Nama Lain KB IUD: Mengenal Lebih Dekat Alat Kontrasepsi Jangka Panjang

Alat Kontrasepsi Dalam Rahim, atau yang lebih dikenal dengan singkatan IUD (Intrauterine Device), merupakan salah satu metode kontrasepsi jangka panjang yang sangat efektif dan populer. Bagi banyak orang, istilah IUD mungkin sudah sangat familiar. Namun, tahukah Anda bahwa ada nama lain KB IUD yang mungkin sering digunakan atau mungkin belum Anda dengar sebelumnya?

Memahami KB IUD dan Nama Lainnya

Secara umum, ketika berbicara tentang kontrasepsi jangka panjang yang ditempatkan di dalam rahim, IUD adalah istilah yang paling dominan. Namun, dalam konteks percakapan atau informasi kesehatan, Anda mungkin akan menemui beberapa variasi atau penjelasan yang mengarah pada alat yang sama:

• Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR): Ini adalah terjemahan langsung dari Intrauterine Device. Seringkali digunakan dalam konteks medis atau literatur kesehatan resmi di Indonesia. Jadi, jika Anda mendengar AKDR, kemungkinan besar yang dimaksud adalah IUD.
• Spiral: Istilah "spiral" seringkali digunakan secara awam, terutama oleh generasi yang lebih tua, karena bentuk awal dari beberapa jenis IUD menyerupai huruf T yang memiliki semacam "ulir" atau "spiral" pada bagian batangnya. Meskipun bentuk IUD modern lebih variatif (umumnya berbentuk T), istilah spiral tetap melekat dan sering digunakan sebagai sinonim.
• KB T: Sebutan ini merujuk pada IUD yang berbentuk seperti huruf 'T'. Mayoritas IUD yang umum digunakan saat ini memang berbentuk T, sehingga istilah KB T menjadi sangat umum dan mudah dikenali.

Penting untuk diingat bahwa meskipun nama atau sebutan yang digunakan berbeda, pada dasarnya merujuk pada alat yang sama, yaitu perangkat kecil yang dimasukkan ke dalam rongga rahim oleh tenaga medis profesional untuk mencegah kehamilan.

Bagaimana Cara Kerja IUD?

IUD bekerja dengan dua cara utama, tergantung jenisnya:

IUD Tembaga (Copper IUD)

IUD jenis ini dilapisi dengan tembaga. Tembaga ini akan melepaskan ion tembaga yang bersifat spermicidal, artinya dapat membunuh sperma atau menghambat pergerakannya sehingga tidak dapat mencapai sel telur. Selain itu, kehadiran benda asing di dalam rahim juga dapat memicu reaksi inflamasi ringan yang membuat dinding rahim kurang ramah bagi implantasi embrio.

IUD Hormonal (Hormonal IUD)

IUD jenis ini melepaskan hormon progestin (mirip progesteron) secara perlahan ke dalam rahim. Hormon ini bekerja dengan cara menebalkan lendir serviks sehingga sperma sulit masuk ke dalam rahim. Selain itu, hormon ini juga dapat menipiskan lapisan dinding rahim (endometrium) sehingga jika terjadi pembuahan, embrio sulit menempel. Pada beberapa kasus, IUD hormonal juga dapat menekan ovulasi.

Keunggulan Menggunakan IUD

Banyak orang memilih IUD karena berbagai keunggulan yang ditawarkannya:

• Efektivitas Tinggi: IUD adalah salah satu metode kontrasepsi paling efektif yang tersedia, dengan tingkat kegagalan yang sangat rendah (kurang dari 1%).
• Jangka Panjang: IUD dapat bertahan di dalam rahim selama 3 hingga 10 tahun, tergantung jenisnya. Ini berarti Anda tidak perlu khawatir tentang kontrasepsi harian atau bulanan.
• Dapat Dikembalikan Kesuburannya: Setelah IUD dilepas, kesuburan biasanya akan kembali dengan cepat.
• Tidak Mempengaruhi Sirkulasi Hormon Sistemik: Terutama IUD tembaga, tidak melepaskan hormon ke seluruh tubuh, sehingga minim efek samping yang berkaitan dengan hormon seperti kenaikan berat badan atau perubahan suasana hati yang signifikan (meskipun IUD hormonal dapat memiliki efek hormon lokal).
• Cocok untuk Ibu Menyusui: IUD dapat digunakan segera setelah melahirkan dan tidak mengganggu produksi ASI.

Pertimbangan Sebelum Memilih IUD

Meskipun memiliki banyak keunggulan, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau bidan mengenai kesesuaian IUD dengan kondisi kesehatan Anda. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan:

• Proses pemasangan dan pelepasan dilakukan oleh tenaga medis profesional.
• Beberapa wanita mungkin mengalami perubahan pada siklus menstruasi, seperti perdarahan yang lebih banyak atau lebih lama, terutama pada penggunaan IUD tembaga.
• Risiko infeksi panggul sedikit meningkat dalam beberapa minggu pertama setelah pemasangan.
• Tidak melindungi dari Infeksi Menular Seksual (IMS).

Memahami berbagai nama lain KB IUD akan membantu Anda dalam berkomunikasi dengan penyedia layanan kesehatan dan mencari informasi yang relevan. Apapun sebutannya, IUD tetap menjadi pilihan kontrasepsi yang aman, efektif, dan nyaman bagi banyak pasangan yang merencanakan keluarga.