Panduan Lengkap Latihan Soal ANBK Kelas 5 Literasi

Ilustrasi buku terbuka dan kaca pembesar, simbol literasi dan analisis teks. Ilustrasi buku terbuka dan kaca pembesar, simbol literasi dan analisis teks untuk persiapan ANBK.

Memahami Literasi Membaca dalam ANBK

Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) dirancang untuk memetakan mutu pendidikan di seluruh Indonesia. Salah satu komponen utamanya adalah Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), yang mengukur dua kompetensi mendasar: literasi membaca dan numerasi. Untuk siswa kelas 5, literasi membaca menjadi fondasi penting untuk pembelajaran di jenjang selanjutnya.

Literasi membaca dalam konteks ANBK bukan sekadar kemampuan membaca kalimat secara lancar. Lebih dari itu, literasi membaca adalah kemampuan untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi, dan merefleksikan berbagai jenis teks untuk menyelesaikan masalah serta mengembangkan kapasitas individu sebagai warga Indonesia dan warga dunia. Ini berarti siswa dituntut untuk berpikir kritis terhadap informasi yang mereka baca.

Kemampuan literasi yang baik memungkinkan siswa untuk tidak hanya menyerap informasi, tetapi juga mempertanyakan, menganalisis, dan menghubungkannya dengan pengetahuan lain yang mereka miliki.

Tiga Komponen Utama dalam Literasi Membaca ANBK

Soal-soal literasi ANBK dibangun di atas tiga komponen utama yang saling terkait. Memahami ketiganya akan membantu siswa dan guru dalam mempersiapkan diri.

  1. Konten/Jenis Teks: Soal akan menggunakan beragam jenis teks. Secara umum, teks ini dibagi menjadi dua kategori besar:
    • Teks Informasi (Non-Fiksi): Teks yang bertujuan untuk memberikan fakta, data, dan pengetahuan. Contohnya adalah artikel berita, teks pelajaran, infografis, pengumuman, dan teks prosedur.
    • Teks Sastra (Fiksi): Teks yang bertujuan untuk memberikan pengalaman emosional dan imajinatif. Contohnya adalah cerita pendek, puisi, fabel, dan novel anak.
  2. Proses Kognitif: Ini adalah tingkatan kemampuan berpikir yang diukur dalam setiap soal. Ada tiga level utama:
    • Menemukan Informasi (Locate & Retrieve): Kemampuan menemukan informasi yang tersurat (eksplisit) di dalam teks. Siswa hanya perlu mencari dan menunjuk informasi spesifik.
    • Menginterpretasi dan Mengintegrasikan (Interpret & Integrate): Kemampuan memahami makna tersirat, membuat kesimpulan, dan menghubungkan berbagai bagian informasi dalam satu atau beberapa teks.
    • Mengevaluasi dan Merefleksi (Evaluate & Reflect): Kemampuan tertinggi di mana siswa menilai kredibilitas teks, kualitas penyajian, serta merefleksikan isi teks dengan pengalaman atau pengetahuan pribadinya.
  3. Konteks: Tema atau situasi di mana teks tersebut disajikan. Konteks ini membuat soal menjadi lebih relevan dengan kehidupan sehari-hari siswa.
    • Personal: Berkaitan dengan kepentingan diri sendiri, keluarga, dan hobi.
    • Sosial Budaya: Berkaitan dengan isu-isu di masyarakat, budaya, dan lingkungan sekitar.
    • Saintifik: Berkaitan dengan konsep ilmu pengetahuan alam, teknologi, dan matematika.

Paket Latihan Soal Literasi ANBK Kelas 5

Berikut adalah serangkaian contoh soal yang dirancang untuk melatih berbagai level kognitif dan jenis teks. Bacalah setiap teks dengan saksama sebelum menjawab pertanyaan.

Latihan 1: Teks Informasi - Ekosistem Terumbu Karang

Keajaiban Bawah Laut: Pentingnya Terumbu Karang

Terumbu karang sering disebut sebagai "hutan hujan di lautan". Julukan ini sangat tepat karena terumbu karang merupakan salah satu ekosistem paling beragam di dunia. Meskipun hanya menutupi kurang dari 1% dasar laut, ekosistem ini menjadi rumah bagi sekitar 25% dari seluruh spesies laut. Ikan-ikan berwarna-warni, kura-kura, bintang laut, dan ribuan organisme lainnya bergantung pada terumbu karang untuk makanan dan tempat berlindung.

Terumbu karang terbentuk dari ribuan hewan kecil yang disebut polip karang. Polip ini mengeluarkan kalsium karbonat yang keras untuk membentuk kerangka luar yang melindunginya. Selama ratusan hingga ribuan tahun, kerangka-kerangka ini menumpuk dan membentuk struktur raksasa yang kita kenal sebagai terumbu karang. Di dalam jaringan polip, hidup alga mikroskopis bernama zooxanthellae. Alga inilah yang memberikan warna-warni indah pada karang dan menyediakan makanan bagi polip melalui proses fotosintesis.

Manfaat terumbu karang bagi manusia dan lingkungan sangatlah besar. Secara ekologis, terumbu karang melindungi wilayah pesisir dari hantaman ombak besar dan badai, sehingga mencegah erosi pantai. Secara ekonomi, terumbu karang mendukung industri perikanan karena menjadi tempat ikan berkembang biak. Selain itu, keindahannya menarik wisatawan untuk kegiatan snorkeling dan menyelam, yang memberikan pendapatan bagi masyarakat lokal.

Sayangnya, ekosistem yang luar biasa ini berada dalam ancaman serius. Pemanasan global menyebabkan suhu laut meningkat, yang memicu fenomena pemutihan karang (coral bleaching). Ketika air terlalu hangat, polip akan melepaskan alga zooxanthellae yang hidup di jaringannya. Akibatnya, karang kehilangan warnanya dan menjadi putih. Jika kondisi ini berlangsung lama, karang akan mati. Ancaman lain datang dari polusi laut, seperti sampah plastik dan limbah kimia, serta praktik penangkapan ikan yang merusak, misalnya menggunakan bom atau racun sianida.

Upaya konservasi sangat penting untuk menyelamatkan terumbu karang. Ini termasuk mengurangi emisi karbon untuk melawan pemanasan global, mengelola sampah dengan baik, dan menerapkan aturan penangkapan ikan yang ramah lingkungan. Edukasi kepada masyarakat, terutama generasi muda, juga menjadi kunci agar semua orang sadar akan pentingnya menjaga harta karun bawah laut ini.

Soal 1 (Menemukan Informasi)

Berdasarkan teks, hewan kecil pembentuk terumbu karang disebut...

Kunci Jawaban: B. Polip karang
Pembahasan: Pertanyaan ini menguji kemampuan menemukan informasi yang tersurat (eksplisit) dalam teks. Pada paragraf kedua, kalimat pertama secara jelas menyatakan, "Terumbu karang terbentuk dari ribuan hewan kecil yang disebut polip karang." Pilihan A (Zooxanthellae) adalah alga yang hidup di jaringan polip. Pilihan C (Kalsium karbonat) adalah zat yang dikeluarkan polip untuk membentuk kerangka. Pilihan D (Plankton) tidak disebutkan secara langsung sebagai pembentuk karang dalam teks ini.

Soal 2 (Menginterpretasi dan Mengintegrasikan)

Mengapa terumbu karang dijuluki "hutan hujan di lautan"?

Kunci Jawaban: C. Karena memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi.
Pembahasan: Pertanyaan ini meminta siswa untuk menginterpretasikan sebuah julukan dengan informasi yang ada di teks. Paragraf pertama menjelaskan, "Julukan ini sangat tepat karena terumbu karang merupakan salah satu ekosistem paling beragam di dunia... menjadi rumah bagi sekitar 25% dari seluruh spesies laut." Ini menunjukkan bahwa alasan utama julukan tersebut adalah tingkat keanekaragaman hayatinya yang tinggi, sama seperti hutan hujan di darat. Pilihan A, B, dan D adalah interpretasi yang salah dan tidak didukung oleh informasi dalam teks.

Soal 3 (Mengevaluasi dan Merefleksi)

Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut. Berdasarkan teks, manakah dua ancaman utama yang disebabkan oleh aktivitas manusia?

(Pilih dua jawaban)

Kunci Jawaban: Pemanasan global akibat emisi karbon & Praktik penangkapan ikan yang merusak.
Pembahasan: Pertanyaan ini menguji kemampuan untuk mengevaluasi dan memilih informasi yang relevan. Siswa harus membedakan antara ancaman yang disebabkan manusia dan fenomena alam. Paragraf keempat menyebutkan beberapa ancaman. Pemanasan global (yang disebabkan oleh emisi karbon manusia) dan praktik penangkapan ikan yang merusak (seperti bom dan sianida) adalah aktivitas manusia. Hantaman ombak adalah fenomena alam yang justru bisa diredam oleh terumbu karang. Tumbuhnya alga zooxanthellae justru merupakan simbiosis yang sehat, bukan ancaman.

Soal 4 (Menginterpretasi dan Mengintegrasikan)

Apa hubungan antara polip karang dan alga zooxanthellae?

Kunci Jawaban: B. Mereka hidup bersama dan saling menguntungkan (simbiosis mutualisme).
Pembahasan: Soal ini menuntut pemahaman hubungan sebab-akibat atau hubungan antar-organisme yang dijelaskan dalam teks. Paragraf kedua menyatakan, "Di dalam jaringan polip, hidup alga mikroskopis bernama zooxanthellae. Alga inilah yang memberikan warna-warni indah pada karang dan menyediakan makanan bagi polip melalui proses fotosintesis." Ini adalah deskripsi klasik dari simbiosis mutualisme: alga mendapat tempat tinggal yang aman di dalam polip, sementara polip mendapatkan makanan dari alga. Teks tidak menyebutkan bahwa polip memakan alga secara langsung (pilihan A) atau bahwa alga adalah parasit (pilihan C). Keduanya juga tidak bersaing untuk kalsium karbonat (pilihan D).

Latihan 2: Teks Sastra - Fabel Si Kura-Kura dan Monyet

Kura-Kura yang Bijak dan Monyet yang Serakah

Di tepi hutan yang rimbun, hiduplah seekor kura-kura bernama Kura dan seekor monyet bernama Mony. Suatu hari, mereka menemukan sebatang pohon pisang yang hanyut di sungai. "Lihat, Mony! Kita bisa menanamnya dan akan punya banyak pisang!" seru Kura dengan gembira.

Mony yang licik segera punya ide. "Ide bagus, Kura! Tapi, agar adil, kita bagi dua. Aku ambil bagian atas yang ada daunnya, karena pasti lebih cepat berbuah. Kamu ambil bagian bawah yang hanya akar," kata Mony sambil tersenyum licik. Kura yang sabar setuju saja. Ia tahu bahwa bagian akar adalah bagian terpenting untuk menanam.

Kura menanam potongan batangnya dengan telaten. Setiap hari ia menyiraminya dan merawatnya. Sementara itu, Mony hanya menancapkan bagian atas pohon pisangnya di tanah dan meninggalkannya begitu saja. Tentu saja, bagian milik Mony layu dan mati dalam beberapa hari. Sebaliknya, pohon milik Kura tumbuh subur. Tunas-tunas baru muncul, daunnya menghijau, dan tak lama kemudian berbuah lebat.

Melihat pisang Kura yang matang dan berwarna kuning keemasan, Mony merasa iri. "Kura, aku tidak bisa memanjat. Bolehkah aku membantumu memetik pisang itu? Nanti kita bagi hasilnya," bujuk Mony dengan nada manis. Kura yang baik hati mengizinkannya.

Dengan lincah, Mony memanjat pohon pisang itu. Namun, sesampainya di atas, keserakahannya muncul. Ia memakan semua pisang matang sendirian, dan hanya melemparkan kulitnya ke bawah mengenai Kura. Kura merasa sangat sedih dan kecewa. Ia tidak menyangka temannya akan berbuat seperti itu.

Sambil menahan sakit hati, Kura mendapat ide. Ia mengumpulkan duri-duri tajam dan menancapkannya di sekitar pangkal pohon pisang. Ketika Mony sudah kenyang dan hendak turun, ia melompat tanpa melihat ke bawah. "Aduuuh!" teriak Mony kesakitan karena kakinya tertusuk duri. Mony akhirnya menyadari kesalahannya dan meminta maaf kepada Kura. Ia belajar pelajaran berharga tentang keserakahan dan arti persahabatan sejati.

Soal 5 (Menemukan Informasi)

Siapa saja tokoh utama dalam cerita tersebut?

Kunci Jawaban: C. Kura dan Monyet
Pembahasan: Pertanyaan ini sangat mendasar dan bertujuan untuk mengidentifikasi tokoh utama. Dari awal hingga akhir cerita, interaksi dan konflik berpusat pada dua karakter, yaitu Kura si kura-kura dan Mony si monyet. Pilihan lainnya menyebutkan objek atau latar tempat, bukan tokoh utama.

Soal 6 (Menginterpretasi dan Mengintegrasikan)

Apa sifat utama tokoh Mony yang paling menonjol dalam cerita?

Kunci Jawaban: B. Licik dan serakah
Pembahasan: Untuk menjawab pertanyaan ini, siswa harus menyimpulkan sifat karakter dari tindakan-tindakannya. Mony menunjukkan kelicikannya saat membagi pohon pisang (paragraf 2). Ia menunjukkan keserakahannya saat memakan semua pisang sendirian di atas pohon (paragraf 5). Sifat-sifat pada pilihan A, C, dan D lebih menggambarkan karakter Kura atau merupakan kebalikan dari sifat Mony.

Soal 7 (Mengevaluasi dan Merefleksi)

Amanat atau pesan moral apa yang dapat kamu ambil dari akhir cerita tersebut?

Jelaskan jawabanmu berdasarkan tindakan tokoh Mony!

(Jawaban berupa uraian singkat)

Contoh Jawaban yang Baik:
Amanat dari cerita ini adalah keserakahan akan merugikan diri sendiri dan merusak persahabatan. Tokoh Mony pada awalnya serakah dengan mengambil bagian pohon pisang yang ia anggap terbaik, tetapi ternyata malah mati. Kemudian, ia serakah lagi dengan memakan semua pisang milik Kura sendirian. Akibatnya, ia mendapat balasan setimpal yaitu kakinya tertusuk duri dan ia kehilangan kepercayaan dari temannya. Ini mengajarkan kita untuk tidak serakah dan selalu bersikap adil kepada teman.

Pembahasan: Soal ini berada di level kognitif tertinggi (refleksi). Siswa tidak hanya diminta menyebutkan amanat, tetapi juga harus menghubungkannya dengan bukti dari teks, yaitu tindakan tokoh Mony. Jawaban yang baik akan menunjukkan pemahaman terhadap tema cerita (keserakahan itu buruk) dan mampu memberikan justifikasi dari alur cerita.

Soal 8 (Menginterpretasi dan Mengintegrasikan)

Mengapa bagian pohon pisang milik Kura bisa tumbuh subur sementara milik Mony mati?

Kunci Jawaban: B. Karena Kura mendapatkan bagian pohon yang memiliki akar, yang penting untuk pertumbuhan.
Pembahasan: Soal ini menguji pemahaman sebab-akibat. Teks secara implisit dan eksplisit menjelaskan alasannya. Pada paragraf kedua, Mony berkata, "Kamu ambil bagian bawah yang hanya akar," dan Kura setuju karena "Ia tahu bahwa bagian akar adalah bagian terpenting untuk menanam." Kemudian paragraf ketiga menceritakan hasil yang berbeda dari tindakan mereka. Pilihan B secara langsung menyimpulkan informasi kunci ini. Pilihan A mungkin benar, tetapi alasan utamanya adalah pemilihan bagian pohon yang salah. Pilihan C dan D tidak disebutkan dalam teks.

Latihan 3: Teks Infografis - Memilah Sampah dari Rumah

(Bayangkan Anda melihat sebuah poster infografis dengan judul "Yuk, Pilah Sampah!")

Poster ini terbagi menjadi tiga kolom vertikal dengan warna latar yang berbeda.

Kolom 1 (Hijau): SAMPAH ORGANIK
Di bawah judul ini, ada gambar-gambar sisa sayuran, kulit buah, daun kering, dan sisa makanan. Ada teks di bawahnya: "Sampah yang mudah membusuk secara alami. Dapat diolah menjadi kompos." Ada ikon panah melingkar dengan tulisan "Jadikan Kompos!".

Kolom 2 (Kuning): SAMPAH ANORGANIK (DAPAT DIDUAR ULANG)
Di bawah judul ini, ada gambar botol plastik, kaleng minuman, kertas, dan kardus. Teks di bawahnya berbunyi: "Sampah yang sulit terurai. Bersihkan dan keringkan sebelum dibuang. Kirim ke bank sampah atau tempat daur ulang." Ada ikon pabrik daur ulang.

Kolom 3 (Merah): SAMPAH B3 (BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN) & RESIDU
Di bawah judul ini, ada gambar baterai bekas, botol pembersih lantai, pecahan kaca, dan popok sekali pakai. Teksnya menjelaskan: "Sampah yang berbahaya atau tidak bisa didaur ulang. Harus dikelola secara khusus agar tidak mencemari lingkungan. Buang ke tempat sampah khusus atau TPS." Ada ikon tong sampah dengan tanda seru (!).

Di bagian bawah poster, ada kalimat ajakan besar: "Memilah Sampah dari Rumah, Langkah Kecil untuk Bumi yang Sehat!"

Soal 9 (Menemukan Informasi)

Berdasarkan informasi pada poster, sampah jenis apa yang sebaiknya diolah menjadi kompos?

Kunci Jawaban: C. Sampah Organik
Pembahasan: Ini adalah soal level menemukan informasi. Siswa hanya perlu membaca deskripsi pada kolom pertama (berwarna hijau) yang berjudul "SAMPAH ORGANIK". Di sana tertulis dengan jelas, "Dapat diolah menjadi kompos" dan ada ikon "Jadikan Kompos!".

Soal 10 (Menginterpretasi dan Mengintegrasikan)

Seorang anak selesai minum dari botol plastik. Menurut poster, apa langkah yang seharusnya ia lakukan?

Kunci Jawaban: B. Membersihkannya lalu mengirimnya ke bank sampah.
Pembahasan: Soal ini meminta siswa menerapkan informasi dari poster ke sebuah skenario. Botol plastik termasuk dalam kategori "SAMPAH ANORGANIK (DAPAT DIDUAR ULANG)" di kolom kuning. Instruksi di kolom tersebut adalah "Bersihkan dan keringkan sebelum dibuang. Kirim ke bank sampah atau tempat daur ulang." Pilihan B adalah tindakan yang paling sesuai dengan instruksi tersebut.

Soal 11 (Mengevaluasi dan Merefleksi)

Apa tujuan utama dibuatnya poster "Yuk, Pilah Sampah!" ini?

Kunci Jawaban: D. Untuk mengajak dan mengedukasi masyarakat cara memilah sampah dengan benar.
Pembahasan: Ini adalah pertanyaan level evaluasi yang menanyakan tujuan (purpose) dari teks/poster. Dengan melihat judul, isi, dan kalimat ajakan di bagian bawah ("Memilah Sampah dari Rumah, Langkah Kecil untuk Bumi yang Sehat!"), dapat disimpulkan bahwa tujuan utamanya adalah untuk edukasi dan ajakan (persuasi). Pilihan A tidak tepat karena tidak semua sampah berbahaya (organik bisa jadi kompos). Pilihan B dan C sama sekali tidak relevan dengan isi poster.

Strategi Sukses Menghadapi ANBK Literasi

Selain berlatih soal, ada beberapa strategi yang bisa diterapkan agar lebih siap dan percaya diri saat mengerjakan soal literasi ANBK.

1. Biasakan Membaca Beragam Teks

Jangan hanya membaca buku pelajaran. Luangkan waktu untuk membaca berbagai jenis bacaan seperti artikel berita anak, cerita fiksi, komik edukatif, atau bahkan label informasi pada kemasan produk. Semakin terbiasa dengan berbagai gaya penulisan dan struktur teks, semakin mudah kamu beradaptasi saat menemukan teks baru dalam soal ANBK.

2. Pahami Pertanyaan Sebelum Membaca Teks Secara Mendalam

Saat mengerjakan soal, coba baca pertanyaannya terlebih dahulu. Dengan begitu, kamu tahu informasi spesifik apa yang perlu dicari. Ini akan membuat proses membacamu lebih fokus dan efisien. Teknik ini sering disebut sebagai scanning (mencari kata kunci) dan skimming (membaca cepat untuk mendapatkan gambaran umum).

3. Perhatikan Detail dalam Teks

Perhatikan judul, sub-judul, gambar, grafik, atau tabel yang menyertai teks. Elemen-elemen ini bukan sekadar hiasan, melainkan bagian dari informasi yang bisa menjadi kunci jawaban. Seringkali, jawaban untuk soal infografis atau teks multimodal tersembunyi dalam detail visual tersebut.

4. Latih Kemampuan Menyimpulkan

Setelah membaca sebuah paragraf atau seluruh teks, cobalah untuk merangkumnya dalam satu atau dua kalimat menggunakan bahasamu sendiri. Apa ide pokok dari paragraf ini? Apa pesan utama dari penulis? Latihan ini akan sangat mengasah kemampuanmu dalam menjawab soal-soal level interpretasi dan integrasi.

5. Jangan Takut dengan Kata-kata Sulit

Kadang kamu akan menemukan kata-kata yang tidak kamu ketahui artinya. Jangan panik. Coba tebak artinya dari konteks kalimat di sekitarnya. Seringkali, makna sebuah kata sulit bisa diperkirakan dari petunjuk-petunjuk yang ada dalam teks.

6. Bedakan antara Fakta dan Opini

Untuk soal-soal level evaluasi, kamu harus bisa membedakan mana pernyataan yang merupakan fakta (dapat dibuktikan kebenarannya) dan mana yang merupakan opini (pendapat atau perasaan penulis). Kemampuan ini penting untuk menilai kredibilitas dan tujuan sebuah teks.

7. Kelola Waktu dengan Baik

Soal ANBK memiliki batasan waktu. Jangan terlalu lama terpaku pada satu soal yang sulit. Jika kamu merasa kesulitan, tandai soal tersebut dan lanjutkan ke soal berikutnya. Kamu bisa kembali lagi ke soal yang sulit jika masih ada sisa waktu. Prioritaskan untuk menjawab semua soal yang kamu anggap mudah terlebih dahulu.

Pada akhirnya, ANBK Literasi bukanlah ujian untuk dihafal, melainkan asesmen untuk mengukur kemampuan bernalar dan berpikir kritis melalui teks. Dengan banyak berlatih, membiasakan diri membaca, dan menerapkan strategi yang tepat, setiap siswa kelas 5 pasti bisa menghadapinya dengan baik dan menunjukkan kemampuan terbaiknya. Selamat berlatih!

🏠 Homepage