Kabupaten Pringsewu, yang terletak di Provinsi Lampung, dikenal bukan hanya karena kekayaan alamnya, tetapi juga karena ragam kulinernya yang memikat lidah. Di antara sekian banyak hidangan khas daerah tersebut, satu nama sering muncul dalam percakapan para penikmat makanan tradisional: Presto Pringsewu. Istilah 'Presto' di sini mungkin mengingatkan kita pada panci bertekanan, namun dalam konteks kuliner Pringsewu, ini merujuk pada cara pengolahan atau nama khusus dari hidangan tertentu yang menjadi ikon lokal.
Perlu dicatat bahwa 'Presto Pringsewu' sering kali diasosiasikan dengan hidangan berbahan dasar ayam atau daging yang diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan tekstur yang sangat empuk dalam waktu relatif cepat, menyerupai fungsi panci presto sesungguhnya. Namun, yang membuat versi Pringsewu ini unik adalah bumbu khasnya. Bumbu ini kaya akan rempah lokal Lampung yang memadukan rasa gurih, sedikit manis, dan sentuhan pedas yang membangunkan selera.
Berbeda dengan ayam goreng biasa, ayam presto ala Pringsewu biasanya melalui proses perebusan (atau pengukusan) awal yang intensif dengan ramuan bumbu rahasia. Proses ini bertujuan untuk meresapnya sari bumbu hingga ke tulang-tulang daging, sehingga setiap gigitan memberikan sensasi rasa yang mendalam. Setelah proses presto selesai, daging biasanya digoreng sebentar untuk mendapatkan lapisan luar yang renyah, menciptakan kontras tekstur yang sempurna.
Pringsewu adalah daerah yang kaya akan warisan budaya. Kehadiran kuliner khas seperti Presto ini menjadi salah satu penanda identitas daerah tersebut. Ketika wisatawan berkunjung, mencari sajian Presto Pringsewu adalah sebuah keharusan. Tidak hanya sekadar mengisi perut, menyantap hidangan ini adalah bentuk apresiasi terhadap kekayaan tradisi memasak masyarakat setempat.
Banyak warung makan atau rumah makan legendaris di Pringsewu yang mengklaim memiliki resep asli atau warisan turun-temurun untuk hidangan presto ini. Rahasia kelezatan ini terletak pada proporsi rempah-rempah yang digunakan. Penggunaan kunyit, lengkuas, serai, dan daun jeruk dalam jumlah yang pas memastikan aroma khas daerah tersebut tercium kuat saat hidangan disajikan. Banyak pengunjung menggambarkan bahwa sensasi memakannya meninggalkan jejak rasa yang tahan lama di lidah, berbeda dari olahan presto di daerah lain.
Sebuah hidangan ayam atau daging presto tidak akan lengkap tanpa pendampingnya yang tepat. Di Pringsewu, sajian Presto hampir selalu ditemani oleh sambal khas. Sambal yang sering dipadukan bisa bervariasi, mulai dari sambal terasi yang pedas menggigit hingga sambal bawang yang sederhana namun menguatkan rasa gurih daging. Kombinasi antara daging yang sangat empuk hasil proses presto, bumbu rempah yang meresap, dan ledakan pedas dari sambal menjadi harmoni rasa yang sulit ditolak.
Tempat-tempat yang menyajikan Presto Pringsewu sering kali ramai dikunjungi, terutama saat akhir pekan atau hari libur. Antrean yang terbentuk menjadi saksi bisu betapa populernya kuliner ini. Meskipun proses pembuatannya memakan waktu dan membutuhkan ketelitian, para juru masak lokal tetap mempertahankan standar kualitasnya. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga warisan kuliner ini agar tetap otentik dan dinikmati oleh generasi mendatang.
Keistimewaan utama Presto Pringsewu terletak pada kemampuannya membuat bahan baku keras menjadi sangat lembut tanpa menghilangkan rasa aslinya. Bagi mereka yang mencari makanan cepat saji namun tetap bernuansa tradisional, presto adalah solusi ideal. Daging presto mudah dikunyah, menjadikannya favorit bagi semua kalangan usia, dari anak-anak hingga lansia. Selain itu, proses presto yang efisien secara waktu memasak (meskipun persiapan bumbunya lama) juga membantu para pedagang memenuhi permintaan tinggi dari pengunjung yang berburu cita rasa asli Lampung ini. Jadi, ketika Anda berada di sekitar Pringsewu, pastikan untuk mencari warung yang menyajikan hidangan ini. Anda tidak hanya akan menikmati makanan lezat, tetapi juga mencicipi sedikit dari jantung kuliner Kabupaten Pringsewu.