dua peran manusia yang vital: Proktor dan Teknisi.

1.1. Proktor: Dirigen Pelaksanaan Asesmen

Proktor adalah penanggung jawab utama di ruang asesmen. Peran mereka tidak hanya sebatas mengawasi, tetapi juga mengoperasikan aplikasi utama di Komputer Proktor. Tugas-tugas krusial seorang proktor meliputi:

Seorang proktor harus memiliki pemahaman dasar tentang operasional komputer dan aplikasi ANBK, serta mampu berkomunikasi secara efektif dengan teknisi jika terjadi masalah yang lebih kompleks.

1.2. Teknisi: Penjaga Benteng Infrastruktur

Teknisi adalah tulang punggung teknis dari pelaksanaan ANBK. Mereka bertanggung jawab untuk memastikan seluruh infrastruktur, mulai dari perangkat keras hingga jaringan, berfungsi secara optimal. Tanggung jawab teknisi mencakup:

Bab 2: Spesifikasi Detail Komputer Proktor

Komputer Proktor adalah jantung dari operasional ANBK di tingkat sekolah, terutama dalam mode semi-online. Perangkat ini tidak hanya berfungsi sebagai stasiun kerja bagi proktor, tetapi juga sebagai server lokal yang melayani semua komputer klien di dalam satu ruangan. Oleh karena itu, spesifikasinya harus lebih tinggi dan lebih andal dibandingkan komputer klien.

2.1. Fungsi Krusial Komputer Proktor

2.2. Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

Spesifikasi berikut adalah panduan umum. Selalu lebih baik menggunakan perangkat dengan spesifikasi yang direkomendasikan daripada sekadar memenuhi standar minimum untuk menjamin kelancaran.

2.3. Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

Bab 3: Spesifikasi Detail Komputer Klien Peserta

Komputer Klien adalah perangkat yang digunakan langsung oleh peserta untuk mengerjakan soal asesmen. Fungsinya lebih sederhana dibandingkan Komputer Proktor, yaitu hanya untuk menjalankan aplikasi ujian yang aman (ExamBrowser). Meskipun demikian, kestabilan dan kesesuaian spesifikasinya tetap krusial untuk pengalaman ujian yang lancar bagi peserta.

3.1. Fungsi Utama Komputer Klien

3.2. Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

3.3. Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

Bab 4: Jaringan - Tulang Punggung Konektivitas ANBK

Infrastruktur jaringan adalah komponen vital yang seringkali menjadi sumber utama kendala jika tidak dipersiapkan dengan baik. Jaringan yang stabil, baik lokal (LAN) maupun internet, menentukan apakah data dapat mengalir lancar dari server ke klien dan sebaliknya.

4.1. Mode Pelaksanaan dan Kebutuhan Jaringan

Terdapat dua mode utama pelaksanaan ANBK, masing-masing dengan arsitektur dan kebutuhan jaringan yang berbeda.

Mode Semi-Online

Ini adalah mode yang paling umum digunakan. Dalam mode ini, Komputer Proktor berfungsi sebagai server lokal. Soal diunduh terlebih dahulu ke Komputer Proktor melalui proses sinkronisasi. Komputer Klien terhubung ke Komputer Proktor melalui jaringan lokal (LAN) dan tidak memerlukan koneksi internet selama ujian berlangsung.

Mode Online Penuh

Dalam mode ini, semua komputer, baik proktor maupun klien, harus terhubung langsung ke internet selama ujian berlangsung. Tidak ada server lokal; semua data soal diambil langsung dari server pusat.

4.2. Komponen Fisik Jaringan Lokal

4.3. Konfigurasi Jaringan

Pastikan semua komputer dalam satu ruang ujian berada dalam satu segmen IP Address yang sama. Misalnya, jika Komputer Proktor memiliki IP 192.168.0.100, maka komputer klien harus memiliki IP seperti 192.168.0.101, 192.168.0.102, dan seterusnya, dengan Subnet Mask yang sama (misalnya, 255.255.255.0). Penggunaan DHCP Server pada router adalah cara termudah untuk memastikan semua perangkat mendapatkan IP secara otomatis dan berada di segmen yang benar.

Bab 5: Persiapan Sistem dan Perangkat Lunak

Memiliki perangkat keras yang sesuai hanyalah separuh dari pekerjaan. Persiapan sistem operasi dan perangkat lunak sama pentingnya untuk mencegah gangguan yang tidak diinginkan selama asesmen.

5.1. "Sterilisasi" Sistem Operasi

Baik pada Komputer Proktor maupun Klien, lakukan langkah-langkah berikut untuk memastikan sistem operasi siap:

5.2. Instalasi dan Konfigurasi Aplikasi ANBK

5.3. Gladi Bersih dan Simulasi

Tahap paling krusial dari persiapan adalah melakukan simulasi atau gladi bersih. Ini adalah kesempatan emas untuk menguji keseluruhan sistem dalam kondisi yang semirip mungkin dengan hari-H. Catat setiap masalah yang muncul, sekecil apapun, dan temukan solusinya. Gladi bersih adalah cara terbaik untuk memastikan bahwa perangkat keras, perangkat lunak, jaringan, serta proktor dan teknisi benar-benar siap.

Bab 6: Troubleshooting Masalah Umum

Meskipun persiapan sudah matang, kendala teknis terkadang tidak bisa dihindari. Berikut adalah beberapa masalah umum dan langkah-langkah pemecahannya.

6.1. Masalah Jaringan

6.2. Masalah Perangkat Keras dan Lunak

6.3. Mitigasi Risiko Listrik

Pemadaman listrik adalah risiko eksternal yang dapat menggagalkan seluruh sesi asesmen.


Kesiapan infrastruktur adalah fondasi dari pelaksanaan Asesmen Nasional yang sukses, adil, dan kredibel. Dengan persiapan yang cermat, teliti, dan proaktif, setiap satuan pendidikan dapat berkontribusi pada pemetaan mutu pendidikan nasional yang akurat dan bermanfaat.

🏠 Homepage