Memahami Perhitungan KTA Permata

Kredit Tanpa Agunan (KTA) Permata, yang kini dikenal di bawah payung bank besar, merupakan salah satu instrumen pembiayaan populer di Indonesia. Bagi calon peminjam, memahami bagaimana proses perhitungan KTA Permata dilakukan adalah kunci untuk merencanakan keuangan dengan bijak. Kesalahan dalam memahami simulasi bisa berujung pada beban cicilan yang tidak sesuai ekspektasi.

Waktu Beban + =

Ilustrasi: Komponen penting dalam simulasi pinjaman.

Faktor Utama dalam Perhitungan KTA

Proses perhitungan cicilan KTA Permata berpusat pada tiga komponen utama: Pokok Pinjaman (Plafon), Tenor (Jangka Waktu), dan Suku Bunga (Rate). Pemahaman mendalam mengenai ketiganya akan membantu Anda memprediksi jumlah angsuran bulanan.

1. Suku Bunga (Rate)

Suku bunga adalah biaya utama yang Anda bayarkan atas pinjaman. Bank Permata, seperti lembaga keuangan lainnya, seringkali menawarkan suku bunga yang bervariasi tergantung kebijakan saat pengajuan dan profil risiko nasabah. Penting untuk mengetahui apakah bunga yang ditawarkan adalah flat (tetap sepanjang tenor) atau efektif (menurun seiring pelunasan pokok).

Secara umum, KTA bank besar cenderung menerapkan bunga efektif atau anuitas, yang berarti porsi bunga di awal lebih besar daripada porsi pokok pinjaman.

2. Tenor Pinjaman

Tenor adalah durasi waktu yang Anda pilih untuk melunasi pinjaman. Dalam perhitungan KTA Permata, tenor yang lebih panjang (misalnya 5 tahun) akan menghasilkan cicilan bulanan yang lebih ringan, namun total bunga yang dibayarkan selama masa pinjaman akan jauh lebih besar.

3. Biaya Tambahan yang Harus Diperhitungkan

Selain bunga, simulasi KTA Permata yang akurat harus memasukkan biaya-biaya tersembunyi, seperti biaya provisi (biaya administrasi pencairan) dan biaya asuransi jiwa kredit. Biaya-biaya ini seringkali dibebankan di awal atau dialokasikan ke dalam pokok pinjaman, yang secara tidak langsung menaikkan beban cicilan Anda.

Tips Penting: Selalu minta rincian simulasi resmi dari pihak bank. Jangan hanya terpaku pada estimasi online, karena kalkulator online belum tentu memasukkan biaya provisi dan administrasi spesifik bank.

Metode Perhitungan Pokok dan Bunga

Meskipun Anda tidak perlu menghitung manual menggunakan rumus akuntansi yang rumit, mengetahui dasar perhitungannya sangat membantu. Sebagian besar KTA menggunakan metode anuitas.

Rumus Dasar Anuitas (Sederhana)

Dalam sistem anuitas, jumlah total pembayaran bulanan (angsuran) adalah tetap. Angsuran ini terdiri dari dua bagian: angsuran pokok dan bunga.

Angsuran Pokok = Total Pokok Pinjaman / Jumlah Bulan Tenor

Bunga Bulan Ini = (Sisa Pokok Pinjaman Bulan Lalu) x (Suku Bunga Bulanan)

Ketika Anda mengajukan perhitungan KTA Permata, bagian bunga akan dibayarkan terlebih dahulu dari total cicilan bulanan Anda. Sisa dari cicilan tersebut baru digunakan untuk mengurangi sisa pokok pinjaman. Di bulan berikutnya, perhitungan bunga akan didasarkan pada sisa pokok yang sudah berkurang tersebut.

Simulasi Praktis dan Peran DTI Ratio

Bank Permata akan melakukan perhitungan kelayakan kredit berdasarkan pendapatan Anda, yang sering disebut Debt-to-Income (DTI) Ratio. Bank umumnya membatasi total cicilan bulanan (termasuk KTA yang akan diambil) tidak melebihi 30% hingga 40% dari total penghasilan bersih bulanan Anda.

Misalnya, jika gaji Anda Rp 10.000.000 dan bank menetapkan batas DTI 35%, maka total cicilan Anda tidak boleh melebihi Rp 3.500.000. Angka ini menjadi batas atas simulasi KTA Anda.

Untuk mendapatkan hasil yang paling mendekati realitas, calon nasabah disarankan memanfaatkan fitur simulasi resmi yang disediakan oleh situs Bank Permata atau melalui Relationship Manager mereka. Pastikan Anda menginput semua detail seperti tenor yang diinginkan, plafon, dan mengetahui suku bunga yang berlaku pada saat pengajuan.

Memahami nuansa perhitungan KTA Permata memastikan Anda memilih produk pembiayaan yang sesuai dengan kapasitas finansial Anda, menghindari potensi gagal bayar, dan menjaga kesehatan finansial jangka panjang.

🏠 Homepage