Memahami Jenis IUD BKKBN dan Pilihan Kontrasepsi Jangka Panjang

Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu program vital yang digalakkan oleh pemerintah Indonesia melalui Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Program ini bertujuan untuk mengatur kehamilan, jarak dan usia kelahiran anak, serta mengatur jumlah anak demi terwujudnya keluarga yang berkualitas. Salah satu metode kontrasepsi yang paling efektif dan banyak direkomendasikan untuk jangka panjang adalah Alat Kontrasepsi Dalam Rahim atau yang lebih dikenal dengan istilah IUD (Intrauterine Device). BKKBN sendiri berperan dalam penyediaan, edukasi, dan penjangkauan layanan IUD bagi masyarakat.

Apa Itu IUD dan Bagaimana Cara Kerjanya?

IUD adalah sebuah alat kontrasepsi kecil yang dimasukkan ke dalam rahim oleh tenaga medis terlatih. Cara kerjanya utamanya adalah dengan mencegah sperma untuk membuahi sel telur. Ada dua jenis utama IUD yang umum digunakan dan juga direkomendasikan oleh BKKBN, yang dibedakan berdasarkan bahan pembuatnya dan cara kerjanya. Kedua jenis ini menawarkan efektivitas yang tinggi dan dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama, menjadikannya pilihan menarik bagi banyak pasangan.

Jenis-Jenis IUD yang Ditawarkan BKKBN

BKKBN mendukung penyediaan dan akses terhadap berbagai jenis IUD untuk memenuhi kebutuhan kontrasepsi jangka panjang yang beragam bagi masyarakat. Secara garis besar, IUD dapat dikategorikan menjadi dua tipe utama:

1. IUD Tembaga (Copper IUD)

IUD jenis ini terbuat dari plastik yang dilapisi dengan tembaga. Tembaga memiliki sifat spernisida, artinya ia dapat membunuh atau melumpuhkan sperma sehingga mencegahnya mencapai sel telur. Tembaga juga dapat menimbulkan reaksi inflamasi ringan di dalam rahim yang semakin mempersulit pergerakan sperma. IUD tembaga umumnya tidak mengandung hormon, sehingga sangat cocok bagi wanita yang tidak menginginkan atau tidak bisa menggunakan kontrasepsi hormonal karena alasan kesehatan tertentu. IUD tembaga yang umum direkomendasikan oleh BKKBN memiliki efektivitas yang sangat tinggi dan dapat bertahan hingga 10 tahun pemakaian, bahkan ada yang lebih lama tergantung jenisnya.

2. IUD Hormonal (Hormonal IUD / LNG-IUD)

Berbeda dengan IUD tembaga, IUD hormonal melepaskan sejumlah kecil hormon progestin (levonorgestrel) secara perlahan ke dalam rahim. Hormon ini bekerja dengan beberapa cara:

IUD hormonal seringkali juga direkomendasikan karena dapat mengurangi nyeri dan pendarahan saat menstruasi, bahkan pada beberapa kasus dapat membuat menstruasi berhenti sama sekali. Jangka waktu pemakaian IUD hormonal biasanya lebih pendek dibandingkan IUD tembaga, yaitu sekitar 3 hingga 5 tahun, tergantung pada dosis hormon yang dilepaskan.

Keunggulan IUD sebagai Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

Memilih IUD sebagai metode kontrasepsi jangka panjang menawarkan berbagai keunggulan signifikan:

Siapa yang Cocok Menggunakan IUD?

IUD dapat menjadi pilihan kontrasepsi yang aman dan efektif bagi banyak wanita, termasuk mereka yang belum pernah hamil, sudah memiliki anak, atau berada dalam hubungan monogami. Namun, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau tenaga kesehatan terlatih di fasilitas kesehatan yang menyediakan layanan KB BKKBN untuk menentukan apakah IUD adalah pilihan yang tepat berdasarkan riwayat kesehatan dan kebutuhan individu. Beberapa kondisi medis tertentu mungkin membuat IUD tidak direkomendasikan.

Pentingnya Konsultasi dengan Petugas KB

Pemasangan dan pelepasan IUD harus dilakukan oleh tenaga medis profesional yang terlatih. BKKBN melalui pusat-pusat layanan KB, baik yang dikelola pemerintah maupun swasta yang bekerja sama, menyediakan akses terhadap layanan ini. Petugas KB akan memberikan informasi yang akurat mengenai berbagai jenis IUD, cara kerja, efektivitas, potensi efek samping, serta membantu pengguna dalam memilih metode kontrasepsi yang paling sesuai. Jangan ragu untuk memanfaatkan layanan konsultasi ini demi kesehatan reproduksi Anda dan keluarga.

🏠 Homepage