Ilustrasi: Perjalanan Belajar Membaca Huruf Pegon
Huruf Pegon, yang juga dikenal sebagai Arab Jawi atau Jawi, merupakan aksara Arab yang dimodifikasi untuk menuliskan bahasa Melayu. Penggunaannya sangat luas di Nusantara, khususnya di Indonesia, Malaysia, Brunei, dan Thailand Selatan, terutama dalam konteks keagamaan dan kebudayaan. Bagi banyak orang, terutama santri dan pemerhati sejarah Islam di Indonesia, kemampuan membaca Pegon adalah jendela untuk mengakses khazanah literatur klasik yang kaya. Artikel ini akan mengupas tuntas cara membaca huruf Pegon, mulai dari dasar-dasarnya hingga tips praktis untuk menguasainya.
Huruf Pegon sejatinya berakar dari abjad Arab standar. Namun, ada beberapa perbedaan dan tambahan yang membuatnya unik untuk bahasa Melayu. Perbedaan utama terletak pada penambahan beberapa huruf untuk mewakili bunyi yang tidak ada dalam bahasa Arab.
Sebagian besar huruf Pegon sama dengan huruf hijaiyah Arab. Anda akan menemukan huruf seperti ا (alif), ب (ba), ت (ta), ج (jim), ح (ha), خ (kha), د (dal), ذ (dhal), ر (ra), ز (za), س (sin), ش (syin), ص (shad), ض (dhad), ط (tha), ظ (zha), ع (ain), غ (ghain), ف (fa), ق (qaf), ك (kaf), ل (lam), م (mim), ن (nun), ه (ha), و (waw), dan ي (ya).
Untuk mengakomodasi bunyi-bunyi khas Melayu, beberapa huruf Arab dimodifikasi atau ditambah titiknya, dan ada pula huruf yang sepenuhnya baru. Contoh yang paling umum adalah:
Perlu dicatat bahwa variasi penulisan bisa terjadi antar daerah atau penulis. Pemahaman konteks menjadi sangat penting.
Proses membaca kata dalam Pegon mirip dengan membaca bahasa yang menggunakan aksara Latin atau Arab standar. Anda perlu mengenali bentuk huruf, cara pengucapannya, dan menggabungkannya.
Seperti dalam bahasa Arab, Pegon menggunakan harakat untuk menandai vokal pendek:
Namun, dalam banyak teks Pegon yang lebih modern atau non-akademis, harakat seringkali dihilangkan untuk efisiensi penulisan. Ini berarti pembaca harus mengandalkan pengetahuan tentang kosakata bahasa Melayu untuk menentukan pengucapan vokal yang tepat.
Vokal panjang ditandai dengan huruf-huruf tertentu:
Contoh: كتاب (kitab), بودق (budu - jika tidak ada harakat, bisa dibaca 'buduk'), ممكن (mungkin).
Menguasai bacaan Pegon membutuhkan latihan dan kesabaran. Berikut adalah beberapa tips yang bisa membantu Anda mempercepat proses pembelajaran:
Mempelajari huruf Pegon bukan sekadar keterampilan membaca aksara kuno. Ini adalah bentuk pelestarian warisan intelektual dan budaya Nusantara. Dengan menguasai Pegon, Anda membuka akses ke:
Meskipun aksara Latin kini mendominasi, Pegon tetap memiliki tempat yang istimewa. Dengan sedikit usaha dan panduan yang tepat, Anda pun dapat menikmati kekayaan literatur yang tersimpan dalam aksara indah ini. Selamat belajar membaca huruf Pegon!