Kisah Agung 25 Nabi dan Rasul
Dalam ajaran Islam, beriman kepada nabi dan rasul merupakan salah satu rukun iman yang fundamental. Mereka adalah manusia-manusia pilihan yang diutus oleh Allah SWT untuk menyampaikan wahyu, membimbing umat manusia ke jalan yang lurus, dan menjadi teladan dalam setiap aspek kehidupan. Kisah mereka bukan sekadar cerita masa lalu, melainkan sumber hikmah, pelajaran tentang kesabaran, keteguhan iman, dan perjuangan tanpa henti dalam menegakkan kebenaran. Terdapat 25 nabi dan rasul yang wajib diketahui, masing-masing dengan perjalanan dakwah yang unik dan penuh tantangan. Kisah mereka terangkai dari awal penciptaan manusia hingga hadirnya penutup para nabi.
1. Nabi Adam Alaihissalam (A.S.)
Nabi Adam A.S. adalah manusia pertama yang diciptakan oleh Allah SWT dari tanah. Allah meniupkan ruh ke dalamnya dan mengajarkan kepadanya nama-nama segala sesuatu, memberinya pengetahuan yang tidak dimiliki oleh malaikat sekalipun. Beliau ditempatkan di surga bersama pasangannya, Hawa. Di surga, mereka diberikan kebebasan untuk menikmati segala nikmat, kecuali satu: mendekati pohon terlarang. Namun, Iblis yang penuh dengki terus menerus menggoda mereka. Dengan tipu dayanya, Iblis berhasil membujuk Adam dan Hawa untuk memakan buah dari pohon tersebut. Seketika, aurat mereka terbuka dan mereka merasakan penyesalan yang mendalam. Keduanya segera bertaubat, memohon ampun kepada Allah dengan doa yang tulus. Allah Maha Pengampun menerima taubat mereka, namun sebagai konsekuensi dari perbuatan tersebut, mereka diturunkan ke bumi. Di bumilah tugas kekhalifahan dimulai. Adam A.S. menjadi nabi pertama, mengajarkan keturunannya untuk menyembah Allah Yang Maha Esa dan menjauhi godaan Iblis.
2. Nabi Idris A.S.
Nabi Idris A.S. adalah keturunan keenam dari Nabi Adam A.S. Beliau dikenal sebagai sosok yang sangat cerdas, rajin belajar, dan memiliki akhlak yang mulia. Allah menganugerahinya kemampuan luar biasa. Beliau adalah orang pertama yang pandai menulis dengan pena, menguasai ilmu perbintangan (astronomi), dan ahli dalam matematika. Selain itu, Nabi Idris juga dikenal sebagai orang pertama yang menjahit pakaian dari kulit binatang untuk menutupi tubuh, menggantikan daun-daunan yang digunakan sebelumnya. Dakwahnya berpusat pada pengajaran tauhid dan hukum-hukum Allah yang telah diturunkan kepada Nabi Adam dan Syits. Beliau tanpa lelah mengingatkan kaumnya untuk beribadah hanya kepada Allah, berbuat baik, dan menjauhi kemaksiatan. Karena ketaatannya yang luar biasa, Allah mengangkatnya ke tempat yang tinggi, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur'an.
3. Nabi Nuh A.S.
Nabi Nuh A.S. diutus kepada kaumnya yang telah jauh tersesat dalam penyembahan berhala. Mereka menyembah patung-patung yang mereka beri nama Wadd, Suwa', Yaghuts, Ya'uq, dan Nasr. Selama ratusan tahun, siang dan malam, secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan, Nabi Nuh menyeru kaumnya untuk kembali ke jalan Allah. Namun, hanya segelintir orang yang beriman. Sebagian besar dari mereka justru mencemooh, menghina, dan menuduhnya gila. Bahkan istri dan salah satu putranya, Kan'an, termasuk dalam golongan yang ingkar. Setelah berdakwah dalam waktu yang sangat lama dan kesabaran yang luar biasa, Nabi Nuh berdoa kepada Allah. Allah kemudian memerintahkannya untuk membuat sebuah bahtera besar di atas daratan. Kaumnya semakin mengejeknya, menganggapnya tidak waras karena membuat kapal di tempat yang jauh dari air. Ketika bahtera itu selesai, Allah memerintahkan Nabi Nuh untuk membawa serta orang-orang beriman dan sepasang dari setiap jenis binatang. Kemudian, datanglah azab berupa banjir bandang yang menenggelamkan seluruh bumi. Semua orang kafir, termasuk anak dan istrinya, binasa dalam air bah tersebut. Hanya Nabi Nuh dan para pengikutnya yang selamat di dalam bahtera.
4. Nabi Hud A.S.
Setelah kaum Nabi Nuh binasa, generasi baru muncul dari keturunannya. Salah satunya adalah kaum 'Ad, yang mendiami wilayah Al-Ahqaf. Mereka adalah kaum yang kuat, berperawakan tinggi besar, dan ahli dalam membangun gedung-gedung megah. Namun, kekuatan dan kemakmuran itu membuat mereka sombong dan kembali menyembah berhala. Allah mengutus Nabi Hud A.S., yang berasal dari kaum mereka sendiri, untuk mengingatkan mereka. Nabi Hud mengajak mereka untuk bersyukur atas nikmat Allah dan hanya menyembah-Nya. Kaum 'Ad menolak dengan angkuh, menantang Nabi Hud untuk mendatangkan azab yang dijanjikannya. Mereka berkata, "Siapakah yang lebih kuat dari kami?" Setelah peringatan diabaikan, Allah menimpakan azab. Pertama, berupa kekeringan panjang yang menyengsarakan mereka. Kemudian, datanglah awan hitam yang mereka sangka akan membawa hujan. Ternyata, itu adalah angin topan yang sangat dahsyat dan dingin, yang memorak-porandakan mereka selama tujuh malam delapan hari tanpa henti, membinasakan seluruh kaum 'Ad yang durhaka. Nabi Hud dan para pengikutnya diselamatkan oleh Allah.
5. Nabi Shaleh A.S.
Nabi Shaleh A.S. diutus kepada kaum Tsamud, yang merupakan penerus dari kaum 'Ad. Seperti pendahulunya, kaum Tsamud juga memiliki keahlian luar biasa dalam arsitektur. Mereka mampu memahat gunung-gunung batu menjadi istana-istana yang indah dan megah. Namun, mereka juga menyembah berhala dan berlaku zalim. Nabi Shaleh menyeru mereka untuk menyembah Allah, tetapi mereka meminta bukti kenabian yang nyata. Mereka menantang Nabi Shaleh untuk mengeluarkan seekor unta betina dari sebuah batu besar. Dengan izin Allah, Nabi Shaleh berdoa, dan batu besar itu terbelah, lalu keluarlah seekor unta betina yang besar dan sedang hamil. Unta ini menjadi mukjizat yang nyata. Nabi Shaleh berpesan agar kaumnya tidak mengganggu unta itu dan membiarkannya minum dari sumber air pada hari yang telah ditentukan. Namun, kesombongan mereka lebih besar. Beberapa orang dari mereka bersekongkol dan membunuh unta tersebut. Setelah perbuatan keji itu, Nabi Shaleh memberi mereka waktu tiga hari sebelum azab datang. Pada hari keempat, suara petir yang menggelegar dari langit menyambar mereka, membinasakan seluruh kaum Tsamud di dalam rumah-rumah mereka yang megah.
6. Nabi Ibrahim A.S.
Nabi Ibrahim A.S., yang bergelar "Khalilullah" (Kekasih Allah), lahir di tengah masyarakat yang menyembah berhala, di bawah pemerintahan Raja Namrud yang zalim. Ayahnya sendiri, Azar, adalah seorang pembuat patung. Sejak muda, Ibrahim menggunakan akal dan logikanya untuk mencari Tuhan yang sebenarnya. Beliau mengamati bintang, bulan, dan matahari, namun menyadari bahwa semua itu tenggelam dan tidak pantas disembah. Akhirnya, hatinya mantap hanya kepada Pencipta langit dan bumi. Dakwahnya dimulai dengan menasihati ayahnya, kemudian kaumnya. Puncaknya, ketika kaumnya sedang pergi merayakan hari raya, Nabi Ibrahim menghancurkan semua berhala di kuil, kecuali berhala yang paling besar. Ketika ditanya, beliau dengan cerdas menjawab, "Tanyakan saja pada berhala terbesar itu, mungkin dialah pelakunya." Jawaban ini membuat mereka terdiam, menyadari kebodohan mereka menyembah patung yang tak bisa berbuat apa-apa. Namun, amarah mengalahkan logika. Mereka memutuskan untuk membakar Nabi Ibrahim hidup-hidup. Api yang sangat besar dinyalakan, dan Ibrahim dilemparkan ke dalamnya. Dengan izin Allah, api itu menjadi dingin dan menyelamatkan Ibrahim. Ini adalah salah satu mukjizatnya yang paling terkenal. Beliau kemudian hijrah dan diuji lagi dengan perintah untuk menyembelih putranya, Ismail. Keduanya patuh, dan saat pisau nyaris digoreskan, Allah menggantinya dengan seekor domba besar. Peristiwa ini menjadi dasar dari ibadah kurban.
7. Nabi Luth A.S.
Nabi Luth A.S. adalah keponakan dari Nabi Ibrahim A.S. Beliau diutus untuk berdakwah kepada penduduk kota Sodom dan Gomora, yang tenggelam dalam perbuatan keji yang belum pernah dilakukan oleh siapa pun sebelumnya: homoseksualitas. Mereka melakukan perbuatan menyimpang ini secara terang-terangan dan tanpa rasa malu. Nabi Luth dengan sabar menasihati mereka untuk meninggalkan perbuatan maksiat itu, kembali kepada fitrah yang lurus, dan takut akan azab Allah. Namun, kaumnya menolak, bahkan mengancam akan mengusir Nabi Luth dari kota mereka. Puncak kedurhakaan mereka terjadi ketika beberapa malaikat datang ke rumah Nabi Luth dalam wujud pemuda-pemuda tampan. Kaum Sodom mengepung rumahnya, menuntut agar para tamu itu diserahkan kepada mereka. Di saat itulah, Allah memerintahkan Nabi Luth dan keluarganya untuk segera meninggalkan kota di malam hari tanpa menoleh ke belakang. Istrinya, yang bersekongkol dengan kaum durhaka itu, tertinggal. Ketika fajar menyingsing, Allah membalikkan kota itu dan menghujaninya dengan batu dari tanah liat yang terbakar, membinasakan seluruh penduduk Sodom yang ingkar.
8. Nabi Ismail A.S.
Nabi Ismail A.S. adalah putra pertama Nabi Ibrahim A.S. dari istrinya, Hajar. Kisahnya adalah teladan luar biasa tentang kepasrahan dan ketaatan. Atas perintah Allah, Nabi Ibrahim membawa Hajar dan Ismail yang masih bayi ke sebuah lembah yang tandus dan tak berpenghuni, yaitu Makkah. Di sana, mereka ditinggalkan dengan sedikit bekal. Ketika air habis dan Ismail menangis kehausan, Hajar berlari bolak-balik antara bukit Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali, mencari air. Peristiwa ini diabadikan dalam ibadah Sa'i. Atas rahmat Allah, malaikat Jibril menghentakkan kakinya ke tanah di dekat Ismail, dan memancarlah mata air Zamzam yang tak pernah kering. Ujian terbesar datang ketika Ismail beranjak remaja. Nabi Ibrahim mendapat perintah melalui mimpi untuk menyembelih putra kesayangannya itu. Tanpa ragu, Ismail berkata, "Wahai ayahku, laksanakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar." Keduanya menunjukkan kepasrahan total. Namun, Allah menggantikan Ismail dengan seekor sembelihan yang besar. Bersama ayahnya, Nabi Ismail kemudian membangun kembali Ka'bah, pusat ibadah bagi umat manusia.
9. Nabi Ishaq A.S.
Nabi Ishaq A.S. adalah putra kedua Nabi Ibrahim A.S., yang lahir dari istrinya, Sarah, di usia mereka yang sudah sangat senja. Kelahirannya merupakan kabar gembira yang disampaikan oleh para malaikat kepada Ibrahim dan Sarah, sebuah anugerah yang tidak terduga. Nabi Ishaq adalah seorang nabi yang saleh dan melanjutkan dakwah ayahnya di wilayah Palestina. Beliau menyeru kaumnya di Kan'an untuk menyembah Allah Yang Maha Esa dan mengikuti syariat yang telah diajarkan oleh Nabi Ibrahim. Dari keturunannya lahirlah banyak nabi dan rasul Bani Israil. Putranya, Nabi Ya'qub (yang juga dikenal sebagai Israil), menjadi leluhur dari dua belas suku Bani Israil. Kisah Nabi Ishaq dalam Al-Qur'an tidak diceritakan secara rinci, namun perannya sangat penting sebagai mata rantai kenabian yang menghubungkan Nabi Ibrahim dengan para nabi Bani Israil selanjutnya.
10. Nabi Ya'qub A.S.
Nabi Ya'qub A.S., putra dari Nabi Ishaq A.S., juga dikenal dengan nama Israil. Beliau memiliki dua belas orang putra yang menjadi cikal bakal dua belas suku Bani Israil. Kisah hidupnya dipenuhi dengan ujian kesabaran, terutama yang berkaitan dengan putranya, Nabi Yusuf A.S. Rasa iri dari saudara-saudara Yusuf membuat mereka merencanakan perbuatan jahat. Mereka membuang Yusuf ke dalam sumur dan pulang dengan membawa bajunya yang dilumuri darah palsu, lalu berbohong kepada ayah mereka bahwa Yusuf telah dimakan serigala. Nabi Ya'qub merasakan kesedihan yang sangat mendalam. Bertahun-tahun beliau menangis hingga matanya menjadi buta. Namun, beliau tidak pernah putus asa dari rahmat Allah. Beliau selalu berpesan kepada anak-anaknya, "Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah." Kesabarannya yang luar biasa akhirnya berbuah manis. Bertahun-tahun kemudian, beliau dipertemukan kembali dengan Yusuf, yang saat itu telah menjadi pejabat tinggi di Mesir. Penglihatannya pun pulih kembali atas izin Allah. Kisah Nabi Ya'qub mengajarkan tentang kekuatan doa, kesabaran dalam menghadapi musibah, dan keyakinan yang tak pernah goyah kepada pertolongan Allah.
11. Nabi Yusuf A.S.
Kisah Nabi Yusuf A.S. adalah salah satu kisah terbaik dalam Al-Qur'an. Sejak kecil, ia dianugerahi wajah yang tampan dan akhlak yang mulia. Ia bermimpi melihat sebelas bintang, matahari, dan bulan bersujud kepadanya. Ayahnya, Nabi Ya'qub, tahu bahwa ini adalah pertanda kenabian. Namun, kecemburuan saudara-saudaranya membuatnya dibuang ke dalam sumur, lalu ditemukan oleh kafilah dagang dan dijual sebagai budak di Mesir. Ia dibeli oleh seorang pembesar Mesir bernama Al-Aziz. Di sana, ia diuji dengan godaan istri Al-Aziz, Zulaikha, yang terpikat oleh ketampanannya. Yusuf menolak dengan tegas dan lebih memilih dipenjara daripada berbuat maksiat. Di dalam penjara, Allah memberinya mukjizat kemampuan menafsirkan mimpi. Kemampuannya ini akhirnya sampai ke telinga Raja Mesir. Yusuf berhasil menafsirkan mimpi raja tentang tujuh tahun masa subur yang akan diikuti tujuh tahun masa paceklik. Berkat tafsirannya, Mesir dapat mempersiapkan diri dan selamat dari bencana kelaparan. Yusuf kemudian diangkat menjadi bendaharawan negara. Saat masa paceklik tiba, saudara-saudaranya datang ke Mesir untuk mencari bahan makanan. Di sinilah mereka akhirnya bertemu kembali dengan Yusuf. Dengan kebesaran hatinya, Yusuf memaafkan semua perbuatan mereka dan membawa seluruh keluarganya, termasuk ayahnya, untuk tinggal bersamanya di Mesir.
12. Nabi Ayyub A.S.
Nabi Ayyub A.S. adalah simbol kesabaran yang abadi. Beliau adalah seorang yang kaya raya, memiliki banyak ternak, lahan pertanian, dan keturunan. Beliau juga sangat taat dan gemar bersedekah. Iblis iri dengan ketaatan Ayyub dan meminta izin kepada Allah untuk mengujinya. Allah pun mengizinkan. Ujian pertama datang, seluruh hartanya musnah. Nabi Ayyub tetap bersabar dan bersyukur. Ujian kedua, semua anaknya meninggal dunia. Nabi Ayyub tetap teguh dalam imannya. Ujian ketiga dan yang terberat, tubuhnya ditimpa penyakit kulit yang sangat parah hingga dijauhi oleh semua orang, kecuali istrinya yang setia, Rahmah. Selama bertahun-tahun ia menanggung penderitaan ini tanpa pernah sekalipun mengeluh atau menyalahkan takdir. Doanya yang terkenal adalah, "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang." Allah menjawab doanya. Ia diperintahkan untuk menghentakkan kakinya ke tanah, lalu keluarlah mata air sejuk. Dari air itu ia minum dan mandi, dan seketika penyakitnya sembuh. Allah kemudian mengembalikan harta dan keluarganya dalam jumlah yang lebih banyak sebagai balasan atas kesabarannya yang luar biasa.
13. Nabi Syu'aib A.S.
Nabi Syu'aib A.S. diutus kepada penduduk Madyan. Kaum ini dikenal sebagai pedagang yang curang. Mereka sering mengurangi takaran dan timbangan, serta melakukan berbagai bentuk kecurangan dalam jual beli. Selain itu, mereka juga sering merampok dan menakut-nakuti orang di jalan. Nabi Syu'aib, yang dikenal sebagai orator ulung, menyeru kaumnya untuk meninggalkan praktik-praktik zalim tersebut. Beliau mengingatkan mereka untuk berlaku adil dalam berdagang, menyempurnakan takaran, dan tidak membuat kerusakan di muka bumi. Beliau juga mengajak mereka untuk beriman kepada Allah. Namun, kaum Madyan menolak dakwahnya. Para pemuka kaum yang sombong mengancam akan mengusir Nabi Syu'aib dan pengikutnya jika tidak kembali ke ajaran nenek moyang mereka. Karena penolakan dan kesombongan mereka, Allah menimpakan azab. Gempa bumi yang dahsyat menghancurkan mereka, dan mereka mati bergelimpangan di rumah-rumah mereka, seolah-olah belum pernah ada kehidupan di sana. Nabi Syu'aib dan orang-orang beriman diselamatkan oleh Allah dari bencana tersebut.
14. Nabi Musa A.S.
Nabi Musa A.S. adalah salah satu nabi Ulul Azmi yang kisahnya paling banyak diceritakan dalam Al-Qur'an. Beliau lahir di Mesir pada masa kekuasaan Fir'aun yang sangat kejam. Fir'aun memerintahkan untuk membunuh setiap bayi laki-laki Bani Israil karena takut akan ramalan yang menyebutkan akan lahir seorang anak laki-laki yang akan meruntuhkan kekuasaannya. Ibu Musa, atas ilham dari Allah, menghanyutkan Musa yang masih bayi di dalam sebuah peti ke Sungai Nil. Peti itu ditemukan oleh istri Fir'aun, Asiyah, yang kemudian mengangkatnya sebagai anak. Musa tumbuh di lingkungan istana. Setelah dewasa, dalam suatu insiden, ia tidak sengaja membunuh seorang Qibti dan melarikan diri ke Madyan. Di sana ia bertemu Nabi Syu'aib dan menikah dengan putrinya. Dalam perjalanan kembali ke Mesir, Allah berbicara langsung kepadanya di Lembah Tuwa, di Gunung Sinai, dan mengangkatnya menjadi rasul. Ia diperintahkan untuk menghadapi Fir'aun. Bersama saudaranya, Harun, Musa menantang Fir'aun untuk beriman kepada Allah. Allah menganugerahkan berbagai mukjizat kepada Musa, seperti tongkat yang bisa berubah menjadi ular dan tangan yang bersinar putih. Puncaknya adalah ketika Musa dan Bani Israil dikejar oleh Fir'aun dan tentaranya. Dengan izin Allah, Musa memukulkan tongkatnya ke Laut Merah, dan laut itu pun terbelah, menciptakan jalan kering bagi mereka untuk menyeberang. Ketika Fir'aun dan pasukannya menyusul, laut itu kembali menyatu dan menenggelamkan mereka semua.
15. Nabi Harun A.S.
Nabi Harun A.S. adalah saudara kandung Nabi Musa A.S. Beliau diangkat menjadi nabi untuk membantu dan mendukung dakwah Nabi Musa. Nabi Musa sendiri yang memohon kepada Allah agar Harun diangkat sebagai nabi, karena Harun dikenal memiliki kemampuan berbicara yang sangat baik dan fasih. Peran Nabi Harun sangat vital dalam menghadapi Fir'aun dan dalam membimbing Bani Israil. Ketika Nabi Musa pergi ke Gunung Sinai selama empat puluh hari untuk menerima Taurat, Nabi Harun ditugaskan untuk memimpin Bani Israil. Namun, dalam periode singkat itu, seorang bernama Samiri berhasil menyesatkan Bani Israil dengan membuat patung anak sapi dari emas yang bisa bersuara. Banyak dari mereka yang kembali menyembah berhala. Nabi Harun telah berusaha keras mencegah mereka, namun kaumnya tidak mendengarkan dan bahkan hampir membunuhnya. Ketika Nabi Musa kembali dan melihat kaumnya tersesat, ia sangat marah kepada Harun. Namun, setelah Harun menjelaskan situasinya, Musa memohon ampunan untuk dirinya dan saudaranya. Kisah ini menunjukkan betapa beratnya tugas membimbing kaum yang keras kepala.
16. Nabi Zulkifli A.S.
Nama asli Nabi Zulkifli A.S. adalah Basyar. Gelar "Zulkifli" yang berarti "orang yang sanggup memegang janji" diperolehnya karena sebuah peristiwa. Pada masanya, ada seorang raja yang sudah tua dan ingin mencari pengganti. Raja itu mengumumkan, "Siapa pun yang sanggup berpuasa di siang hari, beribadah di malam hari, dan tidak pernah marah, maka ia akan kuangkat menjadi raja." Tidak ada yang berani maju kecuali seorang pemuda bernama Basyar. Ia menyanggupi ketiga syarat tersebut. Hari demi hari, ia terus membuktikan kesanggupannya, sehingga raja pun menepati janji dan mengangkatnya sebagai pemimpin. Selama menjadi raja, Iblis berusaha keras untuk membuatnya marah. Iblis datang dalam berbagai wujud, mengganggunya di waktu istirahat dan mencoba memancing emosinya dengan berbagai cara. Namun, dengan kesabaran yang luar biasa, Nabi Zulkifli tidak pernah terpancing amarahnya. Ia selalu menepati janjinya untuk tidak marah. Karena keteguhan dan kesabarannya inilah, Allah memujinya dalam Al-Qur'an sebagai salah satu hamba-Nya yang sabar dan saleh.
17. Nabi Daud A.S.
Nabi Daud A.S. adalah seorang nabi sekaligus raja bagi Bani Israil. Awal kemunculannya adalah saat ia berhasil mengalahkan Jalut (Goliath), seorang prajurit raksasa yang sangat ditakuti. Kemenangan ini membuatnya dihormati dan kemudian diangkat menjadi raja. Allah memberinya banyak keistimewaan. Ia dianugerahi kitab Zabur. Suaranya sangat merdu, sehingga ketika ia bertasbih, gunung-gunung dan burung-burung pun ikut bertasbih bersamanya. Mukjizat lainnya adalah kemampuannya untuk melunakkan besi dengan tangan kosong, seolah-olah besi itu adalah lilin. Dari besi itu, ia membuat baju-baju zirah yang kuat untuk berperang. Nabi Daud dikenal sebagai pemimpin yang adil dan bijaksana, serta hamba yang sangat taat beribadah. Ia membagi waktunya dengan sangat baik: sehari untuk beribadah, sehari untuk mengurus kerajaan, dan sehari untuk keluarganya. Ia juga dikenal dengan ibadah puasanya yang khas, yaitu berpuasa sehari dan berbuka sehari, yang dikenal sebagai Puasa Daud.
18. Nabi Sulaiman A.S.
Nabi Sulaiman A.S., putra dari Nabi Daud A.S., mewarisi kerajaan dan kenabian dari ayahnya. Allah menganugerahinya kerajaan yang belum pernah diberikan kepada siapa pun sebelumnya dan sesudahnya. Mukjizatnya sangat luar biasa. Ia mampu memahami bahasa semua binatang, dari semut hingga burung. Ia juga memiliki kemampuan untuk menundukkan angin, sehingga ia bisa bepergian ke mana saja dengan sangat cepat. Bala tentaranya tidak hanya terdiri dari manusia, tetapi juga dari bangsa jin dan hewan. Para jin bekerja untuknya, membangun istana-istana megah, membuat karya seni, bahkan menyelam ke dasar laut untuk mengambil mutiara. Salah satu kisahnya yang paling terkenal adalah pertemuannya dengan Ratu Balqis dari negeri Saba'. Melalui burung Hud-hud, Nabi Sulaiman mengetahui bahwa Ratu Balqis dan kaumnya menyembah matahari. Ia mengirim surat dakwah, dan akhirnya Ratu Balqis datang menemuinya. Sang ratu dibuat takjub oleh kemegahan istana dan kebijaksanaan Sulaiman, hingga akhirnya ia menyatakan beriman kepada Allah. Nabi Sulaiman adalah contoh seorang pemimpin yang memiliki kekuasaan mutlak namun tetap rendah hati dan bersyukur kepada Allah.
19. Nabi Ilyas A.S.
Nabi Ilyas A.S. diutus kepada Bani Israil yang tinggal di Ba'labak. Pada masa itu, mereka kembali menyimpang dari ajaran tauhid dan menyembah sebuah berhala besar bernama Ba'al. Nabi Ilyas dengan tegas menyeru mereka untuk meninggalkan penyembahan terhadap Ba'al dan kembali menyembah Allah, Pencipta alam semesta. Namun, kaumnya, yang dipimpin oleh seorang raja yang zalim, menolak dakwahnya dan bahkan berusaha membunuhnya. Nabi Ilyas pun berdoa kepada Allah agar menurunkan azab. Allah mengabulkan doanya dengan menahan hujan selama tiga tahun, menyebabkan kekeringan dan kelaparan yang parah. Setelah merasakan penderitaan, sebagian dari mereka mulai menyadari kesalahan. Nabi Ilyas kemudian berdoa kembali, dan hujan pun turun. Namun, setelah nikmat kembali, sebagian besar dari mereka kembali ingkar. Karena kedurhakaan mereka yang terus-menerus, Allah akhirnya menimpakan azab yang membinasakan mereka.
20. Nabi Ilyasa A.S.
Nabi Ilyasa A.S. adalah murid dan penerus dakwah Nabi Ilyas A.S. Setelah Nabi Ilyas wafat, Nabi Ilyasa melanjutkan tugas mulia tersebut di tengah-tengah Bani Israil. Beliau mengajak kaumnya untuk senantiasa taat pada syariat Allah yang telah dibawa oleh Nabi Musa dan para nabi sebelumnya. Di bawah bimbingannya, Bani Israil sempat hidup dalam kedamaian dan ketaatan. Namun, seiring berjalannya waktu, setelah Nabi Ilyasa wafat, mereka kembali berbuat kerusakan, menentang perintah Allah, dan berselisih satu sama lain. Al-Qur'an tidak menceritakan kisahnya secara rinci, namun menyebut namanya sebagai salah seorang nabi yang telah diberi petunjuk dan dilebihkan derajatnya di atas umat yang lain. Perjuangannya adalah bagian dari mata rantai panjang dakwah para nabi kepada Bani Israil.
21. Nabi Yunus A.S.
Nabi Yunus A.S. diutus kepada penduduk Ninawa di Irak. Selama bertahun-tahun ia berdakwah, namun kaumnya tetap dalam kekafiran dan menolak ajarannya. Merasa putus asa dan marah, Nabi Yunus meninggalkan kaumnya tanpa izin dari Allah, dengan keyakinan bahwa azab akan segera menimpa mereka. Ia menaiki sebuah kapal. Di tengah laut, kapal itu dihantam badai hebat dan hampir tenggelam. Untuk meringankan beban, undian dilakukan untuk menentukan siapa yang harus dilemparkan ke laut, dan nama Yunus selalu keluar. Akhirnya, ia pun dilemparkan ke laut dan seketika ditelan oleh seekor ikan nun (ikan paus besar). Di dalam perut ikan yang gelap, Nabi Yunus menyadari kesalahannya. Ia bertaubat dan terus-menerus berdoa, "Laa ilaaha illa Anta, subhaanaka innii kuntu minazh zhaalimiin" (Tidak ada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim). Allah mendengar doanya dan memerintahkan ikan itu untuk memuntahkannya di sebuah pantai dalam keadaan sakit. Allah menumbuhkan sejenis pohon labu untuk menaungi dan menjadi makanannya. Setelah pulih, ia kembali ke Ninawa dan mendapati bahwa seluruh kaumnya telah bertaubat setelah melihat tanda-tanda datangnya azab. Mereka menjadi kaum yang beriman.
22. Nabi Zakaria A.S.
Nabi Zakaria A.S. adalah seorang nabi dari Bani Israil yang bertugas memelihara Baitul Maqdis. Beliau juga adalah wali dari Maryam, ibunda Nabi Isa. Hingga usianya yang sangat tua dan istrinya mandul, Nabi Zakaria belum dikaruniai seorang anak. Namun, ia tidak pernah berhenti berdoa. Suatu hari, ketika melihat Maryam selalu mendapatkan rezeki buah-buahan musim panas di musim dingin dan sebaliknya, ia semakin yakin akan kekuasaan Allah. Di mihrabnya, ia berdoa dengan lirih, memohon agar dianugerahi seorang keturunan yang akan mewarisi kenabian dan ilmunya. Malaikat Jibril datang membawa kabar gembira bahwa Allah akan memberinya seorang putra bernama Yahya. Nabi Zakaria sempat ragu karena kondisinya yang sudah tua. Sebagai tanda, Allah membuatnya tidak bisa berbicara dengan manusia selama tiga hari, kecuali dengan isyarat, dan hanya bisa berzikir. Tak lama kemudian, istrinya mengandung dan lahirlah Nabi Yahya, seorang nabi yang bijaksana sejak kecil.
23. Nabi Yahya A.S.
Nabi Yahya A.S. adalah putra dari Nabi Zakaria A.S. Kelahirannya adalah sebuah mukjizat. Sejak kecil, Allah telah memberinya hikmah, ilmu, dan pemahaman mendalam terhadap kitab Taurat. Beliau tumbuh menjadi seorang pemuda yang sangat saleh, cerdas, dan berbakti kepada orang tuanya. Dakwahnya sangat tegas dalam menegakkan kebenaran dan menentang kemungkaran, tanpa pandang bulu. Beliau tidak takut menghadapi penguasa yang zalim. Pada masanya, Raja Herodes ingin menikahi keponakannya sendiri, suatu perbuatan yang jelas-jelas dilarang dalam syariat. Nabi Yahya dengan lantang menentang rencana tersebut. Karena ketegasannya ini, sang raja, yang dihasut oleh wanita yang ingin dinikahinya itu, memerintahkan untuk menangkap dan membunuh Nabi Yahya. Meskipun hidupnya singkat, Nabi Yahya meninggalkan teladan tentang keberanian dalam menyampaikan kebenaran, bahkan ketika harus menghadapi risiko terbesar.
24. Nabi Isa A.S.
Nabi Isa A.S., salah satu nabi Ulul Azmi, memiliki kisah kelahiran yang merupakan mukjizat agung. Ia lahir dari seorang wanita suci, Maryam, tanpa seorang ayah. Kelahirannya membuat Maryam dituduh berbuat keji. Atas perintah Allah, ketika masih bayi di dalam buaian, Isa berbicara untuk membela kesucian ibunya. Ia berkata, "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al-Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi." Mukjizatnya sangat banyak. Dengan izin Allah, ia bisa menyembuhkan orang buta sejak lahir, menyembuhkan penderita kusta, dan bahkan menghidupkan orang mati. Ia juga bisa membuat burung dari tanah liat, lalu meniupnya hingga hidup. Dakwahnya kepada Bani Israil adalah untuk mengesakan Allah, meluruskan penyimpangan mereka terhadap Taurat, dan mengajarkan kasih sayang. Namun, banyak dari pemuka agama Yahudi yang dengki dan menolaknya. Mereka bersekongkol untuk membunuhnya dengan cara menyalib. Namun, Allah menyelamatkannya. Allah mengangkat Nabi Isa ke langit, dan orang yang mereka salib adalah orang lain yang diserupakan dengannya. Nabi Isa akan turun kembali ke bumi di akhir zaman untuk membunuh Dajjal dan menegakkan keadilan.
25. Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam (ﷺ)
Nabi Muhammad ﷺ adalah nabi dan rasul terakhir, penutup para nabi (Khatamul Anbiya), yang diutus untuk seluruh umat manusia hingga akhir zaman. Beliau lahir di Makkah dalam keadaan yatim. Sejak muda, beliau dikenal dengan kejujurannya sehingga mendapat gelar "Al-Amin" (yang dapat dipercaya). Pada usia empat puluh tahun, beliau menerima wahyu pertama di Gua Hira melalui malaikat Jibril. Wahyu tersebut adalah lima ayat pertama dari Surat Al-'Alaq. Dari sinilah dimulai perjuangan dakwahnya yang luar biasa. Selama bertahun-tahun di Makkah, beliau dan para pengikutnya mengalami berbagai macam tekanan, siksaan, dan pemboikotan dari kaum Quraisy. Kesabaran dan keteguhan mereka sangat mengagumkan. Puncak dari tekanan ini adalah peristiwa hijrah ke Madinah, yang menjadi tonggak berdirinya masyarakat Islam pertama. Di Madinah, beliau tidak hanya menjadi pemimpin spiritual, tetapi juga pemimpin negara yang adil dan bijaksana. Beliau mempersatukan suku-suku yang berperang, membuat konstitusi (Piagam Madinah), dan membangun peradaban yang berlandaskan tauhid dan keadilan. Mukjizat terbesarnya adalah Al-Qur'an, kitab suci yang keasliannya terjaga hingga kini, menjadi petunjuk bagi seluruh umat manusia. Peristiwa Isra' Mi'raj, di mana beliau diperjalankan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa lalu naik ke Sidratul Muntaha dalam satu malam, adalah salah satu mukjizat agungnya yang lain. Seluruh hidupnya, dari perkataan, perbuatan, hingga ketetapannya, menjadi suri teladan terbaik bagi seluruh alam.
Kisah-kisah 25 nabi dan rasul ini adalah lautan hikmah yang tak pernah kering. Setiap kisah membawa pesan universal tentang tauhid, kesabaran dalam menghadapi ujian, keberanian dalam memperjuangkan kebenaran, dan pentingnya akhlak mulia. Mempelajari jejak langkah mereka adalah cara untuk memperkuat iman, meneladani karakter agung mereka, dan mengambil pelajaran berharga untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, agar kita senantiasa berada di jalan yang diridhai oleh Allah SWT.