Saad bin Abi Waqqash radhiyallahu 'anhu adalah salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang paling mulia dan memiliki kedudukan tinggi di sisi Rasulullah. Dikenal sebagai salah satu dari sepuluh orang yang dijamin masuk surga (Al-Asyara Al-Mubasysyarah bi al-Jannah), kisah hidupnya dipenuhi dengan pengorbanan, keberanian, dan tentu saja, karomah yang menunjukkan kedekatannya dengan Allah SWT.
Karomah adalah pertolongan luar biasa yang diberikan Allah kepada hamba-Nya yang saleh sebagai peneguhan iman dan pembuktian kebenaran ajaran Islam. Bagi Saad, karomah ini seringkali termanifestasi melalui keberhasilannya dalam pertempuran, ketajaman pandangannya, dan perlindungan ilahi yang menyertainya.
Pemanah yang Tidak Pernah Melenceng
Karomah yang paling masyhur dari Saad bin Abi Waqqash adalah keahliannya yang tak tertandingi dalam memanah. Ia dijuluki sebagai "Pemanah Rasulullah." Keahlian ini bukan sekadar kemampuan fisik, melainkan karunia spiritual. Diriwayatkan bahwa selama peperangan, setiap anak panah yang dilepaskan oleh Saad selalu mengenai sasarannya, bahkan dalam kondisi terdesak sekalipun.
Dalam Pertempuran Uhud, kontribusinya sangat krusial. Ketika kaum muslimin mulai terdesak, Saad menjadi benteng pertahanan utama dengan kemahirannya memanah. Rasulullah SAW sendiri sering menempatkan panah Saad di pipi beliau seraya bersabda, "Lemparkanlah! Demi ayah dan ibuku!" Ini adalah sanjungan tertinggi dari Nabi, yang menunjukkan betapa besar manfaat ketangkasan Saad bagi kemenangan umat Islam.
Doa yang Terkabul dan Air Kehidupan
Karomah lain yang menunjukkan kedudukan tinggi Saad adalah kemakbulan doanya. Di masa kekhalifahan Umar bin Khattab, Saad pernah ditugaskan memimpin penaklukan Persia. Wilayah yang ditaklukkan sering mengalami kesulitan air, namun Saad selalu mampu menemukan solusi yang ajaib.
Salah satu riwayat menyebutkan ketika pasukan Islam menghadapi kesulitan menemukan sumber air yang layak minum. Setelah Saad memanjatkan doa dengan sungguh-sungguh, muncullah mata air jernih yang mengalir deras dari batu karang yang kering, memberikan minum bagi seluruh pasukan dan menjadi bukti pertolongan Allah melalui hambanya yang saleh.
Penghormatan Rasulullah dan Perlindungan dari Penyakit
Kisah mengenai bagaimana Rasulullah SAW memimpinnya secara pribadi dalam mengambil wudhu menunjukkan betapa istimewanya Saad. Ini bukan hanya soal kesucian ibadah, tetapi juga penekanan spiritual. Karomah juga terlihat dalam kesehatan dan umur panjangnya. Meskipun sering terlibat dalam medan pertempuran paling sengit, Saad dianugerahi umur yang panjang dan relatif terhindar dari penyakit parah hingga akhir hayatnya.
Pada masa fitnah dan perselisihan setelah wafatnya Rasulullah SAW, Saad bin Abi Waqqash selalu menjadi figur yang tenang dan teguh memegang prinsip. Keyakinannya yang kuat, yang didukung oleh karomah semasa hidupnya, menjadikannya teladan kesabaran dan ketaatan. Ia wafat di usia lanjut, meninggalkan warisan kepahlawanan dan kesalehan yang abadi.
Kesimpulan tentang Karomah Saad
Karomah Saad bin Abi Waqqash mengajarkan kita bahwa ketakwaan yang tulus akan mendatangkan pertolongan khusus dari Allah. Keahlian memanah yang melebihi batas normal, serta doa-doanya yang mustajab, adalah manifestasi dari kualitas spiritualnya yang luar biasa. Ia adalah bukti nyata bahwa pengabdian total kepada Allah SWT akan dibalas dengan kemuliaan di dunia dan kebahagiaan di akhirat.