Memilih metode kontrasepsi yang tepat adalah keputusan penting bagi setiap pasangan usia subur. Di Indonesia, Keluarga Berencana (KB) menawarkan berbagai pilihan, di antaranya adalah KB suntik 3 bulan dan KB implan. Keduanya merupakan metode kontrasepsi hormonal yang efektif, namun memiliki perbedaan signifikan dalam cara kerja, durasi, serta kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Memahami perbedaan ini akan membantu Anda membuat keputusan yang paling sesuai dengan kebutuhan dan gaya hidup Anda.
KB suntik 3 bulan adalah metode kontrasepsi hormonal yang disuntikkan ke dalam otot, biasanya di lengan atas atau bokong. Suntikan ini mengandung hormon progestin sintetis yang bekerja dengan cara:
KB implan, yang sering disebut pil KB lengan, adalah metode kontrasepsi jangka panjang yang berupa tabung plastik kecil berukuran seperti batang korek api. Implan ini ditanam di bawah kulit lengan atas, biasanya di bagian dalam. Hormon progestin dilepaskan secara perlahan dari implan selama jangka waktu tertentu, yang bisa mencapai 3 hingga 5 tahun, tergantung jenis implan yang digunakan. Cara kerja KB implan sama seperti KB suntik 3 bulan, yaitu:
Perbedaan paling mencolok adalah durasi perlindungannya. KB suntik 3 bulan hanya memberikan perlindungan selama tiga bulan, sehingga memerlukan suntikan rutin setiap tiga bulan sekali. Sebaliknya, KB implan memberikan perlindungan kontrasepsi jangka panjang, mulai dari 3 tahun hingga 5 tahun, tergantung jenis implan yang dipasang. Ini berarti Anda tidak perlu repot memikirkan jadwal suntik rutin.
KB suntik 3 bulan membutuhkan kunjungan rutin ke fasilitas kesehatan (puskesmas, klinik, rumah sakit) setiap tiga bulan untuk menerima suntikan. Sementara itu, KB implan dipasang satu kali oleh tenaga medis profesional di bawah kulit lengan dan dilepas ketika masa pakainya habis atau ketika Anda ingin berhenti KB. Proses pemasangan dan pelepasan implan relatif cepat dan dilakukan dengan anestesi lokal.
Meskipun keduanya sangat efektif, KB implan cenderung memiliki tingkat kegagalan yang lebih rendah dalam penggunaan jangka panjang dibandingkan KB suntik. Hal ini karena KB implan memberikan pelepasan hormon yang konsisten dan menghilangkan risiko kelupaan untuk melakukan suntikan tepat waktu, yang bisa menjadi penyebab kegagalan pada KB suntik.
Setelah berhenti menggunakan KB suntik 3 bulan, kesuburan biasanya kembali dalam beberapa bulan. Untuk KB implan, kesuburan juga akan kembali dengan cepat setelah implan dilepas. Namun, pada beberapa kasus, mungkin diperlukan waktu sedikit lebih lama untuk kembali subur, meskipun ini tidak umum.
Kedua metode ini dapat menyebabkan perubahan pada siklus menstruasi. Efek samping yang umum termasuk flek atau pendarahan tidak teratur, menstruasi yang lebih ringan, atau bahkan berhentinya menstruasi (amenore). Beberapa wanita juga mungkin mengalami penambahan berat badan, jerawat, sakit kepala, atau perubahan suasana hati. Perlu dicatat bahwa respons tubuh terhadap hormon bisa berbeda pada setiap individu. Efek samping pada KB implan biasanya lebih stabil karena pelepasan hormon yang konstan, sedangkan pada KB suntik bisa ada variasi antar suntikan.
KB Suntik 3 Bulan:
KB Implan: