Panduan Lengkap Cara Pemeriksaan Antibodi (Ab)

Ab

Ilustrasi visualisasi pengikatan antibodi.

Pengantar Pemeriksaan Antibodi

Pemeriksaan antibodi, sering disebut uji serologi, adalah prosedur laboratorium krusial yang digunakan untuk mendeteksi keberadaan protein spesifik (antibodi atau imunoglobulin) dalam sampel darah. Antibodi diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh sebagai respons terhadap adanya antigen, baik itu berasal dari infeksi patogen (seperti virus atau bakteri), vaksinasi, atau paparan zat asing lainnya.

Memahami cara pemeriksaan antibodi sangat penting karena hasilnya memberikan informasi vital mengenai status kekebalan seseorang terhadap penyakit tertentu, baik infeksi masa lalu maupun respons terhadap imunisasi. Pemeriksaan ini membantu dokter dalam mendiagnosis penyakit autoimun, memonitor perkembangan infeksi kronis, dan mengevaluasi efektivitas vaksinasi.

Prinsip Dasar Pemeriksaan

Dasar dari semua tes antibodi adalah kemampuan antibodi untuk mengenali dan mengikat antigen targetnya secara spesifik. Proses ini memanfaatkan prinsip antigen-antibodi. Secara umum, sampel darah pasien (serum atau plasma) dicampur dengan antigen yang diketahui. Jika antibodi spesifik ada dalam sampel, mereka akan terikat pada antigen tersebut.

Deteksi pengikatan ini kemudian dilakukan menggunakan berbagai teknik penanda, yang sering kali melibatkan enzim, pewarna fluoresen, atau partikel pelapis agar hasilnya dapat diukur secara visual atau instrumental. Pemeriksaan ini dapat mengukur:

Metode Populer Cara Pemeriksaan Antibodi

Ada beberapa metode standar yang digunakan oleh laboratorium untuk melakukan pemeriksaan antibodi. Pemilihan metode sering bergantung pada jenis penyakit yang dicurigai dan sensitivitas yang dibutuhkan.

1. ELISA (Enzyme-Linked Immunosorbent Assay)

ELISA adalah metode yang paling umum dan serbaguna. Dalam tes ini, antigen atau antibodi dilapisi pada permukaan sumur mikrotiter. Sampel pasien ditambahkan, dan jika terjadi reaksi, penambahan substrat akan menghasilkan perubahan warna yang intensitasnya dapat diukur menggunakan pembaca pelat (plate reader). ELISA sangat sensitif untuk mendeteksi antibodi IgG dan IgM.

2. Western Blot

Western Blot dianggap sebagai tes konfirmasi karena spesifisitasnya yang tinggi. Sampel protein dipisahkan berdasarkan ukuran, dipindahkan ke membran, dan kemudian dideteksi menggunakan antibodi spesifik yang terkonjugasi. Tes ini sering digunakan untuk mengonfirmasi hasil positif dari skrining awal, misalnya pada diagnosis HIV atau penyakit Lyme.

3. Imunofluoresensi (IFA/IFAT)

Metode ini menggunakan antibodi yang dilabeli dengan zat fluoresen. Ketika antibodi pasien berikatan dengan antigen pada slide, kemudian dilihat di bawah mikroskop fluoresen, area ikatan akan memancarkan cahaya. Ini sering digunakan untuk mendeteksi antibodi terhadap organisme intraseluler.

4. Rapid Test (Lateral Flow Assay)

Ini adalah jenis tes kualitatif yang sangat cepat dan sering terlihat pada alat tes cepat di samping tempat tidur pasien atau di klinik (misalnya tes kehamilan atau beberapa tes COVID-19). Tes ini bekerja dengan aliran lateral, di mana sampel bergerak melintasi strip yang mengandung antigen target, menghasilkan garis visual jika antibodi hadir.

Langkah-Langkah Umum Prosedur Pengambilan Sampel

Meskipun metode analisisnya bervariasi, langkah awal dalam cara pemeriksaan antibodi selalu melibatkan pengambilan sampel darah yang benar:

  1. Persiapan Pasien: Dalam beberapa kasus, pasien mungkin diminta untuk berpuasa atau menghindari obat-obatan tertentu, meskipun ini jarang terjadi khusus untuk tes antibodi dasar.
  2. Pengambilan Sampel Darah: Darah biasanya diambil dari vena di lengan (venipuncture).
  3. Pemrosesan Sampel: Darah kemudian disentrifugasi untuk memisahkan sel darah dari serum atau plasma (cairan pembekuan darah), di mana antibodi berada.
  4. Analisis di Laboratorium: Serum/plasma dimasukkan ke dalam perangkat tes yang sesuai dengan metode yang dipilih (ELISA, dll.).
  5. Interpretasi Hasil: Hasil dianalisis berdasarkan nilai cut-off laboratorium untuk menentukan apakah antibodi terdeteksi dan pada tingkat yang signifikan.

Memahami Hasil Pemeriksaan

Interpretasi hasil pemeriksaan antibodi harus selalu dilakukan oleh profesional medis. Secara umum, hasil dibagi menjadi:

Penting untuk dicatat bahwa tes IgG positif biasanya menandakan kekebalan atau infeksi masa lalu, sementara IgM positif seringkali mengindikasikan infeksi yang sedang berlangsung atau baru terjadi.

🏠 Homepage