Aquaponik adalah sistem budidaya terpadu yang menggabungkan akuakultur (budidaya ikan) dengan hidroponik (budidaya tanaman tanpa tanah). Sistem ini memanfaatkan limbah ikan yang kaya akan amonia sebagai sumber nutrisi bagi tanaman. Bakteri baik dalam sistem akan mengubah amonia menjadi nitrat yang lebih mudah diserap oleh tanaman. Keunggulan utama aquaponik adalah efisiensi penggunaan air, pengurangan penggunaan pupuk kimia, dan hasil panen yang lebih sehat.
Sebelum memulai pembuatan, pahami dulu komponen-komponen dasar yang dibutuhkan:
Pilih wadah yang sesuai. Untuk akuarium, bisa menggunakan akuarium kaca bekas atau wadah plastik food-grade. Untuk tangki tanam, Anda bisa menggunakan ember, kotak plastik, atau talang PVC. Pastikan semua wadah bersih dan bebas dari bahan kimia berbahaya.
Tempatkan akuarium di posisi yang lebih rendah dari tangki tanam. Ini akan memudahkan gravitasi mengalirkan air kembali ke akuarium setelah melewati tangki tanam.
Pasang pompa air di akuarium. Sambungkan selang dari pompa air ke tangki tanam. Di tangki tanam, buat lubang pembuangan di bagian bawah yang terhubung dengan selang untuk mengalirkan air kembali ke akuarium. Pastikan aliran air tidak terlalu deras agar tidak mengganggu akar tanaman dan ikan.
Isi tangki tanam dengan media tanam yang sudah dicuci bersih. Media tanam akan menjadi tempat akar tanaman tumbuh dan juga menjadi rumah bagi bakteri nitrifikasi yang sangat penting dalam siklus aquaponik.
Isi akuarium dengan air bersih. Nyalakan pompa air dan pastikan air mengalir lancar ke tangki tanam dan kembali ke akuarium. Penting untuk melakukan siklus awal (cycling) selama beberapa minggu sebelum memasukkan ikan. Proses ini bertujuan untuk menumbuhkan koloni bakteri nitrifikasi yang akan mengolah amonia menjadi nitrat. Anda bisa menambahkan sumber amonia seperti amonium klorida atau sedikit pakan ikan untuk mempercepat proses ini.
Setelah siklus awal selesai dan kadar amonia serta nitrit stabil (menjadi nol atau sangat rendah), Anda bisa memasukkan ikan. Pilih jenis ikan yang cocok untuk aquaponik seperti lele, nila, atau gurami. Jangan terlalu banyak memasukkan ikan agar sistem tetap seimbang.
Setelah ikan beradaptasi, Anda bisa mulai menanam bibit tanaman di tangki tanam. Tanaman yang cocok untuk aquaponik antara lain sayuran daun seperti selada, bayam, kangkung, dan sawi, serta beberapa jenis herbal.
Periksa kualitas air secara berkala (pH, suhu, amonia, nitrit, nitrat). Beri pakan ikan secukupnya. Amati pertumbuhan tanaman dan kesehatan ikan. Lakukan pemanenan saat tanaman sudah siap.
Membuat sistem aquaponik sendiri memang membutuhkan sedikit usaha di awal, namun manfaat jangka panjangnya sangat signifikan. Anda bisa mendapatkan sayuran segar dan ikan konsumsi dari satu sistem yang efisien dan ramah lingkungan.