Sayyidina Ali bin Abi Thalib karamallahu wajhah (semoga Allah memuliakan wajahnya) adalah salah satu sahabat utama Rasulullah SAW, menantu, sekaligus khalifah keempat dalam sejarah Islam. Beliau dikenal luas karena kecerdasan, keberaniannya yang luar biasa, dan keluasan ilmunya tentang Al-Qur'an dan Sunnah. Oleh karena kedudukannya yang mulia ini, banyak riwayat dan amalan doa yang dinisbatkan kepada beliau, yang dipercaya memiliki khasiat dan kekuatan spiritual yang besar bagi pembacanya.
Mengamalkan doa-doa yang bersumber dari tokoh suci seperti Sayyidina Ali dipercaya dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT, memohon perlindungan, kemudahan rezeki, serta keberanian dalam menghadapi kesulitan hidup. Doa-doa ini bukan sekadar teks, melainkan manifestasi dari tawassul (perantaraan) melalui kecintaan kita kepada Ahlul Bait Nabi Muhammad SAW.
Keutamaan Mengamalkan Doa Sayyidina Ali
Doa-doa yang populer dikaitkan dengan Sayyidina Ali seringkali mengandung pujian (tasbih), permohonan ampunan (istighfar), dan pengakuan akan keesaan Allah. Beberapa riwayat menyebutkan bahwa doa-doa ini sangat efektif untuk memohon perlindungan dari musuh yang zalim, melunasi hutang, atau mencari solusi atas masalah yang rumit. Kekuatan doa ini sering dikaitkan dengan kedekatan beliau kepada Rasulullah SAW dan tingkat ketakwaannya yang tinggi.
Pengamalan rutin doa-doa ini menjadi salah satu bentuk penghormatan dan cinta kepada keluarga Nabi. Dalam tradisi spiritual, doa ini menjadi wirid penting yang diamalkan setelah shalat fardhu atau di waktu-waktu mustajab lainnya. Penting untuk diingat bahwa hasil dari setiap doa selalu bergantung pada keikhlasan hati dan keyakinan penuh kepada Allah SWT.
Contoh Doa Pembuka Rezeki dan Keberanian
Salah satu amalan yang paling masyhur adalah doa yang memohonkan ilmu laduni (ilmu langsung dari Allah) dan keberanian spiritual. Doa ini sering diucapkan ketika seseorang merasa lemah atau berada di ambang keputusasaan.
Doa Khusus (Contoh Populer)
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Bismillahirrahmanirrahim.
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ يَا مَنْ لاَ تَخِيبُ وِعَادَتُهُ وَلاَ تُخْلَفُ مَوْعِدَتُهُ، وَأَنْ تُفَوِّضَ أَمْرِي إِلَيْكَ، فَإِنَّهُ مَنْ يُفَوِّضْ أَمْرَهُ إِلَيْكَ كَفَاهُ وَنِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيرُ.
Allahumma innii as’aluka yaa man laa takhību wī’ādatuhu, wa laa tukhlafu maw’idatuhu, wa an tufawwiḍa amrī ilaika, fa-innahu man yuwafwiḍ amrahu ilaika kafāhu wa ni’mal mawlā wa ni’man naṣīr.
Ya Allah, aku memohon kepada-Mu, wahai Zat yang janji-Nya tidak pernah gagal dan janji-Nya tidak pernah diingkari, agar aku menyerahkan segala urusanku kepada-Mu. Sesungguhnya barangsiapa menyerahkan urusannya kepada-Mu, maka Allah akan mencukupinya. Engkaulah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong.
Doa di atas menekankan konsep 'tafwidh' atau penyerahan diri total kepada kehendak Allah, sebuah sikap yang sangat dicontohkan oleh Sayyidina Ali dalam menghadapi medan perang maupun tantangan politik. Keberanian sejati, menurut ajaran beliau, adalah keberanian hati yang bersandar sepenuhnya pada kekuatan Ilahi.
Doa untuk Memudahkan Segala Urusan
Banyak umat muslim yang mengamalkan doa Sayyidina Ali ketika menghadapi kesulitan besar, seperti masalah finansial, perselisihan keluarga, atau hambatan karier. Doa ini seringkali bersifat komprehensif, memohon kemudahan dalam segala aspek kehidupan dunia dan akhirat.
Doa Memohon Pertolongan dan Kemudahan
لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ.
Lā ḥawla wa lā quwwata illā billāhil ‘Aliyyil ‘Aẓīm.
Tiada daya dan tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung.
Kalimat ini, meskipun singkat, merupakan inti dari ketawakalan. Ketika diucapkan dengan penuh penghayatan, kalimat ini membersihkan hati dari rasa bergantung pada kekuatan sendiri dan menempatkan semua harapan pada Rabbul ‘Alamin.
Pentingnya Istiqomah dalam Pengamalan
Mengutip kembali ajaran yang diwariskan oleh Sayyidina Ali, pengamalan wirid dan doa bukanlah sekadar ritual sesaat. Keajaiban sebuah doa seringkali terwujud melalui konsistensi atau istiqomah. Sayyidina Ali sendiri dikenal sangat tekun dalam ibadah dan zikir harian, bahkan ketika beliau disibukkan dengan urusan pemerintahan dan peperangan.
Untuk mendapatkan manfaat spiritual maksimal dari doa-doa yang dinisbatkan kepada beliau, disarankan untuk:
- Membaca dalam keadaan suci (wudhu).
- Memahami makna lafal doa yang dibaca.
- Mengiringi pembacaan dengan niat dan doa yang tulus.
- Mengamalkan secara rutin, tidak hanya saat sedang ada hajat mendesak.
Dengan mendekatkan diri melalui kecintaan pada Ahlul Bait dan mengamalkan amalan yang mereka ajarkan, seorang muslim berharap dapat meneladani akhlak mulia Sayyidina Ali karamallahu wajhah, semoga Allah senantiasa meridhai beliau.