Nama Recep Tayyip Erdoğan telah lekat dengan transformasi Turki modern. Sebagai tokoh sentral dalam partai Adalet ve Kalkınma Partisi (AKP), Erdoğan telah memimpin Turki melalui periode perubahan politik, ekonomi, dan sosial yang signifikan sejak awal abad ke-21. Perjalanan karirnya dari seorang politikus lokal hingga menjadi pemimpin negara yang berpengaruh menjadikannya subjek yang menarik untuk dibahas, terutama dalam konteks dampaknya terhadap kebijakan dalam dan luar negeri Turki.
Erdoğan memulai karir politiknya di Istanbul, kota metropolitan tempat ia dilahirkan. Pengalaman pertamanya di dunia politik adalah sebagai anggota dewan kota dan kemudian sebagai walikota Istanbul pada tahun 1994. Selama masa jabatannya sebagai walikota, ia dikenal karena upayanya dalam mengatasi masalah infrastruktur, transportasi, dan lingkungan di kota yang padat penduduk tersebut. Namun, karir politiknya sempat terhenti ketika ia dipenjara karena membaca puisi yang dianggap menyinggung nilai-nilai sekuler Turki.
Momen ini justru menjadi katalisator bagi kebangkitan yang lebih besar. Setelah dibebaskan, Erdoğan bersama dengan sejumlah politikus terkemuka lainnya mendirikan AKP pada tahun 2001. Partai ini didirikan dengan platform yang menggabungkan prinsip-prinsip konservatif-demokratis, berakar pada nilai-nilai Islam tetapi juga berkomitmen pada demokrasi liberal dan ekonomi pasar. Keberhasilan AKP dalam pemilihan umum tahun 2002 menandai era baru dalam lanskap politik Turki, mengakhiri dominasi partai-partai koalisi yang tidak stabil.
Sejak memegang tampuk kekuasaan, AKP di bawah kepemimpinan Erdoğan telah meluncurkan berbagai reformasi. Di awal masa pemerintahannya, banyak reformasi yang difokuskan pada stabilisasi ekonomi, menarik investasi asing, dan penyesuaian dengan standar Uni Eropa untuk memuluskan jalan menuju keanggotaan. Sektor ekonomi menunjukkan pertumbuhan yang mengesankan, ditandai dengan peningkatan pendapatan per kapita dan pembangunan infrastruktur yang masif, termasuk bandara, jalan tol, dan rumah sakit baru. Keberhasilan ekonomi ini menjadi salah satu pilar utama popularitas partai.
Di bidang politik, AKP melakukan upaya awal untuk memperkuat hak-hak sipil dan mengurangi pengaruh militer dalam urusan negara, yang secara historis telah memainkan peran pengawas dalam politik Turki. Namun, seiring berjalannya waktu, beberapa pengamat menilai adanya pergeseran menuju pemerintahan yang lebih terpusat. Perubahan konstitusional yang diinisiasi AKP, termasuk transisi dari sistem parlementer ke sistem presidensial, menjadi titik krusial dalam lanskap kekuasaan di Turki.
Di samping pencapaian, pemerintahan AKP juga menghadapi berbagai tantangan. Gelombang protes besar di Taman Gezi pada tahun 2013 menjadi momen penting yang menyoroti isu-isu kebebasan berekspresi dan hak-hak sipil. Selain itu, gejolak regional, krisis pengungsi Suriah, dan upaya kudeta pada tahun 2016 juga memberikan dampak signifikan terhadap stabilitas dan kebijakan dalam negeri Turki. Respons terhadap isu-isu ini seringkali menjadi sorotan internasional.
Di panggung internasional, Turki di bawah AKP telah mengadopsi kebijakan luar negeri yang lebih asertif dan multi-dimensi. Hubungan dengan Barat, khususnya Amerika Serikat dan Uni Eropa, telah mengalami pasang surut. Sementara itu, Turki semakin aktif dalam urusan kawasan, termasuk di Suriah, Libya, dan Laut Mediterania Timur, seringkali dengan mengedepankan kepentingan nasionalnya sendiri. Peran Turki sebagai mediator dalam beberapa konflik dan sebagai pemain kunci dalam NATO juga terus menjadi perhatian.
Presidensi Erdoğan, dengan partai AKP sebagai tulang punggungnya, bukan hanya tentang kepemimpinan politik, tetapi juga tentang visi untuk Turki yang memiliki suara lebih kuat di kancah global. Tantangan internal dan eksternal yang dihadapi Turki terus membentuk arah kebijakan, dan kepiawaian AKP Erdogan dalam menavigasi kompleksitas ini akan terus menjadi subjek analisis dan perdebatan di masa mendatang. Perjalanan karirnya yang panjang dan dampaknya yang mendalam memastikan bahwa namanya akan tetap terukir dalam sejarah modern Turki.