Cara Pasang Alat Kontrasepsi yang Tepat untuk Keluarga Berencana
Memilih dan menggunakan alat kontrasepsi yang tepat adalah langkah krusial dalam merencanakan keluarga dan menjaga kesehatan reproduksi. Ada berbagai jenis alat kontrasepsi yang tersedia, masing-masing dengan cara pemasangan dan efektivitasnya tersendiri. Memahami cara pemasangan yang benar adalah kunci untuk memastikan efektivitasnya dalam mencegah kehamilan yang tidak diinginkan.
Memahami Jenis-Jenis Alat Kontrasepsi
Sebelum membahas cara pemasangan, penting untuk mengenal beberapa jenis alat kontrasepsi yang umum digunakan:
Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) atau IUD (Intrauterine Device): Ini adalah alat berbentuk 'T' yang dimasukkan ke dalam rahim oleh tenaga medis profesional. Ada dua jenis utama IUD: tembaga dan hormonal.
Implan Kontrasepsi: Sebuah batang kecil yang ditanam di bawah kulit lengan atas wanita oleh tenaga medis. Implan melepaskan hormon progestin secara perlahan.
Kondom Pria: Sarung pelindung yang dikenakan pada penis sebelum aktivitas seksual. Pemasangan kondom sangatlah sederhana dan dapat dilakukan oleh pengguna sendiri.
Kondom Wanita: Kantong yang dimasukkan ke dalam vagina sebelum aktivitas seksual. Pemasangannya memerlukan sedikit latihan namun dapat dilakukan oleh pengguna sendiri.
Diafragma dan Serviks Kap: Alat berbentuk mangkuk yang diletakkan di atas leher rahim untuk mencegah sperma masuk ke rahim. Alat ini biasanya digunakan bersama dengan spermisida dan pemasangannya memerlukan panduan dari tenaga medis.
Suntik Kontrasepsi: Suntikan hormon yang diberikan oleh tenaga medis setiap periode waktu tertentu (biasanya satu atau tiga bulan).
Pil KB: Tablet yang dikonsumsi setiap hari untuk mencegah ovulasi.
Cara Pemasangan Alat Kontrasepsi Tertentu
1. Pemasangan IUD (AKDR)
Pemasangan IUD merupakan prosedur medis yang harus dilakukan oleh dokter atau bidan terlatih. Prosesnya biasanya meliputi:
Pemeriksaan ginekologi untuk memastikan tidak ada infeksi atau kondisi lain yang contraindicated.
Pembersihan area vagina dan leher rahim.
Menggunakan alat khusus untuk membuka leher rahim.
Memasukkan IUD melalui leher rahim hingga berada di dalam rongga rahim.
Memotong benang IUD agar tetap berada di dalam vagina dan dapat diperiksa oleh pengguna.
Proses ini biasanya berlangsung beberapa menit dan mungkin terasa sedikit tidak nyaman, namun umumnya tidak menyakitkan. Setelah pemasangan, dokter akan menjadwalkan pemeriksaan kontrol untuk memastikan IUD berada di posisi yang tepat.
2. Pemasangan Implan Kontrasepsi
Implan kontrasepsi juga dipasang oleh tenaga medis profesional. Prosedurnya adalah:
Area lengan atas akan dibersihkan dan dibius lokal.
Sebuah alat khusus digunakan untuk membuat sayatan kecil di kulit.
Implan dimasukkan ke bawah kulit menggunakan alat aplikator.
Sayatan ditutup dengan plester steril atau jahitan kecil.
Pemasangan implan biasanya cepat dan hanya menimbulkan sedikit rasa sakit selama proses anestesi lokal. Implan dapat bertahan selama beberapa tahun tergantung jenisnya.
3. Pemasangan Kondom Pria
Pemasangan kondom pria sangatlah mudah dan dapat dilakukan oleh siapa saja:
Pastikan kondom tidak robek atau kedaluwarsa.
Buka kemasan dengan hati-hati, hindari menggunakan gigi atau benda tajam.
Letakkan kondom di ujung penis yang sedang ereksi sebelum terjadi penetrasi.
Jika penis belum ereksi, Anda bisa menarik kulup ke belakang.
Remas ujung kondom untuk mengeluarkan udara agar ada ruang untuk menampung cairan sperma.
Gulung kondom ke bawah penis hingga pangkalnya.
Setelah ejakulasi, pegang pangkal kondom saat menarik penis keluar dari pasangan untuk mencegah kondom terlepas atau tumpah.
Buang kondom bekas pakai dengan cara diikat dan dibungkus.
4. Pemasangan Kondom Wanita
Pemasangan kondom wanita sedikit lebih rumit namun tetap bisa dipelajari:
Cuci tangan.
Keluarkan kondom wanita dari kemasannya.
Ujung tertutup kondom memiliki cincin fleksibel yang harus ditekan.
Masukkan cincin kondom ke dalam vagina, dorong sejauh mungkin hingga melewati leher rahim.
Pastikan kondom terpasang dengan nyaman di dalam vagina.
Saat aktivitas seksual, pastikan penis masuk ke dalam kondom wanita dan tidak menyelip di antaranya.
Setelah ejakulasi, putar cincin luar kondom untuk mengeluarkannya dari vagina dan mencegah tumpahan.
Buang kondom bekas pakai.
Pentingnya Konsultasi dengan Tenaga Medis
Meskipun beberapa alat kontrasepsi dapat dipasang sendiri seperti kondom, untuk alat kontrasepsi jangka panjang seperti IUD dan implan, konsultasi dan pemasangan oleh tenaga medis profesional adalah wajib. Dokter atau bidan akan membantu Anda memilih metode kontrasepsi yang paling sesuai dengan kondisi kesehatan, gaya hidup, dan rencana keluarga Anda. Mereka juga akan memberikan informasi lengkap mengenai cara penggunaan yang benar, efek samping yang mungkin terjadi, serta kapan harus mengganti atau melepaskan alat kontrasepsi tersebut.
Artikel ini bertujuan untuk memberikan informasi umum. Selalu konsultasikan dengan tenaga medis profesional untuk mendapatkan saran dan penanganan yang tepat mengenai alat kontrasepsi.