Ketika kebutuhan dana mendesak atau untuk pengembangan usaha, banyak orang melirik opsi pinjaman bank dengan jaminan. Opsi ini umumnya menawarkan plafon pinjaman yang lebih besar dan suku bunga yang lebih kompetitif dibandingkan pinjaman tanpa agunan (KTA). Mengajukan jenis pinjaman ini memerlukan pemahaman mendalam mengenai aset apa yang bisa dijadikan jaminan dan bagaimana proses pengajuannya di lembaga perbankan.
Apa Itu Pinjaman Bank dengan Jaminan?
Pinjaman bank dengan jaminan, atau sering disebut Kredit Pemilikan Agunan (KPA) atau Kredit dengan Jaminan Aset, adalah fasilitas kredit di mana nasabah wajib menyerahkan aset berharga sebagai "jaminan" atau agunan kepada pihak bank. Jaminan ini berfungsi sebagai mitigasi risiko bagi bank. Jika peminjam gagal memenuhi kewajiban pembayaran cicilan (wanprestasi), bank berhak mengeksekusi aset jaminan tersebut untuk menutup sisa utang.
Jenis-Jenis Aset yang Umum Dijadikan Jaminan
Bank sangat selektif dalam menerima aset sebagai jaminan. Kelayakan aset sangat memengaruhi besaran dana yang bisa Anda peroleh. Berikut adalah beberapa aset yang paling sering diterima sebagai jaminan:
Properti (Tanah dan Bangunan): Ini adalah jaminan paling umum. Baik berupa rumah tinggal, ruko, apartemen, maupun lahan kosong. Nilai likuiditas properti tinggi, sehingga pinjaman yang didapat bisa sangat besar. Bank akan menilai berdasarkan harga pasar dan status kepemilikan (Sertifikat Hak Milik/HGB).
Kendaraan Bermotor: Mobil atau motor, terutama yang usia pakainya masih relatif muda, dapat dijadikan jaminan. Biasanya, bank hanya membiayai sekitar 70-90% dari taksiran harga kendaraan tersebut.
Deposito atau Sertifikat Deposito (Deposit on Call/Time Deposit): Menjaminkan dana yang sudah Anda miliki di bank (deposito) adalah jaminan paling aman bagi bank. Bunga deposito tetap berjalan, dan Anda bisa meminjam hingga 90% dari nilai deposito tersebut.
Surat Berharga: Terkadang, saham atau obligasi yang terdaftar di bursa efek dapat diterima, meskipun proses likuidasi jaminannya lebih rumit.
Keunggulan Menggunakan Jaminan
Memilih pinjaman bank dengan jaminan memberikan beberapa keuntungan signifikan yang sulit didapatkan pada pinjaman tanpa agunan:
Plafon Pinjaman Lebih Besar: Karena risiko bank lebih kecil, bank berani memberikan limit pinjaman yang lebih tinggi, disesuaikan dengan nilai taksiran aset jaminan.
Suku Bunga Lebih Rendah: Adanya agunan membuat suku bunga (bunga) yang ditawarkan jauh lebih ringan dibandingkan KTA atau kartu kredit.
Tenor Pembayaran Lebih Panjang: Untuk pinjaman dengan agunan properti, jangka waktu pembayaran (tenor) bisa mencapai 15 hingga 25 tahun.
Proses Persetujuan Lebih Cepat (Jika Dokumen Lengkap): Meskipun proses appraisal memakan waktu, setelah aset terverifikasi, persetujuan cenderung lebih pasti.
Proses Umum Pengajuan Pinjaman dengan Jaminan
Meskipun setiap bank memiliki prosedur spesifik, alur pengajuan pinjaman bank dengan jaminan umumnya mengikuti langkah-langkah berikut:
Pengajuan dan Konsultasi: Peminjam mengajukan permohonan dan menginformasikan jenis agunan yang akan digunakan.
Analisis Kelayakan Kredit (BI Checking/SLIK): Bank akan memeriksa riwayat kredit peminjam melalui Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) OJK.
Appraisal Aset: Tim penilai independen dari bank akan datang untuk menaksir nilai pasar aset yang dijaminkan. Hasil taksiran ini menentukan batas maksimal pinjaman Anda.
Persetujuan Prinsip: Jika hasil appraisal dan BI Checking memuaskan, bank akan mengeluarkan surat persetujuan prinsip.
Penandatanganan Akad Kredit: Peminjam dan pihak bank menandatangani perjanjian kredit, serta proses pemblokiran (pembebanan hak tanggungan/fidusia) atas aset jaminan.
Pencairan Dana: Setelah semua administrasi selesai dan jaminan terdaftar secara legal, dana pinjaman akan dicairkan ke rekening peminjam.
Hal Penting yang Harus Diperhatikan
Sebelum menjaminkan aset, ada beberapa risiko yang perlu dipertimbangkan. Kegagalan membayar cicilan akan berujung pada penyitaan aset. Pastikan bahwa arus kas atau penghasilan Anda cukup kuat untuk menutupi cicilan bulanan. Selalu bandingkan penawaran dari beberapa bank, fokus tidak hanya pada suku bunga, tetapi juga biaya provisi, biaya administrasi, dan denda keterlambatan pembayaran. Memilih pinjaman bank dengan jaminan adalah komitmen finansial jangka panjang yang memerlukan perencanaan matang.