Cara Pemasangan KB Spiral pada Wanita

Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR), atau yang lebih umum dikenal sebagai KB spiral, adalah salah satu metode kontrasepsi jangka panjang yang efektif dan populer di kalangan wanita. KB spiral bekerja dengan mencegah kehamilan melalui berbagai mekanisme, tergantung pada jenisnya. Pemasangan KB spiral merupakan prosedur medis yang relatif singkat dan biasanya dilakukan oleh tenaga kesehatan terlatih di fasilitas kesehatan. Artikel ini akan mengupas tuntas mengenai cara pemasangan KB spiral pada wanita.

Apa Itu KB Spiral?

KB spiral adalah alat berbentuk seperti huruf T yang terbuat dari plastik dan seringkali dilapisi tembaga atau mengandung hormon progestin. Tujuannya adalah untuk ditempatkan di dalam rahim wanita. Ada dua jenis utama KB spiral:

Proses Pemasangan KB Spiral

Pemasangan KB spiral adalah prosedur medis yang harus dilakukan oleh dokter atau bidan yang terlatih. Prosesnya biasanya meliputi langkah-langkah berikut:

1. Konsultasi dan Pemeriksaan Awal

Sebelum pemasangan, Anda akan menjalani konsultasi dengan tenaga kesehatan. Dokter atau bidan akan menanyakan riwayat kesehatan Anda, termasuk riwayat kehamilan, persalinan, riwayat penyakit menular seksual, alergi, dan penggunaan obat-obatan. Pemeriksaan fisik, termasuk pemeriksaan panggul, juga akan dilakukan untuk memastikan tidak ada infeksi atau kondisi lain yang dapat menghalangi pemasangan KB spiral. Tenaga kesehatan akan menjelaskan berbagai jenis KB spiral, cara kerjanya, manfaat, risiko, serta alternatif kontrasepsi lainnya agar Anda dapat membuat keputusan yang tepat.

2. Persiapan

Pada hari pemasangan, Anda mungkin akan diminta untuk mengosongkan kandung kemih. Beberapa dokter mungkin merekomendasikan penggunaan obat pereda nyeri ringan beberapa jam sebelum prosedur untuk mengurangi rasa tidak nyaman. KB spiral akan dikeluarkan dari kemasannya menggunakan alat khusus steril.

3. Proses Pemasangan

Pemasangan KB spiral biasanya memakan waktu sekitar 5-10 menit dan dapat dilakukan di berbagai waktu, tergantung pada kondisi Anda:

Prosedur pemasangan meliputi:

  1. Pemeriksaan Panggul: Dokter atau bidan akan melakukan pemeriksaan panggul seperti saat pemeriksaan rutin.
  2. Pembersihan Serviks: Area leher rahim (serviks) akan dibersihkan dengan larutan antiseptik.
  3. Pengukuran Rongga Rahim: Alat pengukur khusus (sound) akan dimasukkan ke dalam rahim untuk mengukur kedalaman dan panjangnya. Ini membantu memastikan KB spiral ditempatkan pada posisi yang tepat.
  4. Pemasangan KB Spiral: KB spiral yang sudah terisi dalam alat pemasang khusus akan dimasukkan melalui leher rahim ke dalam rongga rahim. Dokter atau bidan akan menarik alat pemasang, meninggalkan KB spiral di tempatnya. Benang KB spiral biasanya akan dipotong hingga tersisa sekitar 2-5 cm di luar leher rahim, yang berfungsi untuk memudahkan pemeriksaan keberadaan KB spiral dan pelepasan kelak.

4. Perasaan Selama dan Setelah Pemasangan

Sebagian besar wanita merasakan sensasi kram yang mirip dengan kram menstruasi selama dan setelah pemasangan. Rasa tidak nyaman ini biasanya ringan dan dapat mereda dalam beberapa jam atau hari. Beberapa wanita mungkin merasakan sedikit pusing atau mual.

5. Perawatan Pasca Pemasangan

Setelah KB spiral terpasang, Anda mungkin akan diminta untuk beristirahat sejenak. Dokter atau bidan akan memberikan instruksi mengenai perawatan selanjutnya, yang umumnya meliputi:

Penting untuk diingat: Pemasangan KB spiral harus selalu dilakukan oleh tenaga kesehatan profesional. Jangan mencoba memasang sendiri atau menggunakan metode yang tidak aman. Jika Anda merasakan nyeri yang hebat, perdarahan abnormal, atau memiliki kekhawatiran lain, segera hubungi tenaga kesehatan Anda.

Keunggulan dan Risiko

KB spiral menawarkan banyak keunggulan, termasuk efektivitas yang sangat tinggi (lebih dari 99%), masa pakai yang panjang (beberapa tahun, tergantung jenisnya), tidak memerlukan tindakan setiap kali berhubungan seksual, dan reversibel (kesuburan dapat kembali setelah KB spiral dilepas). Namun, seperti metode kontrasepsi lainnya, ada beberapa risiko yang perlu diwaspadai, meskipun jarang terjadi, seperti ekspulsi (KB spiral keluar dari rahim), perforasi rahim (lubang pada dinding rahim), atau peningkatan risiko infeksi radang panggul, terutama jika sudah ada infeksi sebelumnya.

Dengan memahami proses pemasangan dan potensi manfaat serta risikonya, wanita dapat membuat pilihan kontrasepsi yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kesehatan mereka.

🏠 Homepage