Ilustrasi visual: Pengendalian Tungau Efektif
Tungau merupakan salah satu kelompok hama yang paling meresahkan dalam dunia pertanian dan perkebunan. Meskipun berukuran sangat kecil, populasinya dapat berkembang biak dengan cepat dan menyebabkan kerusakan signifikan pada berbagai jenis tanaman. Kerusakan ini tidak hanya mengurangi kuantitas hasil panen, tetapi juga menurunkan kualitas produk, bahkan dapat menyebabkan kematian tanaman jika tidak dikendalikan dengan baik. Berbagai jenis tungau, seperti tungau merah (Tetranychus urticae), tungau kuning, dan tungau bercak dua, menjadi musuh utama bagi petani. Untuk mengatasi ancaman ini, penggunaan akarisida menjadi salah satu strategi pengendalian yang paling umum dan efektif.
Akarisida adalah senyawa kimia atau biologis yang dirancang khusus untuk membunuh atau menghambat pertumbuhan serta perkembangbiakan tungau. Nama "akarisida" berasal dari kata "acarus" (tungau) dan "cide" (pembunuh). Penggunaan akarisida bertujuan untuk melindungi tanaman dari serangan tungau yang dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang besar bagi para petani. Pemilihan jenis akarisida yang tepat sangat krusial, tergantung pada jenis tungau yang menyerang, jenis tanaman, stadium pertumbuhan tanaman, serta kondisi lingkungan.
Akarisida dapat diklasifikasikan berdasarkan cara kerjanya dalam membasmi tungau. Pemahaman ini penting agar petani dapat memilih produk yang paling efektif dan sesuai dengan kebutuhan pengendaliannya.
Akarisida kontak bekerja dengan cara menyentuh langsung tungau. Saat semprotan akarisida mengenai tungau, zat aktif dalam produk akan meresap melalui kutikula atau organ pernapasan tungau, menyebabkan kematian. Keunggulan akarisida jenis ini adalah kerjanya yang cepat, namun memiliki kelemahan yaitu hanya efektif pada tungau yang terkena semprotan secara langsung. Tungau yang bersembunyi di bagian bawah daun atau di tempat tersembunyi lainnya mungkin tidak akan terkena dampak. Oleh karena itu, aplikasi akarisida kontak memerlukan cakupan semprotan yang menyeluruh dan merata.
Akarisida translaminar memiliki kemampuan untuk menembus jaringan daun dari permukaan atas ke permukaan bawah (atau sebaliknya). Mekanisme ini memungkinkan akarisida untuk menjangkau tungau yang berada di sisi lain daun yang tidak terkena semprotan langsung. Ini memberikan perlindungan yang lebih luas dibandingkan akarisida kontak murni, terutama pada daun yang sudah terserang dan memiliki banyak lubang atau celah.
Akarisida sistemik diserap oleh bagian tanaman, seperti daun atau akar, dan kemudian ditranslokasikan ke seluruh jaringan tanaman melalui sistem vaskularnya (xilem dan floem). Tungau yang memakan jaringan tanaman yang telah mengandung akarisida sistemik akan terpapar dan mati. Keunggulan utama akarisida sistemik adalah efektivitasnya yang tahan lama dan kemampuannya melindungi seluruh bagian tanaman, termasuk tunas baru yang tumbuh setelah aplikasi. Namun, pengembangannya membutuhkan waktu untuk diserap dan ditranslokasikan, sehingga tidak memberikan efek instan seperti akarisida kontak.
Beberapa akarisida tidak hanya efektif terhadap tungau dewasa, tetapi juga dapat membunuh telur tungau. Akarisida jenis ini disebut ovicide. Dengan membunuh telur, akarisida ini memutus siklus perkembangbiakan tungau sejak dini, sehingga secara signifikan mengurangi potensi infestasi di masa mendatang. Penggunaan akarisida ovicide sangat direkomendasikan sebagai bagian dari strategi pengelolaan resistensi, karena menargetkan stadium yang berbeda dari siklus hidup tungau.
Klasifikasi lain yang umum digunakan adalah berdasarkan golongan bahan aktif kimianya.
Selain akarisida sintetis, terdapat pula akarisida yang berasal dari bahan alami, seperti ekstrak tumbuhan. Beberapa tumbuhan diketahui memiliki senyawa yang bersifat racun atau penolak bagi tungau. Contohnya adalah minyak nimba (neem oil), ekstrak bawang putih, atau ekstrak cabai. Akarisida nabati seringkali dianggap lebih ramah lingkungan dan aman bagi manusia serta organisme bermanfaat, meskipun efektivitasnya mungkin bervariasi dan memerlukan aplikasi yang lebih sering.
Memilih dan menggunakan akarisida secara bijak sangat penting untuk efektivitas pengendalian dan meminimalkan dampak negatif. Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan antara lain:
Pengendalian tungau hama adalah bagian integral dari praktik pertanian yang berkelanjutan. Dengan memahami berbagai jenis jenis akarisida yang tersedia, mulai dari mekanisme kerjanya hingga sifat kimianya, petani dapat membuat keputusan yang lebih tepat sasaran. Penggunaan akarisida yang efektif, dikombinasikan dengan praktik pertanian terpadu (IPM) yang baik, akan membantu menjaga kesehatan tanaman, meningkatkan produktivitas, dan memastikan keberlanjutan usaha pertanian dalam jangka panjang.