Macam-Macam IUD: Pilihan Kontrasepsi Jangka Panjang yang Efektif
Ilustrasi sederhana yang membandingkan IUD tembaga dan IUD hormonal.
Memilih metode kontrasepsi yang tepat adalah keputusan penting bagi setiap wanita yang aktif secara seksual dan belum siap memiliki anak, atau sudah memiliki jumlah anak yang diinginkan. Di antara berbagai pilihan yang tersedia, IUD (Intrauterine Device) atau alat kontrasepsi dalam rahim, menjadi salah satu metode yang paling populer karena efektivitasnya yang tinggi dan kemampuannya memberikan perlindungan jangka panjang.
Namun, tahukah Anda bahwa tidak hanya ada satu jenis IUD? Sebenarnya, ada beberapa macam IUD yang tersedia, masing-masing dengan cara kerja, kelebihan, dan potensi efek samping yang sedikit berbeda. Memahami perbedaan ini akan membantu Anda dan dokter kandungan membuat keputusan yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kesehatan Anda.
Apa Itu IUD?
IUD adalah alat kontrasepsi kecil berbentuk T yang dimasukkan ke dalam rahim oleh tenaga medis profesional. Alat ini bekerja dengan mencegah kehamilan sebelum terjadi. Masa pakainya bisa bervariasi, mulai dari 3 hingga 10 tahun, tergantung pada jenis IUD yang dipilih.
Macam-Macam IUD
Secara umum, IUD dapat dibedakan menjadi dua kategori utama berdasarkan bahan dan cara kerjanya:
1. IUD Tembaga (Copper IUD)
IUD tembaga adalah jenis IUD yang paling umum ditemukan. Ciri khasnya adalah adanya lilitan kawat tembaga di sekeliling batang vertikalnya, serta terkadang di lengan horizontalnya.
Cara Kerja:
Tembaga adalah zat yang bersifat spermasida, artinya dapat membunuh atau melumpuhkan sperma. Ketika sperma masuk ke dalam rahim, ion tembaga yang dilepaskan oleh IUD akan bereaksi dan mencegah sperma mencapai sel telur untuk dibuahi. Selain itu, IUD tembaga juga dapat mengubah lapisan rahim (endometrium) sehingga mempersulit implantasi sel telur yang sudah dibuahi (meskipun ini bukan mekanisme utama).
Keunggulan:
Sangat Efektif: Tingkat kegagalan sangat rendah, sekitar 0.8% dalam satu tahun pertama.
Bebas Hormon: Cocok untuk wanita yang tidak ingin terpapar hormon atau memiliki kondisi medis yang tidak memungkinkan penggunaan hormon.
Jangka Panjang: Dapat bertahan hingga 10-12 tahun.
Bisa Digunakan sebagai Kontrasepsi Darurat: Jika dipasang dalam waktu 5 hari setelah hubungan seksual tanpa pengaman, IUD tembaga bisa sangat efektif mencegah kehamilan.
Potensi Efek Samping:
Periode menstruasi bisa menjadi lebih berat, lebih lama, atau lebih kram, terutama di beberapa bulan pertama setelah pemasangan.
Bisa terjadi flek (bercak) darah di luar siklus menstruasi.
Risiko infeksi panggul sedikit meningkat pada bulan pertama setelah pemasangan.
2. IUD Hormonal (Hormone-Releasing IUD)
IUD hormonal, seringkali disebut sebagai levonorgestrel-releasing intrauterine system (LNG-IUS), mengeluarkan sedikit hormon progestin bernama levonorgestrel ke dalam rahim secara perlahan.
Cara Kerja:
Progestin yang dilepaskan memiliki beberapa fungsi:
Mengentalkan lendir di leher rahim (serviks), sehingga mempersulit sperma masuk ke rahim.
Menipiskan lapisan dinding rahim (endometrium), sehingga jika terjadi pembuahan, implantasi sulit terjadi.
Pada beberapa wanita, hormon ini juga dapat menekan ovulasi (pelepasan sel telur).
Keunggulan:
Sangat Efektif: Tingkat kegagalan juga sangat rendah, seringkali lebih rendah dari IUD tembaga (sekitar 0.1-0.4% per tahun).
Mengurangi Nyeri Menstruasi: Banyak wanita melaporkan menstruasi yang lebih ringan, lebih pendek, bahkan bisa berhenti sama sekali seiring waktu. Ini menjadikannya pilihan yang baik untuk wanita dengan perdarahan menstruasi yang berat.
Mengurangi Risiko Mioma dan Kanker Endometrium.
Jangka Waktu Berbeda: Tersedia dalam beberapa jenis yang dapat bertahan 3, 5, atau 8 tahun.
Potensi Efek Samping:
Pola perdarahan yang tidak teratur, flek, atau tidak menstruasi sama sekali (amenore).
Perubahan suasana hati, jerawat, atau sakit kepala (meskipun efek samping sistemik hormonnya minimal karena bekerja lokal di rahim).
Kista ovarium yang jinak bisa terbentuk (biasanya hilang sendiri).
Memilih IUD yang Tepat
Keputusan untuk memilih antara IUD tembaga atau IUD hormonal sebaiknya dibuat setelah berkonsultasi dengan dokter atau bidan. Mereka akan mempertimbangkan riwayat kesehatan Anda, gaya hidup, preferensi pribadi, dan kondisi medis yang mungkin relevan. Misalnya:
Jika Anda mengalami perdarahan menstruasi yang berat dan menyakitkan, IUD hormonal mungkin menjadi pilihan yang lebih baik.
Jika Anda tidak ingin ada paparan hormon sama sekali, IUD tembaga adalah pilihan utama.
Usia dan rencana kehamilan di masa depan juga bisa menjadi faktor pertimbangan.
Penting untuk diingat bahwa IUD adalah metode kontrasepsi yang sangat efektif dan nyaman untuk penggunaan jangka panjang. Dengan pemahaman yang baik mengenai macam-macam IUD, Anda dapat mengambil langkah proaktif dalam merencanakan keluarga dan menjaga kesehatan reproduksi Anda.