Memahami Fondasi: Apa Sebenarnya ANBK Mode Offline?
Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) telah menjadi tonggak penting dalam evaluasi sistem pendidikan di Indonesia. Tujuannya bukan untuk mengukur capaian individu siswa, melainkan untuk memetakan mutu pendidikan pada tingkat satuan pendidikan dan daerah. Dalam pelaksanaannya, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menyediakan dua moda utama: Online Penuh dan Semi-Online. Istilah "ANBK Offline" yang populer di kalangan sekolah sebenarnya mengacu pada moda Semi-Online.
Mengapa disebut Semi-Online? Karena moda ini merupakan solusi hibrida yang cerdas. Ia tidak sepenuhnya terputus dari internet, tetapi juga tidak bergantung pada koneksi internet secara terus-menerus selama ujian berlangsung. Konsep ini dirancang khusus untuk mengatasi tantangan geografis dan infrastruktur digital di Indonesia yang sangat beragam. Banyak sekolah, terutama di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T), yang belum memiliki akses internet stabil dan andal. Moda Semi-Online hadir sebagai jembatan yang memastikan semua satuan pendidikan dapat berpartisipasi dalam Asesmen Nasional tanpa terkendala konektivitas.
Arsitektur kerjanya terbagi menjadi tiga fase utama:
- Fase Sinkronisasi: Ini adalah satu-satunya fase pra-ujian yang membutuhkan koneksi internet yang stabil di sekolah. Beberapa hari atau jam sebelum pelaksanaan, komputer server lokal di sekolah (yang dioperasikan oleh Proktor) akan terhubung ke server pusat Kemendikbudristek. Proses ini bertujuan untuk mengunduh semua data yang diperlukan: data peserta, daftar soal asesmen, alokasi waktu, dan konfigurasi lainnya. Data ini disimpan secara lokal di server sekolah.
- Fase Pelaksanaan: Saat hari H, ujian berlangsung dalam sebuah Jaringan Area Lokal (LAN) yang terisolasi. Komputer peserta (klien) terhubung langsung ke server lokal sekolah, bukan ke internet. Server lokal inilah yang bertugas menyajikan soal dan menerima jawaban dari setiap peserta. Karena proses ini murni terjadi di jaringan lokal, ujian menjadi sangat stabil dan tidak terpengaruh oleh naik turunnya kualitas koneksi internet.
- Fase Upload Hasil: Setelah sesi ujian untuk semua peserta selesai, Proktor kembali menghubungkan server lokal ke internet. Tugas berikutnya adalah mengunggah (upload) semua data jawaban peserta dari server lokal ke server pusat. Proses ini mengirimkan hasil kerja peserta untuk diolah dan dianalisis oleh pusat.
Secara sederhana, ANBK mode offline memindahkan "otak" ujian dari cloud internet ke server di sekolah selama pelaksanaan. Internet hanya dibutuhkan untuk mengambil data sebelum ujian dan mengirimkan data sesudah ujian.
Keunggulan dan Tantangan Moda Offline
Setiap sistem pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. Memahami keduanya sangat penting bagi sekolah untuk menentukan kesiapannya.
Keunggulan Utama:
- Stabilitas Ujian yang Tinggi: Ini adalah keuntungan terbesar. Gangguan seperti internet putus, bandwidth lambat, atau latensi tinggi tidak akan memengaruhi peserta yang sedang mengerjakan soal. Pengalaman ujian menjadi lebih lancar dan minim stres teknis.
- Mengurangi Kebutuhan Bandwidth Internet: Sekolah tidak perlu menyediakan koneksi internet berkecepatan tinggi untuk puluhan atau ratusan siswa secara bersamaan. Internet hanya dibutuhkan untuk satu komputer server pada waktu-waktu tertentu.
- Kontrol Penuh oleh Proktor: Proktor memiliki kendali penuh atas jalannya ujian dari server lokal. Ia dapat memantau status setiap klien, mereset login peserta yang bermasalah, dan mengelola token secara langsung tanpa bergantung pada koneksi ke pusat.
- Solusi Inklusif: Memastikan sekolah-sekolah di daerah dengan keterbatasan infrastruktur tetap dapat melaksanakan Asesmen Nasional dengan standar yang sama.
Tantangan yang Perlu Diantisipasi:
- Kebutuhan Perangkat Keras Server: Sekolah harus menyediakan satu unit komputer dengan spesifikasi yang memadai untuk dijadikan server. Komputer ini harus lebih kuat daripada komputer klien biasa.
- Kompetensi Teknis Proktor dan Teknisi: Keberhasilan moda ini sangat bergantung pada keahlian tim teknis sekolah. Mereka harus memahami konsep jaringan dasar, konfigurasi Virtual Machine (VM), dan prosedur troubleshooting.
- Kompleksitas Persiapan Awal: Proses instalasi dan konfigurasi perangkat lunak (VirtualBox, VHD, Proctor-Browser) lebih rumit dibandingkan moda online penuh yang hanya membutuhkan Exambrowser.
- Risiko Kegagalan Perangkat Lokal: Jika server lokal mengalami kerusakan perangkat keras (misalnya hard disk atau RAM rusak) di tengah ujian, dampaknya bisa lebih fatal karena seluruh sesi ujian bergantung padanya.
Persiapan Infrastruktur Fisik: Membangun Fondasi yang Kokoh
Keberhasilan ANBK Offline dimulai jauh sebelum hari pelaksanaan. Fondasi utamanya terletak pada persiapan infrastruktur yang matang, mulai dari komputer server, komputer klien, hingga jaringan yang menghubungkan semuanya. Kesalahan kecil pada tahap ini dapat menyebabkan masalah besar di kemudian hari.
Spesifikasi Kunci Komputer Server Proktor
Komputer server adalah jantung dari sistem ANBK Offline. Semua data ujian tersimpan di sini dan semua klien akan terhubung ke sini. Oleh karena itu, spesifikasinya harus menjadi prioritas utama. Menggunakan komputer dengan spesifikasi di bawah standar adalah resep untuk kegagalan.
| Komponen | Spesifikasi Minimum | Spesifikasi yang Sangat Direkomendasikan | Alasan Teknis |
|---|---|---|---|
| CPU | Prosesor 4 Core (misal: Core i3 Generasi 8, AMD Ryzen 3) | Prosesor 6 Core / 12 Thread (misal: Core i5 Generasi 10+, AMD Ryzen 5 seri 3000+) | Server menjalankan sistem operasi utama (Windows) dan sistem operasi virtual (dalam VHD) secara bersamaan. CPU yang kuat memastikan kedua sistem berjalan lancar dan mampu melayani permintaan dari banyak klien tanpa lag. |
| RAM | 8 GB DDR3/DDR4 | 16 GB DDR4 atau lebih | RAM akan dibagi antara sistem operasi host dan Virtual Machine (VM). VM ANBK biasanya membutuhkan alokasi 4 GB. Sisa RAM digunakan oleh Windows dan Proctor-Browser. RAM 16 GB memberikan ruang yang sangat lega untuk menghindari 'swapping' ke disk yang melambatkan sistem. |
| Penyimpanan (Storage) | 250 GB Hard Disk Drive (HDD) 7200 RPM | 256 GB/512 GB Solid State Drive (SSD) NVMe/SATA | Ini adalah peningkatan paling signifikan. VHD (Virtual Hard Disk) ANBK sangat intensif dalam operasi baca/tulis. SSD ribuan kali lebih cepat dari HDD, mengurangi waktu booting VM dari menit menjadi detik, dan membuat respons server jauh lebih cepat. |
| Kartu Jaringan (LAN Card) | 1 unit Gigabit Ethernet | 2 unit Gigabit Ethernet (Dual LAN) | Sangat direkomendasikan. Satu LAN card didedikasikan untuk terhubung ke internet (untuk sinkronisasi dan upload). Satu LAN card lainnya didedikasikan khusus untuk jaringan lokal ke klien. Ini memisahkan trafik dan meningkatkan stabilitas serta keamanan. |
| Sistem Operasi | Windows 10 64-bit | Windows 10/11 Pro 64-bit atau Windows Server | Versi 64-bit adalah wajib karena perangkat lunak virtualisasi membutuhkannya. Versi Pro menawarkan fitur jaringan dan manajemen yang lebih baik. |
| Perangkat Pendukung | - | Uninterruptible Power Supply (UPS) | Sangat krusial untuk melindungi server dari mati listrik mendadak yang dapat merusak data (corrupt VHD) dan menghentikan seluruh sesi ujian. |
Spesifikasi Komputer Klien Peserta
Komputer klien tidak memerlukan spesifikasi setinggi server. Tugas utamanya hanya menjalankan aplikasi khusus bernama Exambrowser yang berfungsi untuk menampilkan soal dan mengirim jawaban ke server lokal.
- Prosesor (CPU): Cukup dengan prosesor dual-core (misalnya Intel Celeron, Pentium, Core i3 lawas).
- RAM: Minimal 2 GB, namun sangat disarankan 4 GB untuk pengalaman yang lebih lancar, terutama jika sistem operasi yang digunakan adalah Windows 10/11.
- Penyimpanan: Tidak terlalu kritikal. Kapasitas 120 GB sudah lebih dari cukup.
- Resolusi Layar: Minimal 1024x768 piksel. Layar yang lebih besar akan memberikan kenyamanan lebih bagi peserta.
- Jaringan: Wajib memiliki LAN Card (Ethernet Port). Koneksi melalui kabel jauh lebih stabil daripada Wi-Fi untuk ujian.
- Sistem Operasi: Windows 7/8/10/11, ChromeOS, dan beberapa varian Linux dapat digunakan, namun Windows adalah yang paling umum dan didukung penuh.
- Webcam: Wajib ada dan berfungsi, karena ANBK seringkali mensyaratkan pengambilan foto peserta sebelum ujian dimulai.
Desain Jaringan Lokal (LAN) yang Andal
Jaringan adalah tulang punggung yang menghubungkan server dan semua klien. Kestabilan jaringan lokal sama pentingnya dengan kestabilan server itu sendiri.
Komponen Jaringan:
- Switch/Hub: Gunakan Switch Gigabit (10/100/1000 Mbps). Jangan gunakan Hub karena Hub membagi bandwidth, sedangkan Switch memberikan jalur khusus untuk setiap koneksi. Pastikan jumlah port pada Switch mencukupi untuk semua klien, server, dan satu cadangan.
- Kabel UTP: Gunakan kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) kategori Cat 5e atau Cat 6 yang berkualitas baik. Pastikan panjang kabel tidak melebihi batas maksimal (sekitar 90 meter) dan konektor RJ-45 terpasang dengan benar (terkrimping dengan baik). Lakukan pengujian konektivitas pada setiap kabel sebelum digunakan.
Konfigurasi Alamat IP (IP Address):
Pengaturan IP Address adalah kunci agar semua perangkat bisa saling berkomunikasi. Metode yang paling direkomendasikan adalah menggunakan IP Statis untuk server dan DHCP untuk klien.
Contoh skema pengalamatan IP di ruang lab:
- Router Internet:
192.168.0.1- Server (LAN Card ke Klien): Atur IP statis menjadi
192.168.0.199dengan Subnet Mask255.255.255.0.- Server (LAN Card ke Internet): Bisa diatur otomatis (DHCP) atau statis sesuai jaringan utama sekolah.
- Komputer Klien: Atur untuk mendapatkan IP secara otomatis (DHCP). Switch akan meneruskan permintaan DHCP ke router, yang akan memberikan IP pada rentang
192.168.0.2hingga192.168.0.100.Penting! Pastikan tidak ada konflik IP, di mana dua perangkat memiliki alamat yang sama dalam satu jaringan.
Instalasi dan Konfigurasi Perangkat Lunak: Langkah Demi Langkah
Setelah infrastruktur fisik siap, saatnya memasuki dunia perangkat lunak. Tahap ini memerlukan ketelitian dan kesabaran. Tiga komponen utama yang harus disiapkan di sisi server adalah VirtualBox, VHD ANBK, dan Proctor-Browser.
Memahami Trio Perangkat Lunak Server
- Oracle VM VirtualBox: Ini adalah perangkat lunak virtualisasi yang memungkinkan kita menjalankan sistem operasi lain di dalam sistem operasi utama. Dalam konteks ANBK, kita akan menjalankan sistem operasi khusus yang sudah disiapkan oleh Pusmendik di dalam Windows.
- VHD (Virtual Hard Disk): Ini adalah "hard disk virtual" yang berisi sistem operasi, aplikasi server ujian, dan database yang sudah terkonfigurasi secara aman. File ini disediakan langsung oleh Pusmendik. Tugas kita adalah menjalankannya menggunakan VirtualBox.
- Proctor-Browser: Ini adalah aplikasi antarmuka atau "dasbor" untuk Proktor. Aplikasi inilah yang akan digunakan untuk memulai dan menghentikan VHD, melakukan sinkronisasi, merilis token, memantau peserta, dan mengunggah hasil.
Langkah-langkah Instalasi di Komputer Server
1. Aktifkan Fitur Virtualisasi di BIOS/UEFI
Langkah pertama yang sering terlewatkan. VirtualBox memerlukan fitur virtualisasi dari prosesor untuk berjalan optimal.
- Restart komputer server.
- Saat booting, masuk ke menu BIOS/UEFI (biasanya dengan menekan tombol
Del,F2,F10, atauEsc). - Cari pengaturan yang bernama
Intel Virtualization Technology (VT-x)atauAMD-V. - Pastikan statusnya Enabled.
- Simpan pengaturan dan keluar (Save & Exit).
2. Instalasi Oracle VM VirtualBox
Unduh versi VirtualBox yang direkomendasikan dari situs web resmi ANBK. Jalankan installer dan ikuti petunjuknya. Umumnya, cukup klik "Next" hingga proses selesai. Pastikan untuk mengizinkan instalasi driver jaringan virtual saat diminta.
3. Menyiapkan Virtual Machine (VM) untuk ANBK
Setelah VirtualBox terinstal, jangan langsung menjalankan VHD. Kita perlu membuat "wadah" atau mesin virtualnya terlebih dahulu melalui antarmuka Proctor-Browser. Namun, memahami proses manualnya di VirtualBox sangat membantu saat troubleshooting.
- Buka aplikasi Proctor-Browser. Aplikasi ini biasanya portable (tidak perlu diinstal).
- Saat pertama kali dijalankan, Proctor-Browser akan meminta lokasi file VHD. Arahkan ke file VHD yang telah Anda unduh.
- Proctor-Browser kemudian akan secara otomatis membuatkan VM baru di VirtualBox dengan nama tertentu (misalnya `ANBK_2023`).
- Buka VirtualBox secara manual untuk memeriksa dan menyesuaikan pengaturannya. Klik kanan pada VM yang baru dibuat, lalu pilih Settings.
- System -> Motherboard: Alokasikan RAM minimal 4096 MB (4 GB). Pastikan Chipset adalah PIIX3 dan centang Enable I/O APIC.
- System -> Processor: Alokasikan minimal 2 Core CPU.
- Network -> Adapter 1: Ini adalah pengaturan paling krusial. Atur Attached to: Bridged Adapter. Pada bagian Name, pilih nama LAN Card yang terhubung ke jaringan lokal (menuju Switch dan klien). Ini memungkinkan VM untuk memiliki IP Address sendiri di jaringan lokal sekolah, seolah-olah ia adalah komputer fisik terpisah.
4. Instalasi Exam-Browser di Komputer Klien
Proses di sisi klien jauh lebih sederhana.
- Unduh file installer Exam-Browser yang sesuai dengan sistem operasi klien (Windows 32-bit/64-bit, dll).
- Jalankan installer dan ikuti petunjuk hingga selesai.
- Setelah terinstal, jalankan Exam-Browser. Akan muncul halaman pengaturan.
- Pada kolom server, masukkan alamat IP statis dari server lokal yang telah kita atur sebelumnya, misalnya:
http://192.168.0.199:47911. Port47911adalah port default yang digunakan oleh server ANBK. - Simpan pengaturan. Kini, setiap kali Exam-Browser dijalankan, ia akan langsung mencoba terhubung ke server tersebut.
Alur Kerja Lengkap Pelaksanaan ANBK Offline
Memahami alur kerja dari awal hingga akhir adalah kunci bagi proktor dan teknisi untuk menjalankan tugasnya dengan lancar dan percaya diri.
Fase Krusial: Sinkronisasi Data
Sinkronisasi adalah proses "mengisi amunisi" untuk server lokal. Proses ini harus dilakukan dengan koneksi internet yang stabil dan cepat, idealnya pada H-2 atau H-1 sebelum hari pelaksanaan.
- Hubungkan komputer server ke internet (melalui LAN Card yang didedikasikan untuk internet, jika menggunakan dual LAN).
- Jalankan Proctor-Browser.
- Pastikan nama VHD yang benar sudah terpilih, lalu klik tombol Start VM. Tunggu beberapa saat hingga VM berjalan penuh (status akan menunjukkan "RUNNING" dengan warna hijau).
- Masuk ke menu Login pada Proctor-Browser. Masukkan ID Proktor dan Password yang didapat dari web ANBK.
- Setelah berhasil login, navigasikan ke menu Status Sinkronisasi.
- Anda akan melihat daftar data yang perlu disinkronkan. Klik tombol Start Sync.
- Proses ini akan memakan waktu, tergantung pada kecepatan internet dan besarnya data. Biarkan proses berjalan hingga semua status data menunjukkan 100% atau centang hijau.
Penting: Jangan menutup Proctor-Browser atau mematikan VM selama proses sinkronisasi berlangsung. Jika gagal di tengah jalan, proses biasanya dapat dilanjutkan (resume) dengan mengklik Start Sync kembali.
Hari Pelaksanaan: Mengelola Sesi Ujian
Pada hari H, fokus utama adalah jaringan lokal. Koneksi internet tidak lagi menjadi faktor penentu.
Langkah-langkah untuk Proktor:
- Nyalakan server, switch, dan seluruh komputer klien. Pastikan semua kabel terhubung dengan baik.
- Jalankan Proctor-Browser di server dan nyalakan VM. Tunggu hingga status VM "RUNNING".
- Login menggunakan ID Proktor.
- Masuk ke menu Status Peserta. Di sini Anda akan melihat daftar semua peserta yang terdaftar untuk sesi tersebut. Awalnya, status mereka semua akan "Offline".
- Minta peserta untuk menyalakan komputer dan menjalankan Exam-Browser. Jika koneksi berhasil, status peserta di dasbor Proktor akan berubah menjadi "Login" atau "Ready".
- Setelah sebagian besar peserta siap, masuk ke menu Kelompok Tes. Pilih kelompok tes yang sesuai, lalu klik Assign.
- Sistem akan secara otomatis men-generate sebuah Token. Umumkan token ini kepada seluruh peserta di ruangan. Token ini bersifat dinamis dan akan berubah secara berkala (misalnya setiap 15 menit).
- Peserta memasukkan token di layar login mereka dan dapat memulai ujian. Status mereka di dasbor proktor akan berubah menjadi "On-going" atau "Mengerjakan".
- Selama ujian, Proktor bertugas memantau status peserta. Jika ada yang mengalami masalah (misalnya komputer hang), Proktor dapat menggunakan fitur Reset Login Peserta untuk memungkinkan siswa tersebut login kembali dari awal tanpa kehilangan progres jawaban.
Tahap Akhir: Mengamankan dan Mengunggah Hasil
Setelah waktu ujian berakhir atau semua peserta telah selesai, proses belum selesai. Hasil kerja mereka masih tersimpan di server lokal dan harus dikirim ke pusat.
- Di Proctor-Browser, pada menu Kelompok Tes, rilis token baru dan umumkan sebagai "Token Selesai" jika diperlukan oleh sistem. Pastikan semua peserta telah mengklik tombol "Selesai".
- Setelah sesi benar-benar berakhir, Anda bisa menghentikan sesi tes dari dasbor.
- Pastikan server kembali terhubung ke internet.
- Navigasikan ke menu Upload Hasil. Dasbor akan menunjukkan data sesi mana yang siap untuk diunggah.
- Klik tombol Upload. Tunggu hingga proses selesai dan status menunjukkan "Berhasil diunggah".
- Setelah semua hasil berhasil diunggah, lakukan Shutdown VM dari Proctor-Browser. Ini akan mematikan mesin virtual secara aman.
- Terakhir, tutup aplikasi Proctor-Browser. Proses untuk sesi tersebut telah selesai.
Mitigasi Risiko dan Troubleshooting Cepat di Lapangan
"Harapkan yang terbaik, persiapkan untuk yang terburuk." Pepatah ini sangat relevan dalam pelaksanaan ANBK. Proktor dan teknisi harus siap menghadapi berbagai kendala teknis yang mungkin muncul.
Skenario Masalah dan Solusinya
Masalah: Listrik Padam
- Pencegahan: Gunakan UPS (Uninterruptible Power Supply) yang berkualitas baik untuk server dan switch. Ini memberikan waktu beberapa menit untuk melakukan shutdown yang aman atau menunggu genset menyala.
- Penanganan: Jika server mati mendadak, nyalakan kembali setelah listrik stabil. Jalankan Proctor-Browser dan VM. Sistem ANBK dirancang untuk menyimpan jawaban peserta secara periodik, sehingga progres mereka seharusnya tidak hilang. Peserta dapat login kembali dan melanjutkan.
Masalah: Klien Tidak Bisa Terhubung ke Server
- Cek Fisik: Periksa apakah kabel LAN di klien dan di switch terpasang dengan benar. Lihat lampu indikator pada port LAN.
- Cek IP Address: Buka Command Prompt di klien (ketik
cmddi Start Menu), lalu ketik perintahipconfig. Pastikan klien mendapatkan alamat IP yang berada dalam satu segmen dengan server (misalnya192.168.0.x). Jika IP-nya169.254.x.x, berarti ia gagal mendapatkan IP dari DHCP server (router). - Cek Firewall: Matikan sementara Windows Firewall di komputer server dan klien untuk memastikan bukan itu penyebab blokade.
- Ping Test: Dari klien, buka Command Prompt dan ketik
ping 192.168.0.199(ganti dengan IP server Anda). Jika hasilnya "Reply from...", berarti koneksi jaringan dasar sudah baik. Jika "Request timed out", ada masalah di jaringan.
Masalah: VM Gagal Start dengan Notifikasi "VT-x/AMD-V is not available"
- Solusi: Ini adalah masalah yang sudah dibahas sebelumnya. Restart server, masuk ke BIOS/UEFI, dan aktifkan fitur virtualisasi.
Masalah: Peserta Sudah Selesai, Tapi Jawaban Belum Ter-upload
- Solusi: Pastikan server terhubung ke internet. Coba ganti koneksi internet jika yang ada bermasalah (misalnya tethering dari ponsel). Buka Proctor-Browser dan coba lagi proses upload. Jangan menghapus data apapun sebelum konfirmasi upload berhasil.
Kesimpulan: Kunci Sukses ANBK Offline
Pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer moda offline atau semi-online adalah sebuah solusi teknis yang canggih untuk menjamin pemerataan akses evaluasi pendidikan di seluruh Indonesia. Meskipun tampak rumit, keberhasilannya bertumpu pada tiga pilar utama: persiapan infrastruktur yang cermat, pemahaman alur kerja yang mendalam, dan kesiapan tim teknis yang kompeten.
Dengan mengikuti panduan ini, mulai dari pemilihan spesifikasi perangkat keras yang tepat, konfigurasi jaringan dan perangkat lunak yang teliti, hingga pemahaman prosedur pelaksanaan dan mitigasi risiko, setiap satuan pendidikan dapat menyelenggarakan ANBK dengan lancar, stabil, dan sukses. Pada akhirnya, moda ini bukan hanya tentang teknologi, tetapi tentang komitmen untuk memastikan setiap siswa, di mana pun mereka berada, mendapatkan kesempatan yang sama untuk menjadi bagian dari potret besar mutu pendidikan nasional.