Menyusui bukan hanya memberikan nutrisi terbaik bagi bayi, tetapi juga memiliki efek alami yang dapat menunda kehamilan. Namun, efektivitasnya sangat bergantung pada beberapa faktor, dan banyak ibu menyadari pentingnya menggunakan alat kontrasepsi busui yang aman dan efektif untuk merencanakan keluarga mereka, terutama setelah periode nifas. Memilih metode kontrasepsi saat menyusui membutuhkan pertimbangan khusus karena beberapa jenis kontrasepsi dapat memengaruhi produksi ASI atau kesehatan bayi.
Meskipun menyusui secara eksklusif dapat memberikan kontrasepsi alami yang dikenal sebagai metode amenorea laktasi (MAL), metode ini hanya efektif jika semua kriteria terpenuhi secara ketat: bayi menyusu penuh setiap 3-4 jam di siang hari dan setiap 4-6 jam di malam hari, tidak ada periode jeda lebih dari 4 jam, bayi berusia kurang dari 6 bulan, dan ibu belum mengalami menstruasi kembali. Setelah kriteria ini mulai dilonggarkan atau tidak terpenuhi, risiko kehamilan meningkat.
Oleh karena itu, alat kontrasepsi busui menjadi penting untuk memberikan perlindungan yang lebih pasti dan sesuai dengan keinginan pasangan untuk mengatur jarak kehamilan. Keputusan untuk menggunakan alat kontrasepsi harus didiskusikan dengan tenaga kesehatan profesional.
Ada beberapa pilihan alat kontrasepsi busui yang dianggap aman karena tidak memengaruhi kuantitas maupun kualitas ASI, atau risiko terhadap bayi sangat minimal. Berikut adalah beberapa di antaranya:
Metode ini adalah pilihan yang paling aman karena tidak mengandung hormon sama sekali, sehingga tidak ada kekhawatiran mengenai pengaruhnya terhadap ASI maupun bayi.
Meskipun banyak kontrasepsi hormonal dikhawatirkan dapat memengaruhi ASI, ada beberapa jenis yang dianggap aman karena hormon yang digunakan memiliki profil keamanan yang baik selama menyusui. Hormon-hormon ini umumnya dalam dosis kecil dan memiliki struktur yang menyerupai hormon alami tubuh wanita.
Beberapa metode kontrasepsi hormon, terutama yang mengandung estrogen, sebaiknya dihindari atau ditunda penggunaannya selama periode menyusui, setidaknya hingga ASI telah sepenuhnya terbentuk dan produksi lancar (biasanya setelah 6 minggu pasca melahirkan). Estrogen berpotensi untuk:
Metode yang umumnya perlu diwaspadai meliputi pil KB kombinasi (yang mengandung estrogen dan progestin) dan suntik KB hormonal yang juga mengandung estrogen. Konsultasikan selalu dengan dokter atau bidan untuk mendapatkan saran yang paling sesuai.
Pemilihan alat kontrasepsi busui adalah keputusan personal yang sebaiknya didasarkan pada diskusi mendalam dengan profesional kesehatan. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan meliputi:
Dengan informasi yang tepat dan konsultasi yang memadai, ibu menyusui dapat memilih metode kontrasepsi yang aman, efektif, dan mendukung kesehatan mereka serta keluarga.