Visualisasi: Dua perusahaan yang menyatu untuk membentuk entitas yang lebih besar.
Dalam dunia bisnis, istilah akuisisi sering kali terdengar, terutama ketika membicarakan strategi pertumbuhan atau konsolidasi pasar. Secara sederhana, akuisisi adalah sebuah proses di mana sebuah perusahaan membeli sebagian besar atau seluruh saham dari perusahaan lain, sehingga perusahaan yang membeli tersebut dapat mengendalikan perusahaan yang diakuisisi. Ini adalah salah satu bentuk merger dan akuisisi (M&A) yang paling umum.
Ketika akuisisi terjadi, perusahaan yang membeli (disebut acquirer) mengambil alih aset, kewajiban, dan operasi dari perusahaan yang dibeli (disebut target). Perusahaan target bisa jadi tetap beroperasi sebagai entitas terpisah di bawah kendali perusahaan induk, atau bisa juga diintegrasikan sepenuhnya ke dalam struktur perusahaan pembeli. Tujuan utama dari akuisisi bisa bermacam-macam, mulai dari memperluas pangsa pasar, mendapatkan teknologi baru, mengurangi persaingan, hingga mencapai sinergi operasional dan finansial.
Keputusan untuk melakukan akuisisi biasanya didorong oleh berbagai motivasi strategis. Beberapa alasan utama meliputi:
Meskipun sering digunakan bersamaan, akuisisi dan merger memiliki perbedaan krusial. Dalam akuisisi, satu perusahaan mengambil alih perusahaan lain, dan perusahaan yang membeli biasanya mendominasi. Sementara itu, merger adalah penggabungan dua perusahaan yang setara untuk membentuk entitas baru yang sama sekali berbeda. Dalam merger, kedua perusahaan yang ada biasanya berhenti beroperasi, dan perusahaan baru mengambil alih aset dan kewajiban mereka.
Sejarah bisnis penuh dengan contoh akuisisi yang membentuk lanskap industri. Berikut adalah beberapa contoh terkenal:
Pada tahun 2012, Facebook mengakuisisi Instagram, sebuah platform berbagi foto yang sedang naik daun, senilai sekitar 1 miliar dolar AS. Akuisisi ini terbukti menjadi langkah strategis yang brilian. Instagram memberikan Facebook akses ke audiens yang lebih muda dan menawarkan platform visual yang komplementer. Hingga kini, Instagram tetap beroperasi sebagai aplikasi terpisah namun terintegrasi dalam ekosistem Meta, dan telah menjadi salah satu aset paling berharga bagi perusahaan induknya. Akuisisi ini menunjukkan bagaimana perusahaan besar dapat mengakuisisi inovator yang lebih kecil untuk memperluas jangkauan dan mencegah persaingan di masa depan.
Pada tahun 2019, The Walt Disney Company menyelesaikan akuisisi besar-besaran atas aset hiburan utama 21st Century Fox. Akuisisi senilai lebih dari 71 miliar dolar AS ini memberikan Disney akses ke perpustakaan film dan acara TV yang luas, termasuk franchise seperti "Avatar" dan "X-Men", serta memperkuat posisinya dalam bisnis streaming melalui layanan Disney+. Langkah ini adalah contoh klasik akuisisi yang bertujuan untuk konsolidasi industri dan membangun dominasi konten.
Pada tahun 2006, Google membeli YouTube dengan nilai sekitar 1,65 miliar dolar AS. Saat itu, YouTube masih merupakan startup video online yang sedang berkembang pesat namun belum menghasilkan keuntungan signifikan. Google melihat potensi besar dalam platform berbagi video ini dan akuisisi tersebut terbukti sangat sukses. YouTube kini menjadi mesin pendapatan dan platform konten terkemuka di dunia, yang tak terpisahkan dari ekosistem Google. Ini adalah contoh akuisisi strategis untuk menguasai pasar yang sedang berkembang pesat.
Akuisisi dapat memiliki dampak yang signifikan, baik positif maupun negatif, bagi perusahaan yang terlibat, karyawan, pelanggan, dan industri secara keseluruhan. Secara positif, akuisisi dapat menghasilkan perusahaan yang lebih kuat, lebih inovatif, dan lebih efisien. Namun, integrasi pasca-akuisisi bisa menjadi tantangan besar, seringkali melibatkan restrukturisasi, pemutusan hubungan kerja, dan penyesuaian budaya perusahaan. Keberhasilan sebuah akuisisi sangat bergantung pada perencanaan yang matang, eksekusi yang tepat, dan kemampuan untuk mengintegrasikan kedua entitas secara efektif.
Memahami konsep akuisisi adalah kunci untuk menganalisis strategi pertumbuhan perusahaan dan dinamika persaingan dalam berbagai industri. Ini adalah alat yang ampuh yang, jika digunakan dengan bijak, dapat mendorong inovasi dan menciptakan nilai tambah yang substansial.