Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) atau Intrauterine Device (IUD) merupakan salah satu metode kontrasepsi jangka panjang yang efektif dan banyak dipilih oleh wanita. Salah satu ciri khas IUD adalah adanya benang yang menggantung di leher rahim. Benang ini memiliki fungsi penting, dan memahami bentuk serta karakteristiknya sangatlah krusial bagi pengguna maupun tenaga medis.
Secara umum, benang IUD bukanlah benang dalam artian yang biasa kita kenal. Benang ini terbuat dari bahan yang aman, steril, dan dirancang khusus untuk kompatibel dengan lingkungan dalam tubuh. Bentuknya yang khas, yaitu berupa helai-helai tipis yang keluar dari bagian bawah IUD, memungkinkannya untuk diraba oleh pengguna atau tenaga medis saat pemeriksaan. Hal ini menjadi salah satu indikator bahwa IUD masih berada pada posisi yang tepat di dalam rahim.
Bentuk benang IUD bervariasi tergantung pada jenis dan merek IUD yang digunakan. Namun, prinsip dasarnya tetap sama: helai-helai benang tersebut akan dipotong dengan panjang tertentu oleh bidan atau dokter setelah pemasangan. Panjang ini biasanya disisakan sekitar 2-5 cm menggantung di atas leher rahim. Tujuannya adalah agar benang tersebut mudah diraba, namun tidak terlalu panjang sehingga mengganggu atau terasa oleh pasangan saat berhubungan seksual.
Fungsi utama benang IUD adalah sebagai penanda posisi. Setelah dipasang, IUD akan berada di dalam rongga rahim. Benang yang menggantung di leher rahim menjadi alat bantu untuk memverifikasi bahwa IUD tidak bergeser atau keluar dari posisinya. Pengguna dapat belajar meraba sendiri benang IUD secara rutin setiap bulan, biasanya setelah menstruasi, untuk memastikan posisinya masih aman.
Jika saat diraba, benang terasa lebih panjang dari biasanya, lebih pendek, atau bahkan tidak terasa sama sekali, ini bisa menjadi indikasi awal adanya masalah. Kemungkinan IUD bergeser ke posisi yang kurang ideal, terlepas sebagian, atau bahkan keluar dari rahim. Dalam kondisi seperti ini, sangat penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter atau bidan untuk pemeriksaan lebih lanjut. Jangan mencoba memasukkan kembali IUD atau menariknya sendiri karena dapat menyebabkan cedera atau pendarahan.
Keberadaan benang juga memudahkan tenaga medis saat melakukan pelepasan IUD. Ketika sudah waktunya untuk melepas IUD (biasanya setelah masa pakai habis), benang inilah yang akan dipegang untuk menarik keluar IUD secara perlahan dan aman dari rahim.
Meskipun konsepnya sama, detail bentuk benang bisa sedikit berbeda antar merek IUD. Beberapa merek mungkin menggunakan jumlah helai benang yang berbeda, ketebalan benang, atau bahkan tekstur benang yang sedikit berbeda. Namun, karakteristik utamanya tetaplah fleksibel, steril, dan aman.
Sebagai contoh, beberapa IUD hormonal seperti Mirena atau Kyleena memiliki benang yang lebih halus dibandingkan dengan IUD tembaga seperti T-Safe atau Copper-T. Perbedaan ini seringkali berkaitan dengan desain IUD itu sendiri dan bagaimana benang tersebut terintegrasi dengan badan IUD. Namun, prinsip fungsinya tetap sama, yaitu untuk memudahkan deteksi posisi dan pelepasan.
Diagram skematik sederhana yang menunjukkan posisi IUD di dalam rahim dengan benangnya yang menggantung di leher rahim.
Bagi pengguna IUD, pemeriksaan rutin terhadap benang sangat disarankan. Cara memeriksanya adalah dengan memasukkan satu jari yang bersih ke dalam vagina hingga mencapai leher rahim dan merasakan helai-helai benang tersebut. Jika Anda tidak yakin atau merasa ragu, jangan ragu untuk meminta bidan atau dokter Anda mengajarkan cara yang benar.
Penting untuk dicatat bahwa tidak semua wanita dapat merasakan benang IUD. Hal ini normal terjadi, terutama jika leher rahim berada di posisi yang lebih dalam atau jika benang IUD terpotong sangat pendek oleh tenaga medis. Yang terpenting adalah jika Anda sudah terbiasa merasakannya, dan tiba-tiba tidak bisa merasakannya lagi, atau malah terasa berbeda dari biasanya, segera periksakan diri ke profesional kesehatan.
Dokter atau bidan juga akan melakukan pemeriksaan benang IUD saat Anda melakukan kunjungan rutin atau saat memeriksakan keluhan yang mungkin berkaitan dengan IUD. Pemeriksaan ini memastikan bahwa IUD tetap pada posisi yang tepat dan berfungsi optimal sebagai alat kontrasepsi.
Benang IUD adalah komponen penting dari alat kontrasepsi dalam rahim ini. Bentuknya yang berupa helai-helai tipis yang menggantung di leher rahim memiliki fungsi vital untuk memantau posisi IUD. Memahami karakteristik benang ini, cara memeriksanya, dan kapan harus mencari bantuan medis adalah kunci untuk penggunaan IUD yang aman dan efektif. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai IUD atau benangnya, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan tepercaya.