Memilih alat kontrasepsi adalah keputusan penting bagi setiap wanita yang ingin mengatur kehamilan. Salah satu metode kontrasepsi yang populer dan efektif adalah IUD (Intrauterine Device) atau yang sering disebut spiral. IUD adalah alat kecil berbentuk T yang dimasukkan ke dalam rahim oleh tenaga medis profesional. Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai cara pasang spiral IUD, mulai dari persiapan hingga pasca pemasangan.
Apa Itu Spiral IUD?
Spiral IUD adalah alat kontrasepsi jangka panjang yang bekerja dengan cara mencegah sperma bertemu sel telur. Ada dua jenis utama IUD yang beredar di pasaran:
IUD tembaga: Alat ini melepaskan ion tembaga yang bersifat toksik bagi sperma dan dapat mengubah lapisan rahim sehingga sulit terjadi implantasi. IUD tembaga efektif hingga 10 tahun.
IUD hormonal: Alat ini melepaskan hormon progestin yang bekerja dengan mengentalkan lendir serviks (leher rahim) sehingga sperma sulit masuk, menipiskan lapisan rahim, dan terkadang menekan ovulasi. IUD hormonal umumnya efektif hingga 3-5 tahun, tergantung jenisnya.
Keduanya sangat efektif dalam mencegah kehamilan, dengan tingkat kegagalan yang sangat rendah jika dipasang dengan benar.
Persiapan Sebelum Pemasangan IUD
Sebelum Anda memutuskan untuk memasang spiral IUD, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau bidan. Proses ini biasanya meliputi:
Konsultasi Medis: Dokter akan menanyakan riwayat kesehatan Anda, siklus menstruasi, dan informasi relevan lainnya. Anda akan diberi penjelasan mengenai keuntungan, kerugian, serta risiko potensial dari pemasangan IUD.
Pemeriksaan Ginekologi: Dokter akan melakukan pemeriksaan panggul untuk menilai ukuran dan posisi rahim, serta memastikan tidak ada infeksi atau kondisi lain yang dapat menghalangi pemasangan IUD.
Tes Kehamilan: Penting untuk memastikan Anda tidak sedang hamil saat pemasangan IUD, karena memasang IUD pada kondisi hamil dapat menimbulkan risiko.
Tes Infeksi Menular Seksual (IMS): Terkadang, dokter mungkin merekomendasikan tes IMS, terutama jika Anda memiliki risiko lebih tinggi.
Waktu terbaik untuk pemasangan IUD umumnya adalah selama menstruasi atau segera setelah menstruasi selesai. Ini karena pada saat tersebut, leher rahim sedikit lebih terbuka dan dokter dapat lebih mudah memastikan bahwa Anda tidak sedang hamil.
Cara Pasang Spiral IUD: Proses Pemasangan
Proses pemasangan IUD umumnya cepat dan dilakukan oleh dokter atau bidan terlatih di klinik atau rumah sakit. Berikut adalah langkah-langkah umum dalam cara pasang spiral IUD:
1. Sterilisasi Area Genital: Area sekitar vagina akan dibersihkan dengan larutan antiseptik untuk mencegah infeksi.
2. Memposisikan Serviks: Dokter akan menggunakan spekulum (alat yang sama seperti saat pemeriksaan Pap smear) untuk membuka dinding vagina agar leher rahim terlihat jelas. Serviks kemudian dapat dijepit sebentar untuk memposisikannya.
3. Pengukuran Rongga Rahim: Alat pengukur khusus (sound) akan dimasukkan dengan hati-hati ke dalam rahim untuk mengukur kedalaman dan arahnya.
4. Memasukkan IUD: Spiral IUD biasanya sudah terpasang di dalam aplikator steril. Aplikator ini akan dimasukkan melalui leher rahim ke dalam rongga rahim. Kemudian, IUD akan dilepaskan dari aplikator ke posisi yang tepat. Benang IUD yang tipis akan dibiarkan menjuntai keluar dari leher rahim sekitar 1-2 cm, yang nantinya akan digunakan untuk pelepasan IUD di masa mendatang.
5. Pelepasan Aplikator: Aplikator kemudian ditarik keluar.
Seluruh proses ini biasanya hanya memakan waktu sekitar 5-10 menit. Beberapa wanita mungkin merasakan sedikit rasa kram atau nyeri selama proses pemasangan, mirip dengan nyeri saat menstruasi. Dokter mungkin akan menyarankan untuk mengonsumsi pereda nyeri sebelum prosedur.
Apa yang Terjadi Setelah Pemasangan IUD?
Setelah IUD terpasang, Anda mungkin akan merasakan beberapa hal:
Kram Ringan: Sebagian wanita mengalami kram ringan selama beberapa jam hingga beberapa hari setelah pemasangan.
Pendarahan Bercak: Sedikit pendarahan atau bercak bisa terjadi selama beberapa hari.
Kembali Beraktivitas: Kebanyakan wanita dapat kembali beraktivitas normal segera setelah pemasangan, meskipun disarankan untuk beristirahat sejenak.
Dokter Anda akan memberikan instruksi pasca-pemasangan, termasuk kapan harus kembali untuk pemeriksaan kontrol. Pemeriksaan ini penting untuk memastikan IUD berada pada posisi yang tepat dan Anda tidak mengalami komplikasi.
Kapan Harus Menghubungi Dokter?
Meskipun pemasangan IUD umumnya aman, penting untuk waspada terhadap tanda-tanda komplikasi. Segera hubungi dokter jika Anda mengalami:
Nyeri perut yang parah atau berkelanjutan.
Pendarahan vagina yang sangat banyak atau tidak biasa.
Tanda-tanda infeksi (demam, keputihan berbau tidak sedap, nyeri saat berhubungan seksual).
Merasa IUD bergeser atau keluar.
Tanda-tanda kehamilan.
Keuntungan dan Potensi Kekurangan IUD
Keuntungan:
Sangat efektif dalam mencegah kehamilan.
Bertahan lama (3-10 tahun tergantung jenis).
Tidak memerlukan tindakan harian atau mingguan.
Dapat digunakan oleh wanita menyusui.
Kesuburan kembali normal setelah IUD dilepas.
Potensi Kekurangan:
Perlu pemasangan oleh tenaga medis profesional.
Risiko kecil infeksi atau pergeseran IUD.
Dapat menyebabkan perubahan pola menstruasi (lebih banyak darah atau kram pada IUD tembaga; flek atau menstruasi lebih ringan/tidak ada pada IUD hormonal).
Tidak melindungi dari Infeksi Menular Seksual (IMS).
Memahami cara pasang spiral IUD dan seluruh proses terkaitnya adalah kunci untuk membuat keputusan yang tepat mengenai kontrasepsi Anda. Selalu konsultasikan dengan profesional medis untuk mendapatkan informasi yang paling akurat sesuai kondisi Anda.